"I-ini...."
Albert beserta banyak orang di halaman istana hanya bisa terbelalak tak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang. Clade dan lainnya baru saja kembali dari Oasis Ravaka, namun dengan suatu kejutan yang tak diduga siapapun sebelumnya.
"Ah, raja."
Clade dan rombongannya segera berlutut di depan Albert sesaat sebelum menghadapnya membuat raja Hugalia itu salah tingkah. Sebelum keributan tersebar luas dengan cepat Clade langsung memberitahukan bahwa sosok monster yang ada di halaman istana ini adalah makhluk yang dimaksud naga di Oasis Ravaka.
Semua orang yang mendengarnya sontak menahan nafasnya begitu mengetahui hal tersebut. Siapa Clade? Orang yang membuat kegemparan besar dalam banyak bidang sekaligus pemberi pusaka-pusaka hebat yang belum pernah dimiliki kerajaan Hugalia sebelumnya, lalu sosok yang menerima perintah dari raja untuk menghabisi naga penunggu Oasis Ravaka yang telah berdiam di sana selama kurang lebih 300 tahun.
Tentu tak ada yang tak mengenalnya di istana kerajaan.
"Yang mulia, aku membawa mayat monster itu dengan satu alasan. Aku ingin memakannya karena kabarnya daging makhluk ini sangat lembut dan nikmat."
Senyum Albert membeku ketika mendengar alasan Clade membawa mayat naga yang dimaksudnya kemari. Ia pikir Clade membawa mayat naga ini untuk membuktikan bahwa dirinya memang sudah menyelesaikan tugas yang diberikan olehnya, namun tak disangka-sangka ternyata alasan Clade sama sekali tak terlintas di benaknya sekalipun.
Kemudian Clade menawarkan sesuatu kepada Albert sebagai pengganti lele raksasa ini. Awalnya Albert terkejut, namun ia percaya kalau Clade yang memberikannya pastilah bukan hal yang besar baginya.
Kabar kematian Zarbeth juga sudah tersebar luas ke seluruh kerajaan Hugalia, penawaran Clade juga berlaku sebagai ganti rugi orang terkuat dan tersombong di kerajaan ini. Mengingat Clade sendiri yang membunuhnya, ia merasa bertanggung jawab soal masalah ini karena Zarbeth juga merupakan salah satu kekuatan terbesar kerajaan Hugalia.
Saat malam hari tiba istana melakukan perjamuan besar-besaran dengan daging Gigantic Blue Catfish yang dibawa Clade sebelumnya untuk merayakan kembalinya oasis Ravaka ke tangan mereka. Perjamuan ini juga digelar untuk Clade yang beberapa hari lagi akan pergi.
Namun di perjamuan tersebut orang yang menjadi tamu utamanya malah tidak terlihat. Hal itu membuat banyak tamu-tamu kebingungan.
"Pesta itu terlalu ramai."
Di atas atap istana nampak Clade yang sedang duduk menikmati angin malam disertai pemandangan bulan purnama bersama belasan piring berisikan berbagai macam makanan yang ia bawa dari perjamuan di dalam istana. Ia tidak begitu suka keramaian mengingat dirinya jarang bersosialisasi dengan orang lain karena larut dalam hobinya.
Bagi Clade yang mempunyai berbagai macam sihir dan skill tentu tak sulit membuat dirinya tak terlihat dan mengambil makanan yang ada di perjamuan lalu membawanya kemari menggunakan Storage-nya. Ia menyantap makanannya satu persatu sambil menikmati pemandangan kota Alsahra yang disirami cahaya rembulan.
"Ah, tuan Clade ternyata ada di sini."
Ketika Clade sedang mengunyah sepotong paha ayam bakar, terdengar suara Veronica yang datang ke hadapannya menggunakan sihir angin.
"Kenapa tuan Clade tidak bergabung dengan perjamuan di dalam? Padahal tuan adalah tamu kehormatannya."
"Aku tak suka keramaian, jadi aku datang dan mengambil semua makanan ini diam-diam lalu kemari."
Veronica menggeleng kepalanya pelan melihat kelakuan sosok Clade yang sama sekali tidak memperlihatkan bahwa dirinya memiliki kekuatan besar. Mungkin karena kekuatan besar itulah Clade dapat bersikap demikian.
"Boleh aku ikut duduk bersamamu, tuan?"
"Kenapa kau bertanya kepadaku? Bukankah istana ini milik keluargamu?"
"A-ah, tidak, lupakan saja."
Tidak bisa membalas kata-kata Clade, Veronica pun kemudian duduk di samping Clade yang sedang menikmati makanannya tanpa terganggu dengan kehadiran putri Beastkin cantik ini. Veronica hanya bisa tersenyum kecut menyadari daya tarik Clade terhadap makanan lebih besar dibanding dirinya.
Setelah itu Veronica berbincang dengan Clade meski sebagian besar tak ditanggapi. Ia banyak menceritakan perubahan yang terjadi pada kerajaannya berkat kedatangan Clade, terutama seusai membunuh naga yang menempati oasis Ravaka yang membuat kerajaan Hugalia dapat berubah menjadi tempat yang lebih baik lagi.
Ia juga menceritakan bahwa kemampuan Ramon Glaize sang penempa terbaik se-Hugalia meningkat drastis setelah Clade memberikan beberapa Item tingkat tinggi khusus untuk dipelajari olehnya. Berkat itu juga kekuatan militer Hugalia akan meningkat di masa depan.
"Jangan-jangan tuan Clade sudah merencanakan ini semua?"
"Huh? Merencanakan apa?"
"Perubahan besar dari setiap pengetahuan kecil yang tuan berikan terhadap Hugalia."
"Kau bicara apa? Aku hanya merasa kerajaan kalian terlalu menyedihkan dibanding duniaku."
Veronica tertawa kecil mendengar hal itu dari Clade, ia sudah biasa menerima kata-kata tersebut dari mulut Clade. Veronica tahu bahwa maksud Clade tidak buruk, ia hanya mengatakan hal yang sebenarnya dan membantu dengan caranya sendiri. Hal ini takkan bisa dilakukan oleh orang lain selain Clade.
Seusai Clade menghabiskan makanan terakhirnya ia duduk bersandar ke dinding atap istana, mendongak ke langit melihat gemerlap bintang-bintang yang tak bisa ia saksikan langsung di dunianya. Kali ini ia bisa melihatnya langsung dengan mata kepalanya sendiri.
'Tak buruk juga tinggal di dunia ini.'
Clade tersenyum memikirkan banyak hal yang telah ia lalui di dunianya. Terlalu banyak kejadian yang tidak ia inginkan terjadi dan itu membuat mentalnya terkuras hingga akhirnya menjadi hikkikomori akut. Meski tidak ada teknologi canggih, setidaknya kehidupannya di sini jauh lebih baik berkat kekuatan yang dimilikinya.
Ketika dirinya mulai diserang rasa kantuk, tiba-tiba saja Clade merasakan hawa berbahaya yang mendekat dengan cepat. Ia segera bangkit, lalu mengambil salah satu pedang tingkat tingginya.
"Tuan Clade, ada a—"
Sebelum sempat Veronica menyelesaikan pertanyaannya kebingungan melihat sosok Clade yang tiba-tiba mengeluarkan pedang dan memasang wajah serius, Clade sudah mendorongnya jauh-jauh dan sosok tersebut menghilang dari pandangan bersama sebuah ledakan kecil.
Blaaarr!!
Ledakan kecil tersebut menimbulkan suara besar serta lubang besar di atap kerajaan hingga mencapai aula perjamuan di dalam istana. Tentu saja semua tamu yang terdapat di sana sontak menjadi panik dan berlarian keluar ketakutan. Hanya tersisa Albert, keluarga kerajaan, serta beberapa menteri di dalam sana.
Berkat ledakan tersebut pula debu menyelimuti seisi ruangan, namun selang beberapa saat kemudian debu tersebut dipentalkan oleh dua sosok yang saling menghantamkan senjatanya masing-masing.
"Tuan Clade!"
Sosok pertama adalah Clade yang memegang pedang barunya, Black Azure Sword. Sosok kedua berwujud seorang gadis berambut perak pendek bertubuh kecil dibalutkan pakaian gotik hitam bernuansa putih serta membawa sebuah sabit putih yang besarnya beberapa kali lipat dari tubuhnya sendiri.
Keduanya saling beradu tenaga untuk sesaat, kemudian saling melepas serangan demi serangan yang semua serangan gadis tersebut tak ada yang berhasil mengenai Clade sementara serangan Clade sendiri sudah menggores tubuh kecil gadis itu beberapa kali.
Setelah beberapa saat keduanya menghentikan serangan dan berdiri diam saling memandang menyebabkan Albert dan lainnya ketakutan tidak tahu harus berbuat apa. Beberapa detik setelah keheningan, gadis bersabit putih itu menunjuk Clade dan mengangkat suaranya yang terdengar imut.
"Kau Iblis sialan! Berani-beraninya menyerang Dewi Bulan, Lunaris Ar Cadela ini!"
Bibir kecilnya tidak menunjukkan tanda-tanda berteriak, namun suara yang dihasilkan seperti gema petir yang menyambar. Sementara semua orang yang mendengarnya itu terkejut setengah mati mengetahui gadis ini adalah dewi bulan, Clade hanya memasang ekspresi polos disertai tanda tanya besar melayang di atas kepalanya.
"Siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calamity Soul
FantasySeorang pemuda terbangun dari tidurnya dan mendapati bahwa dirinya sedang berada di dunia lain. Ia juga menyadari bahwa ia bukanlah dirinya yang seorang neet tak berguna yang hanya bisa bermain game saja, tetapi ia memiliki tubuh berupa karakter dal...