12. Kekuatan Fisik

2.2K 260 8
                                    

Keesokan harinya setelah Albert meminta Clade membunuh atau mengalahkan naga yang berdiam diri di daerah sekitar Oasis Ravaka, pemuda berambut putih perak ini segera berangkat ke tempat tujuan bersama beberapa orang rombongannya.

Rombongan yang dimaksud di sini bukanlah rombongan karavan pengelana, tetapi pengawas yang bertugas mengawasi Clade agar tak kabur dari janjinya memenuhi tugas dari Albert. Mereka adalah Veronica, Zarbeth, Hoen sang jenderal besar Hugalia, serta Chloe yang merupakan penyihir terhebat se-Hugalia.

Sebenarnya Veronica terpaksa ikut karena permintaan Clade sendiri, sementara anggota rombongan sisanya adalah orang yang diminta Albert ikut bersama Clade demi memastikan kelancaran tugas ini. Walaupun sebenarnya Clade berniat menentangnya, Albert memohon dengan sangat yang menjadi saksi penaklukkan naga Oasis Ravaka bukan hanya Veronica sehingga rakyat bisa lebih mempercayai kabar ini nantinya.

Clade pun hanya menyanggupi hal tersebut dengan berat hati. Meskipun sebenarnya ia sudah mengatakan bahwa ia takkan melindungi lainnya selain Veronica karena hanya akan menjadi pengganggu, Albert tetap memaksa. Ia sama sekali tak menyukai keadaan dirinya sekarang, terutama menyadari sorot mata kebencian yang dalam dari Zarbeth.

   "Hei, bisakah kau tak melihatku dengan tatapan penuh kebencian seperti itu selama perjalanan? Aku jadi muak."

   "A-apa katamu? Justru sebaliknya, akulah yang muak berjalan bersamamu! Aku tidak sudi bertempur dengan orang sepertimu! Lebih baik aku mati daripada melakukan itu!"

   "Ah, benarkah? Aku tidak begitu paham tentang sistem pemerintahan monarki, tapi apa tidak apa-apa melawan perintah rajamu?"

   "Kalau ini bukan perintah raja aku sudah membunuhmu sejak tadi!"

Ketika kalimat Zarbeth terselesaikan, langkah Clade terhenti dan secara tiba-tiba hawa yang tak mengenakkan terasa begitu hebat menggelora di sekitar mereka. Tidak ada yang berani bergerak begitu hawa mengerikan tersebut keluar, pasalnya dapat terlihat jelas kalau pemilik hawa ini adalah Clade Veyron.

   "Kau bicara soal bunuh membunuh, tapi apa yang bisa kau lakukan kalau kau sudah terbunuh lebih dulu?"

   "Hah? Apa yang ka—"

Sebelum Zarbeth menyelesaikan kalimatnya, secara tak terduga lehernya mengucurkan darah dengan deras dan dua detik kemudian kepala Zarbeth terlepas dari tubuhnya. Tak butuh waktu lama bagi Veronica, Hoen, dan Chloe menyadari bahwa Zarbeth tewas dibunuh oleh Clade. Bagaimana bisa mereka menyimpulkan kalau Clade yang membunuh Zarbeth? Sederhana saja, itu karena ia membuat Clade marah.

Veronica bergemetar ketakutan, sementara Hoen dan Chloe sudah terduduk lemas di atas pasir gurun mendapati orang terkuat se-Hugalia ternyata dapat terbunuh dengan mudahnya oleh Clade. Veronica sendiri bukan gemetar karena takut menyaksikan betapa mudahnya Clade membunuh Zarbeth, tetapi mengingat kembali kejadian di mana ia mengetahui identitas Clade yang merupakan bagian dari ras Iblis.

Clade membalikkan badannya dan berjalan mendekati mayat tanpa kepala Zarbeth, kemudian mengangkat tangan kanannya ke atas tubuh tak bernyawa tersebut.

   "Raise Undead."

Ketika kata-kata tersebut terucap, secara perlahan aura hitam menggumpal di sekitar mayat Zarbeth dan menelannya bulat-bulat ke dalam tanah hingga tak tersisa dan bangkit kembali menjadi sesosok makhluk hitam berbentuk manusia. Hal itu membuat Veronica, Hoen, dan Chloe ternganga.

***

Setelah Zarbeth terbunuh dan dihidupkan kembali sebagai mayat hidup, tak ada satupun dari Veronica, Hoen, maupun Chloe yang berani mengangkat suaranya sedikitpun. Yah, itu tidak bisa dipungkiri melihat bagaimana reaksi mereka ketika Clade membunuh dan dibangkitkan lagi semudah melempar koin emas ke dalamnya lautan.

Calamity SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang