25. Kamu Cinta sama Langit?

541 128 91
                                    

"Biasanya kalau para cewek lagi ngobrol Bisik-bisik, pasti nggak jauh-jauh dari ngomongin cowok," sindir Bumi.

♥ ♥ ♥

Langit belum selesai.

Setelah menemui Zinnia, dia datang ke rumah Bumi. Sebagai seorang pria sejati, dia mengetuk pintu rumah pria itu.

Pintu pun terbuka dan memunculkan sosok wanita setengah baya, berparas anggun dan menatapnya ramah. "Selamat malam, cari siapa?" tanya wanita itu.

"Saya temannya Bumi, Tante. Apa Bumi ada di dalam?" tanya Langit secara sopan.

"Oh, kamu teman sekolahnya?"

"Iya Tante, berbeda kelas."

"Wah, saya Bulan, Mamanya Bumi."

"Senang bisa bertemu dengan Tante," sahut Langit sambil sedikit menundukkan kepala.

"Ayo masuk," ajak Tante Bulan dengan ramah. Dia memberikan jalan untuk Langit lewat, lalu disuruh duduk di sofa ruang tamu. Dia sendiri ikut duduk, belum memanggilkan Bumi sama sekali.

"Terima kasih, Tante."

"Langit, Tante boleh tanya sesuatu sama kamu?" suara Tante Bulan tiba-tiba saja begitu pelan.

"Tanya apa, Tante?"

"Apa Bumi masih berhubungan dengan teman sekolahnya yang bernama Senja itu?"

Langit sedikit bingung dengan maksud dari pertanyaan itu. "Emm, emangnya ada apa ya, Tante?"

"Jujur aja, Tante nggak setuju Bumi pacaran. Pacaran cuma akan merusak konsentrasi belajarnya. Ini aja Tante perhatikan dia mulai nggak fokus pada tujuannya," beritahu Tante Bulan dengan nada kecewa.

"Langit?" tiba-tiba Bumi datang dan nampak kaget dengan kehadiran Langit.

"Bumi, ini ada temen kamu," ujar Tante Bulan. "Ayo sini sayang," panggilnya.

"Mama kenapa nggak manggil Bumi duluan?" tanya Bumi curiga.

"Hehehe, iya Mama lupa. Keenakan ngobrol," kekeh Tante Bulan.

"Emang ngobrolin apa?" Bumi menoleh Langit.

"Nggak ada, cuma masalah sekolah. Tapi Mama belum sempet tanya, apa Langit juga anak OSIS?" Tante Bulan menoleh Langit.

"Bukan Tante," jawab Langit.

Tante Bulan mengerutkan kening dan menoleh Bumi. "Kamu berteman sama siapa aja di sekolah, Bumi?" tanyanya tajam.

"Dengan semua orang Ma," jawab Bumi.

"Mama kan sudah bilang...."

"Ma, please... Di sini lagi ada temennya Bumi," potong Bumi.

Tante Bulan pun mendesah dan berdiri. "Ya sudah kalian jangan lama-lama. Bumi, kamu masih harus belajar. Ingat, sebentar lagi kenaikan kelas dan ujian masuk kolumbia akan segera dimulai. Fokus pada tujuan kamu," ujar Mamanya dengan nada mengancam.

"Tujuan Bumi atau tujuan Mama?" tanya Bumi sinis.

Langit diam saja, dia sepertinya datang ke tempat yang salah. Harusnya dia mengajak Bumi untuk ketemuan saja di luar, sehingga tidak harus menyaksikan kejadian macam ini.

Tante Bulan terlihat sedikit tidak suka namun akhirnya masuk ke dalam. Bumi pun duduk menggantikannya dan menoleh Langit.

"Sorry, gue ke sini nggak bilang-bilang lagi sama lo," ucap Langit merasa tak enak.

"Pasti penting banget sampe lo dateng ke sini malem-malem gini. Iya kan?" tanya Bumi.

Langit lebih dulu menghela nafas. "Ini soal Senja," ujarnya.

Senja di Langit (Spin-Off RAJA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang