14. Lele Biru Raksasa

1.9K 238 28
                                    

   "Jadi, ini naga yang dimaksud?"

Kalimat pertanyaan tersebut spotan tersembur dari bibir Clade yang mati-matian menahan tawanya begitu melihat sosok penunggu oasis Ravaka ini sehingga Veronica dan lainnya terlihat sangat bingung dan ketakutan.

Alasan mengapa Clade berusaha menahan tawanya mati-matian karena apa yang di hadapannya ini bukanlah naga—bahkan mendekati saja tidak sama sekali—melainkan seekor Gigantic Blue Catfish, monster sejenis ular sekaligus ikan yang hidup di habitat berair. Di mata Clade, naga yang dimaksud oleh raja Hugalia adalah si lele biru raksasa ini.

Gigantic Blue Catfish sendiri monster yang cukup umum terlihat di dalam CSO—terutama danau-danau besar yang merupakan tempat tinggal favorit monster ini. Di CSO rata-rata monster ini berlevel sekitar 150 sampai 170-an, dan kebetulan monster di depan Clade tersebut berada di ujung rata-rata level monster sejenisnya.

   "Walaupun levelnya 170, sepertinya monster yang satu ini adalah tipe Boss. Gigantic Blue Catfish yang berlevel sama pun tidak akan bisa mengalahkannya dalam pertarungan satu lawan sepuluh sekaligus.

Clade hanya bisa menyunggingkan bibirnya sembari menahan air liur yang berusaha ia tahan. Meksipun CSO adalah MMORPG biasa dalam skenario cerita utama CSO daging Gigantic Blue Catfish dihargai sangat tinggi karena sulitnya menangkap satu ekor saja dan rasa dagingnya yang amat sangat luar biasa nikmat. Membayangkan menyantap rasanya saja sudah membuat air liur Clade menetes, apalagi jika sudah merasakannya.

   "Tu-tuan Clade, apa anda yakin tidak perlu bantuan?"

   "Tidak perlu. Kalian semua carilah tempat aman untuk berlindung, aku akan menyelesaikan ini dengan cepat—walau sebenarnya aku ingin bermain-main sedikit sih."

Melihat senyuman dingin nan mengerikan yang terpampang jelas di wajah Clade, Hoen segera berlari menjauhi tempat tersebut secepat mungkin yang disusul oleh Chloe dan Veronica di belakangnya. Mengingat tidak ada reruntuhan atau bangunan sama sekali yang tidak bisa digunakan untuk berlindung, lari menjauh adalah hal yang wajar dalam hal ini.

   "Kau mau menghadapiku seorang diri-sshh?"

   "Tentu saja. Mereka hanya beban bagiku kalau boleh jujur."

   "Manusia sialan-sshh! Kau akan menyesal-sshh-karena telah meremehkanku, Albaderant ini-sshh!!"

Gigantic Blue Catfish—atau mulai sekarang kita panggil sebagai Albaderant saja—melesatkan wajahnya ke depan mengarah kepada Clade hendak menimpanya hingga gepeng. Clade melompat tinggi untuk menghindari serangan tersebut sehingga membuat padang gurun bergetar hebat hingga 2 kilometer jauhnya pun seseorang masih dapat merasakan getaran ini.

Buuumm!

Tubrukan tubuh raksasa Albaderant dan pasir gurun membuat debu-debu pasir naik berterbangan di udara. Melihat debu-debu pasir berterbangan di udara, Clade mengkatifkan Sky Stamp dan berdiri jauh di atas tubuh raksasa Albaderant yang terbaring di atas pasir gurun. Ia nampak enggan bertarung di tempat yang berdebu.

Ia mengarahkan tangan kirinya ke bawah—tepatnya ke arah Albaderant—dan melesatkan sebuah kilatan petir berwarna biru terang secepat kilat.

Blaarr!!

   "Shhaaa!!"

Tak sampai sedetik kilatan petir biru tersebut mencapai dan menyambar Albaderant dengan cukup sadis. Yang barusan dikerahkan oleh Clade itu adalah salah satu sihir tingkat C-nya, Lightning Strike. Meski hanya sihir tingkat C, kekuatan Clade yang jauh di luar nalar itu menghancurkan fakta bahwa sihir tingkat C kurang efektif untuk digunakan melawan musuh bertubuh raksasa berlevel di atas 150-an.

Bagi monster yang memiliki elemen sihir air, tentu saja serangan sihir elemen petir sangatlah efektif dalam pertarungan melawannya. Air tidak murni adalah konduktor sempurna bagi listrik atau petir merambat, itulah yang menyebabkan keefektifan sihir elemen petir sangat tinggi.

Biasanya elemen-elemen sihir memiliki kelemahan dan keunggulan tertentu terhadap suatu elemen lainnya seperti halnya hukum kimia dasar. Api kalah dari air tapi menang melawan angin, angin menang melawan petir, dan sebagainya. Namun, apapun elemen sihir yang dimiliki lawan Clade, tentu takkan berpengaruh terhadap kemenangannya.

Mengapa begitu? Itu karena Clade memiliki semua elemen sihir dan skill pada setiap tingkatan—terkecuali elemen suci sejenis Archangel Series pada tingkatan D sampai A. Baginya yang memiliki ras Iblis—atau lebih tepatnya High Archdemon—tentu bisa dipastikan elemen sihir dan skill apa yang sangat kuat jika ia gunakan.

   "Apa nih? Sudah selesai? Tidak ada perlawanan lagi?"

Melihat tidak ada gerakan dari Albaderant selama lebih dari 10 detik, Clade menyimpulkan bahwa serangannya barusan sudah memberi kekalahan telak bagi monster Gigantic Blue Catfish ini. Clade pun turun dari Sky Stamp-nya dan mendarat di atas tubuh raksasa Albaderant dan menginjak-injaknya beberapa kali memastikan apakah ia benar-benar sudah kalah dalam satu serangan tersebut.

Setelah beberapa lama, Clade mengerutkan wajahnya menandakan dirinya tidak senang sama sekali.

   "Apa-apaan dengan monster ini? Baru juga diserang sekali menggunakan sihir tingkat C saja sudah tumbang. Memalukan."

Mengeluhkan itu, Clade melompat turun ke pasir gurun dan mendarat dengan keras mengungkapkan kekecewaannya. Sepertinya karena kekuatannya yang terlalu besar, ia tidak bisa menikmati pertarungan yang hebat seperti cerita utama dalam CSO. Ia sungguh dikecewakan oleh harapan tersebut.

Sementara Clade mengeluhkan betapa lemahnya ikan lele raksasa raksasa ini, Veronica dan lainnya yang menyaksikan semua itu hanya bisa diam dengan mata melotot tak percaya. Monster raksasa yang begitu kuatnya hingga membuat mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain bergemetar hanya dikalahkan dengan satu jurus? Itu kekuatan yang terlalu mengerikan!

Mereka mengerti kalau Zarbeth bisa dikalahkan dengan mudah oleh Clade, tapi mengalahkan lawan semengerikan naga hanya menggunakan satu serangan saja? Kekuatan Clade sudah terlalu jauh diluar nalar mereka.

Setelah memastikan kalau Gigantic Blue Catfish ini benar-benar tumbang, Clade memanggil ketiga Beastkin itu dari kejauhan.

   "Mau kalian apakan hewan ini selanjutnya?"

Ketika Clade melontarkan pertanyaan tersebut Veronica dan lainnya terlihat kebingungan. Mereka sebenarnya tak menduga kalau Clade bahkan dapat menumbangkan naga ini hingga seperti ini, mereka mengira bahwa Clade hanya bisa membuatnya mengalami beberapa luka parah dan akhirnya membuat hewan ini menjadi pelindung kerajaan Hugalia yang akan dipindah kemari di masa depan.

Dengan kekuatan hewan yang mereka anggap naga ini bukan tidak mungkin kerjaaan Hugalia mencapai puncak kejayaannya.

Seusai berdiskusi beberapa saat Veronica menyampaikan keinginan mereka untuk membuat kesepakatan dengan naga ini kepada Clade sebagai pelindung kerajaan nantinya. Selesai Veronica menyampaikan hal tersebut Clade malah menahan tawanya membuat ketiganya dilanda rasa kesal dan kebingungan di saat yang sama.

   "Ah, maaf. Kalian mau menjadikan dia pelindung kerajaan, bukan? Lebih baik urungkan niat itu karena hewan ini terlalu lemah dan tidak ada yang bisa kalian lakukan untuk membuatnya menuruti keinginan tersebut. Aku tahu makhluk ini memiliki harga diri yang tinggi."

Mendengar pendapat Clade yang terus berusaha menahan tawanya, ketiga Beastkin tersebut hanya tersenyum canggung sama sekali tak bisa mengikuti pemikiran pemuda di depan mereka ini. Gigantic Blue Catfish ini terlalu lemah? Bukankah dia saja yang terlalu mengerikan kekuatannya?

Clade sendiri tahu jika kekuatannya benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan makhluk-makhluk di dunia ini, tetapi tetap saja ia tak bisa menahan tawanya. Selang beberapa menit kemudian barulah Clade berhenti tertawa.

   "Baiklah, aku ingin mengusulkan satu hal untuk mengatasi hal ini."

Semua kemudian menjadi hening berniat mendengarkan baik-baik usul dari monster berwujud pemuda di hadapan ketiganya ini.

Calamity SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang