Ketika melihat sosok Veronica mendatangi mereka dengan pakaian tipis yang dibalutkan seutas syal merah, Clade nampak sangat terkejut. Bagiamana bisa seorang putri lemah sepertinya berjalan di padang gurun yang berbahaya ini tengah malam?
Tubuhnya terlihat gemetar menahan dinginnya udara malam, dapat dilihat bibir mungilnya berubah warna menjadi biru gelap menandakan suhu udara terlalu dingin baginya. Clade yang melihat itu segera mengambil jubah berbulu yang hangat dari Storage dan memakaikannya pada Veronica.
"Te-terima kasih, t-tuan Clade."
Veronica segera berlutut meringkuk memeluk jubah berbulu pemberian Clade mencari kehangatan.
"Abaikan itu, kenapa kau datang kemari?"
"A-aku mengejarmu, tuan Clade."
"Untuk?"
"Aku takut kau pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun."
Ketika mengucapkan itu Veronica memperlihatkan wajah sedihnya. Clade menggaruk kepalanya yang tak gatal kebingungan terhadap gadis ini, bagaimana bisa pikirannya sampai sejauh itu?
Ia kemari hanya karena ingin berbincang dengan Lunaris secara rahasia tanpa ada gangguan.Berhubung gurun adalah tempat yang berbahaya bagi penduduk Hugalia mereka tidak berpikir akan ada yang mengganggu mereka, namun dugaan tersebut ditepis oleh kedatangan Veronica.
Clade pun menghela nafas sebelum berbicara kepada Lunaris lagi.
"Namamu Lunaris, bukan?"
"Kau tidak bisa memanggilku dengan sebutan hormat dewi, ya?"
Kepala Lunaris kembali berdenyut termakan emosi. Clade mengambil sesuatu dari Storage-nya dan melemparkannya pada Lunaris sehingga membuatnya bertanya-tanya.
"Gunakan itu untuk menghubungiku jika ingin menemuiku lagi. Kau tahu bagaimana cara menggunakannya, kan?"
Lunaris melihat barang yang dilemparkan Clade kepadanya. Itu adalah Message Stone, sebuah Item yang mampu membuat penggunanya mengirimkan pesan ke siapa saja tanpa batasan jarak atau apapun. Mengingat dunia ini bukanlah dunia CSO beserta sistemnya, fitur chat yang biasanya ada di dalam MMORPG juga menghilang.
Message Stone ini sendiri adalah Item baru di Shop yang belum pernah ia lihat di CSO dan baru-baru ini ia membelinya. Ia khawatir dengan kerajaan Hugalia ketika meninggalkannya, jadi ia memutuskan akan meninggalkan beberapa Message Stone pada Veronica atau Albert untuk menghubungi jika kerajaan sedang berada dalam masalah.
"Tidak, aku tak tahu caranya."
"Alirkan sedikit energi ke dalamnya dan bayangkan wajahku, lalu berpikirlah sesuatu yang ingin kau katakan kepadaku maka aku akan menerima pesan itu."
"Memangnya kau mau kemana?"
"Kembali ke kota. Veronica sepertinya sama sekali tidak tahan dingin."
Clade mengangkat tubuh Veronica yang sudah melemas karena ketahanannya terhadap dingin nol besar—atau mungkin bisa dikatakan minus. Pakaiannya yang tipis dan hanya mengenakan syal sebagai penghangat untuk berjalan kemari di tengah malam dengan udara gurun yang begitu dingin tentunya membuat Veronica jatuh.
Mendengar itu emosi Lunaris memuncak kembali. Saat Clade sudah ingin pergi dari tempat itu Lunaris mengangkat suaranya.
"Kau mau meninggalkanku di tengah pembicaraan sepenting ini hanya demi seorang Beastkin? Kau sadar kalau aku ini adalah seorang dewi, bukan?"
"Kenapa memangnya kalau kau seorang dewi?"
Bersamaan dengan satu kalimat tersebut Clade mengerahkan Lord's Domination level tiga yang difokuskan kepada Lunaris sehingga membuat gadis berbusana gotik hitam bernuansa putih dengan sabit raksasa itu terdiam membeku tak berani mengatakan apa-apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calamity Soul
FantasySeorang pemuda terbangun dari tidurnya dan mendapati bahwa dirinya sedang berada di dunia lain. Ia juga menyadari bahwa ia bukanlah dirinya yang seorang neet tak berguna yang hanya bisa bermain game saja, tetapi ia memiliki tubuh berupa karakter dal...