Bagian: 2

200 44 1
                                    

Happy Reading ♡

Sudah beberapa minggu sejak konser itu, nama Soraru semakin melejit dan tenar. Tetapi, semakin banyak pula rintangan yang harus ia lalui.

(Di ruang istirahat)

Soraru menggeram kesal, pembicaraan di talk show tadi benar-benar dikacaukannya. Ingin rasanya dia membunuh siapapun yang berada di dekatnya saat ini.

(Flasback on)

"Ahaha! Soraru-kun, kau benar-benar bintang sejati. Yak! Kepertanyaan berikutnya, 'Apakah hal yang mendorongmu sejauh ini adalah Ibumu yang tengah sakit?' Apakah benar begitu, Soraru-kun? "

Soraru mengangguk kecil, dirinya merasa tidak enak untuk membicarakan ibunya yang tengah berjuang dengan penyakitnya di rumah sakit.

"Ibu... Adalah motivasi utamaku. Aku bisa sejauh ini berkat dukungan ibu. " Katanya lemah.

"Oh, sungguh cerita yang menyayat hati. Tapi, aku mendengar bahwa ibu anda adalah simpanan ayah anda? Apakah benar begitu? "

"Lalu kenapa? Memangnya kenapa kalau aku anak simpanan? Memang kenapa kalau aku anak haram?! Apa kalian tidak tahu bagaimana kerasnya ibuku bekerja untukku setelah dibuang oleh si br*ngs*k itu?! Jangan kalian sebut dia seorang 'Ayah'! Jika bahkan dia tidak mempertanggung jawabkan perbuatannya!" Napas Soraru terengah-engah, matanya mengkilat dan tampak sangat menyeramkan. Sedetik kemudian dia berhasil mengendalikan diri.
"Maaf, pertanyaan selanjutnya... "

(Flasback off)

"Aku ingin pulang... "

****

"Mafuyu-chan! Lihatlah, kau selalu tampak sangat manis dengan seragammu! Sekarang sudah masuk musim panas, jadi seragamnya ganti. " Nqrse berteriak senang.

"Benarkah, Onee-chan? Mafu manis? Seperti gula-gula yang kemarin Mafu makan? " Tanya Mafu polos.

"Ya! Ya! Bahkan jauh~lebih manis! "

"Onee-chan juga cantik! Mau mengantar Mafu lagi ya? "
"Mengantar adik manis kakak ke sekolah adalah sebuah kewajiban! " Nqrse memainkan rambut adiknya gemas sebelum menguncirnya dan memasangkannya pita pemberiannya beberapa hari yang lalu.

"Ayo berangkat!"
"Um! "

****

SD Gemilang adalah tujuan mereka. Mafuyu sudah menginjak kelas 5, ia harus bisa menguasai pelajarannya yang tertinggal semenjak ibunya memutuskan untuk menjualnya dan memberhentikan pendidikannya dua bulan yang lalu.

Mafu sudah akrab dengan banyak murid. Banyak yang menyukai perangainya yang lembut dan ceria.


"Ah! Mafuyu-chan suka makan apa? " Tanya salah seorang murid dengan kacamata merah berambut cokelat.

"Ano... Eum... Es krim yang diberikan Shoo-nii kemarin... Strowberry! Itu sangat manis! "

"Aku juga suka es krim, Mafuyu-chan! Iya kan,  Len! " Kata seorang anak perempuan berambut pirang pendek sebahu bernama Rin dan disebelahnya ada anak laki-laki mirip dengannya tapi dikuncir bernama Len.

Don't go from me... [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang