Sabtu, 16 November 2019
Pukul 21.27السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَ حْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَ كَا تُهُ
Antara Dipuji dan Dihina, Lebih Pilih Mana?
Kebanyakan kita, pasti akan menjawab "Dipuji".
Iya, sih. Siapa yang tidak ingin dipuji? Siapa yang tidak ingin diberikan apresiasi? Siapa yang tidak ingin dihargai hasil kerjanya?
Tapi, pernah kah terbesit pikiran bahwa pujian itu membahayakan?
Iya, sangat membahayakan.
Jika diiringi kesombongan.
Pujian itu berbahaya. Kalau kita menyikapinya dengan berbangga hati. Dan ngerasa gak sih, kadang kalau dipuji, kita suka merasa lebih baik dari orang lain? Merasa "diri aku ini paling wow", "Orang lain gak bisa kayak aku", dsb.
Orang lain keliatan kecil, diri sendiri seolah besar. Karena merasa udah jadi lebih baik dari orang lain, akhirnya seenaknya ngelakuin berbagai hal. Karena merasa "toh, aku ini lebih baik."
This is toxic.
Tips dari aku:
Saat dipuji... Ingat. Diatas langit masih ada langit. Kita baik, ada yang jauhhhh lebih baik dari kita.Contohnya: seseorang memuji kamu, "Kamu rajin banget ya. Beda sama yang lain."
Waduh, gimana tuh? Pasti ngerasa ngefly kan? Hayo ngakuuu.
Saranku, bisa dengan menjawab, "aamiin. Alhamdulillah, berkat Allah. Yang lain juga rajin kok." Kita kembaliin lagi pujian itu untuk sang Maha Segalanya. Allah ta'ala. Yang memberi kita kelebihan adalah Dia. Dia yang jauh lebih sempurna. Kita ini bukan apa-apa tanpanya, jadi jangan sampai berjalan di atas tanah milik-Nya dengan kesombongan.
Kita jadikan pujian sebagai peningkat rasa syukur kita pada Sang pencipta. Sebagai ajang evaluasi diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Ada doanya lho ketika kita mendapat pujian:
اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ
Allahumma la tuakhidzni bima yaqulun, waghfirli ma la ya'lamun, waj'alni khairam mimma yazhunnuna.
"Ya Allah, jangan Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan, ampunilah aku, atas kekurangan yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku."
(H.R Bukhori)Doanya singkat, tapi artinya luas banget ya. Jadi, yuk kita hafal.
Teruntuk kamu yang kini sedang dalam fase kejayaan atau sedang dalam fase kesenangan, tetaplah rendah hati dan senantiasa bersyukur atas rahmat-Nya Allah.
Dan teruntuk kamu yang kini sedang dalam fase yang sulit, dalam fase yang membuatmu selalu merasa pesimis. Ingat, kamu pun punya potensi. Punya kelebihan. Gali itu, oke?
Semoga tulisan ini bisa membantu mengingatkan kita untuk selalu rendah hati.🤗🌹
وَالسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَ رَ حْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَ كَا تُه
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hidup Singkat
RandomKedua bola mataku menyaksikan. Lalu, hatiku berucap pelan, "Kejadian ini perlu kau abadikan dalam bentuk tulisan." ... Selamat datang, selamat berpetualang ke dalam isi pikiranku yang sebagian besar tak mampu ku ungkapkan...