Bagian 34

44.9K 2.5K 116
                                    

"Kata 'terimakasih' untuk Laskar."

"KAK LASKARRRRRRR!!!"

Sebuah teriakan menggema di penjuru ruangan. Tentu penghuninya akan merasa terganggu terhadap suara melengking yang terdengar memekikkan telinga.

Seorang lelaki bertubuh tegak terlihat menuruni tangga dengan ekspresi kesal. Tentu saja, siapa yang tak kesal jika tidur siangnya terganggu karena suara seseorang yang begitu tak sopan karena memasuki rumahnya bukan dengan salam melainkan teriakan?!

Wajah lelaki itu berubah datar saat tau siapa sang empu yang memiliki suara dahsyat itu.

"Apa kabar kakak ku tercintahhhhh!" Pekik orang itu langsung menghamburkan pelukan kearah Laskar.

Lelaki itu terdiam. Tidak membalas ataupun menolak. Masih bingung dengan pikirannya sendiri.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Laskar sembari melepaskan pelukannya.

"Ihhhh kok lo tetep dingin gini sih! Kesel ah gue!" Gerutu gadis itu.

"Bodo amat." Acuh Laskar, membuat gadis itu tambah cemberut.

"MAMAAAAA KAK LASKAR JAHATTTTTT!!!" Adunya saat melihat wanita paruh baya baru saja memasuki ruang tamu. Ia pun berlari kecil menuju seseorang yang disebutnya mama.

"Sayang, kamu ini perempuan. Tidak boleh berteriak seperti itu." Tegur wanita paruh baya itu.

"Ya habisnya kak Laskar buat aku kesel."

"Dia kan memang seperti itu." Kekehnya sembari menatap Laskar yang baru saja menyalaminya.

"Flora terlalu lebay, sejak kapan kalian datang kemari?" Tanya Laskar mengabaikan kekesalan gadis yang ternyata bernama Flora itu.

Flora adalah sepupu Laskar. Dan ibunda Flora merupakan adik dari Bimo, ayahnya. Mereka tinggal di Bandung. Keduanya memang terikat sebagai sepupu, namun tak kebanyakan seperti yang lain. Mereka malah terlihat acuh bahkan seperti orang tak kenal. Bukan keinginan Flora, melainkan Laskar yang sangat malas berurusan dengan gadis cempreng itu. Terkadang suara Flora membuat kepalanya ingin pecah. Apalagi keaktifan Flora menambah kepalanya berdenyut nyeri.

Flora masih berumur 14 tahun, jadi wajar saja jika sifatnya masih kekanak-kanakan dan super aktif. Sebenarnya Flora ingin sekali dekat dengan Laskar sebagai kakaknya, sebab Flora adalah anak tunggal. Namun melihat sikap Laskar yang selalu menolak kehadirannya tentu membuat keinginannya terkubur semakin dalam.

"Baru saja kami sampai, dan tadi kami kesini juga bersama orangtuamu dan Juna." Jelas Desi, mama Flora.

"Kemana mereka? Ayo tan duduk." Ajak Laskar. Diikuti Desi dan Flora.

"Setahu tante, ayah dan bundamu tadi pulang mendadak karena ada urusan. Dan Juna, sepertinya sedang bermain dengan istrimu di depan."

Sial lo Jun! Mentang-mentang ga ada gue Lo bisa deket-deket sama Aylin! Batin Laskar geram.

"Yaudah kalian kalau mau minum atau makan ambil sendiri. Laskar mau kedepan." Ucap Laskar lalu melenggang pergi.

"FLORA IKUTTTTTTT!!!"

***

Laskar mengerang kesal saat melihat Juna yang tengah asik bermain berdua dengan Aylin. Adiknya memang sangat suka membuatnya kesal.

My Husband (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang