Part 18 - Misunderstand 2

591 51 0
                                    

Pelajaran sudah dimulai sekitar 30 menit. Dan Yuqi benar-benar di panggil oleh guru. Ia sedang berjalan menuju ke ruang guru dengan gadis bernama Yena itu yang merasa menjadi korban masalah ini.

"Yuqi fighting." Ucap Tzuyu, Yeri, dan Naeun. Yuqi tersenyum menanggapinya.

Setalah sampai, mereka membuka mengetuk pintu dan membukanya.

"Yuqi Yena silahkan duduk." Ucap guru BK.

"Saya tidak mau berlama-lama, sekarang cerita kan apa masalahnya." Tambahnya.

"Dia mencuri dompet saya yang isinya sangat penting. Saya menemukan di tas miliknya." Ucap Yena.

"Apa benar kamu yang melakukannya Yuqi?" tanya Bu Mira yang menjadi guru BK di sekolahnya.

"Tidak bu." Jawab Yuqi santai singkat padat jelas membuat Yena tidak terima.

"Tapi dompet saya ada di tas nya bu itu sudah jelas dong." Bantah Yena.

"Sabar Yena. Kita dengar penjelasan dari Yuqi." Ucap Bu Mira.

"Saat itu kelas kami sedang pelajaran olahraga di lapangan. Kau kehilangan dompet setelah olahraga berakhir bukan?" ucap Yeri membuat Yena berfikir.

"Kita tidak tau apa ada yang masuk diam-diam saat kelas kosong. Sementara semuanya di lapangan." Tambah Yuqi.

"Tapi bagaimana kita tau ada yang masuk diam-diam?" tanya Yena.

"Ibu tidak keberatan bukan mengecek CCTV kelas kami." Ucap Yuqi. Yena benar-benar lupa soal CCTV kelas nya.

Yuqi, Yena, Bu Mira dan kepala sekolah pun pergi ke ruang CCTV. Mereka mengecek CCTV sesuai tanggal kemarin. Setelah melihat mereka terkejut, ternyata benar ada yang memasuki kelas mereka saat kelas kosong.

"Kalian lihat sendiri kan, ada teman kalian yang masuk diam-diam. Dia mengambil dompet Yena dan menaruhnya dia tas Yuqi." Ucap Bu Mira.

"Ibu tidak tau apa motif nya, tapi ini keterlaluan." Tambahnya.

"Apa kalian mengenalnya?"

"Dia Ryna teman sekelas kami." Jawab Yena. Yuqi terkejut kenapa Ryna melakukan ini. Ryna anak yang pendiam di kelas tapi dia bisa melakukan hal buruk ini.

"Sekarang saya kasih pilihan. Mau CCTV ini ditampilkan saat jam istirahat atau tidak." tawar Bapak Suga yang menjadi kepala sekolah tersebut. Yuqi dan Yena diam dan akhirnya Yena bicara.

"Tampilkan saja pak." Ucapnya. Yuqi kaget kenapa Yena melakukan itu.

"Kenapa lu lakuin?" tanya Yuqi.

"Gua sakit hati ditambah malu udah nuduh lu tau ga." Ucapnya yang merasa kesal.

"Yaudah saya urutin kemauan Yena." Bapak Suga menyuruh penjaga CCTV untuk menampilkan nya dikelas, karena di setiap kelas ada semacam TV.

Istirahat tiba..

CCTV sudah ditampilkan di setiap yang terdapat monitor. Semua murid-murid terkejut apa yang dilihat di CCTV tersebut. Terutama kelas Yuqi, mereka tidak percaya apa yang dilihatnya.

"Ga nyangka gua, anak pendiem di kelas tapi kayak gitu." sindir Tzuyu membuat Ryna ketakutan.

"Jahat banget tau ga lu. Lu yang lakuin tapi Yuqi yang kena, maksud lu apa sih." Ucap Yeri membentak. Ryna hanya menunduk apa yang telah ia perbuat. Yuqi dan Yena sudah kembali ke kelas. Yuqi kembali duduk di tempatnya, sedangkan Yena melihat Ryna dengan tatapan marah.

Istirahat sudah 10 menit berlalu. Murid-murid masih heboh apa yang sebenarnya terjadi bahwa Yuqi di jebak oleh orang. Yuqi sedang berjalan menuju kelasnya ia melihat Ryna didepannya, murid-murid yang berada disekitar membicarakannya.

"Ga nyangka gua, padahal muka nya polos tapi kelakuannya jelek."

"Apa-apaan dia, masih berani munculin mukanya kalo gua sih malu."

"Dasar gatau malu." Ucapan mereka cukup terdengar di telinga Yuqi. Yuqi yang mendengar nya sudah pusing apalagi Ryna.

Yuqi mengejar Ryna dan menghentikannya.

"Bisa bicara sebentar?" tanya Yuqi, Ryna kaget kenapa Yuqi mengajaknya bicara. Sekarang ini Yuqi dan Ryna berada di taman sekolah. Mereka berdiri berhadapan, Yuqi sedari tadi melihat Ryna yang hanya menundukkan kepalanya.

"Kenapa lu masih mau nyamperin gua?." Ucap Ryna sedikit terisak.

"Dan kenapa lu lakuin itu?" tanya Yuqi. Yuqi diam-diam menyalakan rekaman di handphonenya siapa tau ada sesuatu yang ia tidak tahu.

"Gua mau jujur sama lu." Jawabnya mendongak kan kepalanya dan menatap Yuqi.

"Gua gamau lakuin ini, tapi gua dipaksa." Ucapnya sambil menangis membuat Yuqi bingung, apa katanya? Dipaksa?

"Maksudnya?" tanya Yuqi penasaran.

"Gua dipaksa sama orang buat ngejebak lu qi. Gua gamau, karena lu ga pernah berbuat jahat sama gua. Tapi gua malah jahat sama lu." Ucapnya yang masih menangis.

"Lu dipaksa sama siapa?"

"Gua takut kalo gua kasih tau lu bakal bongkar."

"Gua ga lakuin itu. Gua hanya perlu tau siapa orang itu."

"Gua dipaksa sama... " Jawabnya.

Sebenarnya Yuqi tidak kaget mendengar nama orang itu dan sekarang Yuqi benar-benar tahu siapa pelakunya.

5 menit lagi istirahat sudah berakhir. Yuqi baru sampai di kelasnya. Ia masuk bersama Ryna membuat teman sekelasnya kaget.

"Qi lu darimana aja sih?"

"Trus kenapa bareng sama tuh anak?"

"Emang gaboleh?" tanya Yuqi dan duduk di kursinya.

"Ya aneh aja."

Bel pulang sudah berbunyi, seperti biasa Lucas mencari Yuqi. Ia melihat Yuqi yang sedang berjalan dan langsung menghampirinya.

"Qi mau kemana?" tanya Lucas yang sudah berada disamping Yuqi.

"Pulang."

"Temenin gua yok."

"Kemana?"

"Cafe, biasa ngobrol sebentar gitu mumpung masih siang." Yuqi ingin sekali mengatakan yang sebenarnya kepada seseorang, tapi ia sedikit takut. Yuqi pun mengangguk menyetujui ajakan Lucas.

Mereka sudah tiba di Cafe.

"Mau pesan apa qi?" tanya Lucas.

"Gausah."

"Bener nih gamau?" Yuqi mengangguk. Lucas memesan satu minuman untuk dirinya.

"Gua ga nyangka ternyata temen satu kelas lu yang lakuin." Ucap Lucas tiba-tiba. Yuqi jadi teringat kata-kata Ryna. Yuqi tidak ingin seseorang yang tidak bersalah ditindas oleh orang seenak nya, ia harus melakukan sesuatu.

"Hmm cas." Ucap Yuqi.

"Kenapa qi?" tanya Lucas melihat Yuqi.

"Sebenernya bukan Ryna yang mau lakuin itu ke gua." Jawab Yuqi membuat Lucas mengernyitkan dahi.

"Maksudnya?"

"Dia dipaksa sama orang."

"Jadi temen lu dipaksa sama orang, biar temen lu itu yang ketahuan bersalah sedangkan pelaku sebenernya tidak?" tanya Lucas, Yuqi mengangguk.

"Siapa orang nya?"

"Tapi lu jangan kasih tau siapa-siapa." Lucas mengangguk. Yuqi mengambil napas dan...

"Doyeon." Jawab Yuqi membuat Lucas sedikit terkejut.

"Lu serius qi?"

"Ryna sendiri yang bilang."

"Ga nyangka gua, kenapa dia bisa setega ini." Dalam benak Yuqi, Lucas belum tahu semua apa yang pernah Doyeon lakukan padanya.

"Ini gabisa di diemin qi. Kita harus berbuat sesuatu."

"Tapi gimana?" tanya Yuqi bingung.


To be Continued

(I) CHOOSE YOU [ Lucas x Yuqi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang