8

24 6 0
                                    

Kenapa harus bersembunyi, jika terbuka saja kamu terlihat abu abu.

Althalia menuntun mama tirinya ke rumah kecil dipinggiran kota semarang. "senangnya tidak ada kau nanti dirumah" celetuk thata. Mulutnya memang pedas, mama tirinya menjambaknya. Sialan satu kata di benak althalia.

"jangan lupa makan kalau disini ma, nanti thata suru aljulio datang" kata thata. Mamanya mengangguk. Meski membenci thata tetap menghargai dan memcoba perduli dengan mama tirinya.

"kenapa harus pindah pa? Mama dicari orang lagi?" tanya althalia. Papanya mengangguk.

"kan sudah saya bilang pa, saya bisa mencari tahu siapa pembunuh bunda" kata althalia. "tha tugasmu sekarang melindungi almahera dan aljulio, ini tugas papa dan kesalahan papa" kata anton.

"hallo mbak gimana keadaan mama" suara khawatir almahera membuat althalia tertawa renyah. "sepertinya  kamu sangat sayang dengan mama tirimu alma" canda althalia, ia yakin almahera sudah mencak mencak karena khawatir disana.

Almahera dan aljulio tidak pernah tau siapa yang membunuh bundanya, papanya menolak memberi tahu karena ini adalah urusan yang penting. Yang almahera tau mamanya mati karena meminum racun yang diberi dari seseorang.

"nanti hari minggu alma dan alju mau kesana temui mama" kata almahera. Althalia menutup telfon dari almahera.
Kenapa harus ditutupi kalau nanti ia juga tau. Batin althalia.

🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺

Almahera sudah tiba disekolah pagi ini, pandu dan raja sudah berkunjung disana.

Duaaar

Almahera kaget setengah mati mendengar balon yang dipecahkan oleh udin. Pasalnya ia tidak ulang tahun hari ini.

Di ujung sana sudah ada pandu yang memegang bunga entah untuk siapa. Yang jelas almahera tidak nyaman diposisi ini.

"alma saya mau bilang sesuatu" kata pandu. Almahera melonjak kaget.
"ha? Apa?" tanya almahera. "terimakasih dan maaf" kata pandu.

Almahera tidak mengerti apa maksud pandu. "terimakasih sudah menganggap saya ada disisi kamu almahera selama ini, dan maaf saya menganggapmu lebih dari teman. Hujan dibulan kedua kelas sepuluh awal pertemuan kita, kamu membuat saya jatuh cinta alma. Dan hujan di bulan kemarin membuat saya jatuh cinta lagi alma, kamu orangnya. Saya harap kamu membalas cerita cinta saya almahera" kata pandu.

Almahera terbelalak diam, pandu benar benar menyukainya. Tapi ada rasa aneh yang keluar dari kata kata pandu. Abai satu kata sekarang untuk almahera.

"saya coba dulu bagaimana?" kata almahera. Pandu tersenyum bahagia kelihatanya.

Terjebak. Mampuslah kau almahera, batin anak baru yang melihatnya diujung pintu sana. Siapa dia?

🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬

"mau makan apa alma?" kata pandu. "saya bawa bekal, kamu mau?" tanya almahera. Pandu menggeleng.

Ia memesan kebab dan susu strowberi disana, pandu lucu batin almahera.

"bweswok sore maw jawlan?" kata pandu, mulutnya penuh dengan kebab tapi masih sempat berbicara. Almahera tertawa "boleh" katanya.

"asik teman baru kita sudah bucin saja ni" kata raja yang tiba tiba nibrung. "neyra mana?" tanya almahera. Raja menaikan bahunya, tandanya ia tak tahu.

"mau kemana besok sore?" tanya almahera. "ada deh, sudah ayo kekelas saya antar" kata pandu. "eh eh lah ko saya ditinggal" kata raja yang sudah mencak mencak dibelakang sana.

"pulang sama aljulio ya?" tanya pandu. "iya kenapa?" tanya balik almahera. "gapapa, jadi saya ga cape cape nganterin kamu pulang" kata pandu.

Almahera heran ada rasa aneh didirinya. Pandu kenapa? "kamu pulang sama siapa?"  tanya almahera. "sama kayla" jawab pandu.

Almahera pura pura dirinya ta apa apa, didalam dirinya bertanya siapa kayla.

🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠

"mau kemana, cantik sekali" kata aljulio sambil memakan cemilan. Didepan ruang tamu, sambil melihat space toon saluran tv kesukaan aljulio dan papanya.

"pa izin sebentar boleh ya" kata almahera. Papanya mengizikan tapi dengan satu syarat ia harus pulang sebelum azan magrib. "makasi papa" kata almahera.

Pandu bilang ia harus menunggu di taman dekat rumah raja, almahera mengayuh sepedanya menuju kesana.

Sudah 30 menit almahera menunggu pandu datang, langit sudah mendung tanda hujan akan segera turun. "pandu kemana?" kata almahera.

Hujan mulai turun pandu juga tak datang, kemana pandu. Almahera memutuskan pulang, ia sudah malas jika sudah dikecewakan.

"DIMANA MAMA SAYA!" suara barinton laki laki didalam rumahnya membuat almahera berlari. "PRIA BODOH, DIMANA KAMU MENYEMBUNYIKAN MAMA SAYA!" disana ada pandu laki laki itu mengikat ayahnya. Disamping pandu ada anak perempuan dan tiga orang pria bertubuh kekar.

Aljulio sudah terkulai lemas disamping althalia. Almahera menangis pandu berbalik arah melihatnya. Ia tersenyum, gadis bodoh arti dari senyuman pandu.

"dimana mama saya almahera!" bentak pandu. almahera menggeleng, bahunya di  hentak oleh gadis disamping pandu itu.

"gadis murahan, dasar almahera" kata gadis itu. Almahera ingat dia, kayla atmawidjaja gadis yang selalu membullynya pada saat almahera kelas 4 sd.

"saya salah apa pandu?" kata almahera. Pandu menjawab dengan ketus. "beban, kamu lahir saja sudah salah" menusuk kata kata itu menusuk hati almahera.

Pandu, kayla dan 3 orang pria itu mengancam ayahnya. Dan berlalu pergi.
Almahera menangis sejadi jadinya, melihat kondisi aljulio yang sudah babak belur disana. Althalia pingsan. Dan ayahnya menunduk merasa kalau ini bukan salahnya.

"dia pembunuh bunda mu, almahera" satu kata lirih dari papanya. Almahera terpaku. Sejahat itukah pandu?

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang