Part IV - Dua Minggu

88 10 3
                                    

Natasya kembaliii!!! Sumpah kangen banget sama Nana :((

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa

Pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan jejak :)

___ndin

Hening seakan tak mau pergi dari dalam mobil, baik Natasya maupun Raka sama sama tak mau bicara. Natasya merasa agak kaku di dalam sana. Tak ada yang bisa ia bicarakaan selain menunjukan arah rumahnya. Di luar hujan memang sangaat deras, bisa dikatakan hampir badai saking derasnya. Jalanan ramai dan macet, mobil mobil menyemut berjalan pelan mencoba keluar dari kemacetan. Begitu pula mobil Raka, yang harus memelan demi keselamatan.

"Sial, macet banget" Gumam Raka, pelan.

"Eh bocah, gue laper. Makan dulu ya" ucap Raka.

"NA TA SYA" Tekan Natasya.

"Bodo amat, lho masih bocah" jawab Raka.

Usia mereka hanya terpaut satu tahun, bodoh Natasya bila ia mau dipanggil bocah oleh kakak kelasnya ini. Tapi, Natasya tak terlalu mempedulikan hal itu, yang ia mau ia segera pulang dan merebahkan dirinya. Lelah katanya.

"Mau nggak?" tanya Raka sekali lagi.

"Terserah" jawab Natasya.

"Eh bocah, kalo lo nanti suka sama gue gimana?" tanya Raka dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Natasya.

"GAK AKAN" Natasya sedikit berteriak, lalu memukul kepalanya. Natasya tak kuat membayangkan hal itu, sungguh mimpi buruk.

Raka tertawa kecil melihat tingkah adik kelasnya yang menggemaskan itu. Tanggannya mengacak acak rambut Natasya dengan gemas.

"Hih awass" teriak Natasya sambil menyingkirkan tangan Raka.

Natasya terlihat lebih lucu hari ini, lebih banyak bicara dan lebih nyaman sepertinya.

Eitsss

Tidak mungkin!! Natasya tak mungkin nyaman dengan pria ini. Orang yang selalu memanggilnya bocah, selalu mengejeknya dan sangat menjengkelkan.

"Natasyaaaa makan yuk" pinta Raka sekali lagi, wajahnya memelas kali ini. Mungkin Raka memang benar-benar lapar.

"Hm" jawabnya singkat.

Mobil Raka sudah lerlepas dari perangkap menyakitkan yaitu kemacetan. Hujan masih melanda, tapi kali ini hujan sangat tenang. Tak ada suara petir meski angin sangat berambisi menumbangkan pohon.
Mobil merah itu parkir di Restoran "Assmanca" yang menuliskan label Halal dibaliho depat tokonya. Restoran ini sedang tidak terlalu ramai, tapi masih terlihat beberapa orang yang sedang menyantap makan siangnya. Parkiran mobil berkanopi membuat Natasya dan Raka tidak kehujanan saat menuju kerestoran itu.

Nampaknya Raka sudah sering makan disini. Pelayannya sudah kenal dengan Raka, bahkan mereka menyambut Raka sejak membuka pintu.

"Selamat sore mas Raka, silakan ketempat biasanya" ucap salah satu pelayan.

"Terimakasih" jawab Raka.

Entah kenapa disini Raka sangat sopan, Raka tersenyum manis dan membenahkan tempat duduk untuk Natasya. Huh romantis sekali :)

"Mas Raka mau makan apa? Hari ini makanan kesukaan mas Raka sedang sold-out, silakan memilih menu yang lain" tutur pelayan tadi sambil memberikan daftar menu pada Raka.

"Roti bakar saja dua sama jus jeruk dua" jawab Raka.

Natasya terbelalak, pria itu benar benar tak menghiraukannya. Tak menanyakan dulu? Sungguh sopan sekali Raka.

NatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang