Bagian: 21[End]

156 18 6
                                    

Burung besi itu mendarat dengan selamat di tujuan. Semua orang sedikit khawatir pada Soraru. Bisa saja ia merasa trauma dan takut ketika menaiki pesawat. Namun kekhawatiran itu hanyalah sia-sia, karena selama Mafuyu berada disana, Soraru akan selalu merasa mampu menghadapi ketakutannya.

"Kita sampai... Aku merasa sedikit gugup, haha. " Soraru tertawa garing. Ia tersentak saat Mafuyu secara tiba-tiba meggenggam tangannya.

"Kita akan hadapi semuanya bersama. " Mendengar perkataan gadis itu, Soraru merasa sedikit malu.

"Seharusnya itu perkataanku. " Mereka berdua tertawa kecil. Di bandara itu terlihat lenggang. Hanya beberapa orang berada disana. Sekelompok orang berbeda warna surai melambai dengan brutal ke arah rombongan itu.

Soraru berhenti sejenak. Matanya kembali berkaca-kaca, semua kenangan dan kerinduan terhadap orang-orang yang peduli padanya membuat Soraru merasa emosi.

"Soraru-san, okaerinasai! " Mafuyu berucap dengan berurai air mata bahagia. Soraru menatap Mafuyu sebentar, air matanya akhirnya ikut mengalir. Gerombolan penyambut itu berlari menghampiri Soraru dan Mafuyu.

"SORARUUUUU!!! OKAERIII HUWAAA!!! "
"OM SOSRO! OKAERIII!! "
"HUWAAAA!!! "
"OKAERI, SORARU-SAN DAN MAFUYU-CHAN! "

Seketika itu Soraru dan Mafuyu menjadi sasaran pelukan besar. Mereka adalah Urata, Senra, Sakata, dan Amatsuki. Shoose dan Araki yang tengah menggendong Sakura hanya tersenyum.

"Tadaima. "

***

Setelah itu, Soraru sangat sibuk melakukan konferensi pers tentang kembalinya dirinya yang telah dianggap meninggal dalam kecelakaan pesawat. Semua sangat kacau dan heboh dengan kebenaran tentang hal yang Soraru alami, namun Soraru berhasil melewatinya bersama dengan Mafuyu dan teman-temannya.

Setelah mengumumkan berita kembalinya penyanyi terkenal Soraru dan hubungannya dengan Mafuyu, banyak yang mendukung hal tersebut dan ada juga yang mengatakan bahwa selama ini Soraru telah bersembunyi agar ketenaran Mafuyu meroket atas kasusnya—yang tentu saja hal itu tidak benar.

Kedua pasangan belia itu menjalani kesehariannya yang sangat sibuk.

***

"Eh, Soraru-san tidak ada? " pertanyaan itu terucap ulang di bibir cherry itu. Bibirnya bergetar, tubuhnya terasa tegang.

"Benar! Apa Mafuyu-san melihatnya? " Tanya Misaki pada Mafuyu. Wajahnya tergurat rasa khawatir juga. Mafuyu segera mengangkat ponselnya dan menelpon nomer Soraru. Akan tetapi yang terdengar hanyalah suara dari wanita callcenter. Mafuyu kembali menelpon beberapa kali namun tetap tidak berhasil.

Saat percobaan terakhir, terdengar suara laki-laki berat dan aneh dari ujung sana.
"Apa kau mencari penyanyi terkenal Soraru? " Kata suara itu dingin. Mafuyu tersentak, ini bukan suara Soraru-san!

"Dia ada bersamaku. Aku adalah pendukung SoraLon, dan jika mereka berdua tidak bisa bersama, maka kau pun tidak. Kamiya Mafuyu, kau harus menuju ke tempat yang aku maksud apabila kau ingin Soraru selamat. Buktikan seberapa dalam rasa cinta kalian berdua. Fufufufu, aku menantikan kau datang sendirian. " Telpon ancaman itu ditutup sepihak, Mafuyu bahkan belum sempat mencari tahu keadaan Soraru sekarang.

"Misaki-san, apa yang harus kulakukan?! Soraru-san diculik! Aku harus pergi! " Mafuyu hampir saja menubruk seseorang di depannya. "Ah! Luz-kun! "

Don't go from me... [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang