Bagian: 17

85 16 9
                                    


Ruangan itu cukup gelap. Seseorang dalam bayangan kematian tengah meringkuk memohon ampun.

"Sa-Saya tidak mengatakan apa-apa tentang anda, Tuan. " Katanya dengan suara gemetar.

"Mereka berdua langsung tahu siapa yang sebenarnya kuincar. Pasti itu karena mulut busukmu itu! " Pria yang lain menendang perut pria gemetar itu.

Buak!

"Dasar babi tidak berguna! Mati saja kau! Babi kotor sepertimu bisanya hanya menjilat! Sialan! Kubunuh kau! " Pria muda itu menendang dan menginjak pria gendut berpakaian satpam itu dengan keras.

"Ampun tuan—ohok! "

Benar-benar tiada ampun baginya.

"Kau membuatku berkeringat. Oi! Kau, cepat kemari. " Pria itu menunjuk ke arah seseorang yang sangat besar dan berotot. Di tangan kanannya terdapat kapak yang telah diasah agar mudah digunakan.

"Ya, tuanku. "
"Bereskan dia."

Seketika itu wajah pria gendut itu pias. Ia langsung memohon di bawah kaki pria muda.

"Ma-Maafkan aku tuan! Aku mohon maaf tuan! Beri aku satu kesempatan lagi!" Pria itu menangis sejadi-jadinya, akan tetapi tidak digubris oleh tuannya itu. Segera, sang tuan menendang wajah pria gendut itu lalu berbalik untuk keluar dari ruangan itu.

"Cepat bereskan. " Katanya untuk terakhir kalinya.

"Baik, tuan Luz. "

***

Mafuyu dan beberapa penyanyi lainnya telah mempersiapkan diri untuk naik ke pesawat jet pribadi Luz. Senra—salah satu penyanyi yang ikut dalan tour merasa sedikit gugup.

"Ini pertama kalinya aku, naik jet pribadi! Uwaah! Ada kamar tidurnya juga! Luz, belikan aku satu! " Katanya setelah melihat interior pesawat.

"Tentu saja. " Mata Senra semakin membulat.

"BENERAN?! ASYIIK!! " teriaknya seraya melompat-lompat senang. Pada akhirnya ia kejeduk langit-langit pesawat.

"Uwaaah~ dia pasti Senra! Aah~ yang itu pasti Luz! Uuh~ yang ini pasti Mafuyu-chan~" Nqrse mencubit pipi Mafuyu. Mafuyu tertawa sekaligus kesakitan akan perbuatan kakak perempuan (?) nya itu.

"Kakwaak~ sakwiit~"

"Hahaha! Aku sangat senang bisa ikut denganmu, Mafuyu-chan! Terimakasih ya! Aku bisa bertemu dengan para idolaku, lalu aku juga bisa naik jet pribadi! Ini sangat menyenangkan!" katanya semangat.

"Iya, ini semua berkat Luz-kun. " Mafuyu tersenyum manis. Tanpa ia sadari, Luz sudah ada di belakangnya.

"Mafuyu-chan, apa kau merasa senang? " Tanyanya sedikit mengangetkan.

"Ah! I-Iya! Sangat nyaman dan mewah, Luz-kun! " Jawab Mafuyu gugup.

"Ah! Mafuyu-chan, aku akan duduk di tempatku ya! Kamu juga duduklah! " Nqrse segera ngacir ke tempat duduk di belakang. Ia masih kaget bisa bertemu para idolnya, jadi ia merasa akan mimisan terus-menerus apabila duduk berdekatan di bangku depan.

"Kalau begitu... Aku juga... " Mafuyu hendak ikut dengan kakaknya duduk di belakang sebelum Luz mencekalnya. "Are? Luz-kun, ada apa? " Tanyanya penasaran.

"Ah tidak... Sebenarnya aku ingin mengobrol denganmu, Mafuyu-chan. Aku dan Soraru-san adalah teman baik saat di dunia persekolahan, sampai kuliah. " Luz tersenyum kepada Mafuyu. Sekilas, ia terlihat seperti menyeringai.

Don't go from me... [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang