Hujan mulai reda,mentari kini menampakkan dirinya walaupun sudah agak sore,langkah kaki Iffa mulai bergerak menuju rumahnya,seperti biasanya telinganya tak lepas dari earphone kesayangannya.
Sesampainya didepan gerbang rumah,Iffa mulai memanggil kakeknya,
“keekk,Iffa pulang kek”
Namun tidak ada sautan dari sang kakek,Iffa kemudian maju menuju pintu rumahnya,disana terdengan suara tertawa dua orang lakilaki,suara itu terdengar seperti suara orang parubaya dan satunya lagi seperti anak muda,Iffa mencoba memanggil sang kakek sekali lagi,karna merasa tidak sopan untuk langsung memasuki rmah sedangkan dikamar tamu ada seorang tamu yang sedang duduk bersama kakek,sambil menatapnya usil.
“kek Iffa pulang”
“nah itu dia” kata sang kakek kepada anak muda itu
Iffa langsung menuju sang kakek dan mencium tangan kakeknya,tiba tiba setelah mencium tangan kakeknya,laki laki itu menjulurkan tangannya kepada Iffa.“nih sekalian,siapa tau jodohkan nanti” ucap Okta sambil tertawa
Iffa malah mengabaikannya dan langsung memasuki kamarnya,kakek dan Okta tertawa usil padanya.Sampai didepan pintu kamar,Iffa langsung membuka pintu kamar,dan betapa kagetnya ia ketika melihat galon yang berisi air didalam kamarnya diletakkan didepan kasurnya.
Iffa maju menuju galon tersebut,Iffa menemukan surat yang sudahterikat dileher galon,Iffa meraih surat tersebuat dan membacanya.Teruntuk cewek terbaku sekompleks :)
“lo sepertinya bener bener marah,nih gue bawain air satu galon sebagai ganti airminum lo yang tadi gue minum,sesuai dengan janjigue”
From: Okta cowo ganteng sekompleks:)
Saat itu Iffa merasa kesal namun juga sedikit tersenyum melihat kelakuan Okta yang menurutnya polos (polos dari Hongkong #dalamhatiautor) yang benar benar membawa air galon untuknya,kesalnya mengapa Iffa dikatakn sebagai cewe terbaku sekompleks,disana Iffa berfikir apakah ia harus mulai mengikuti gaya bahasa Okta,bukan hanya Okta kebanyak anak anak disekolahnya menggunakan bahsa yang digunakan Okta termasuk Grace,
“tapi Alfiyannn,hmm sudahlah aku akan belajar mulai saat ini” ujarnya dalam hati dan masoh kebingungan kenapa Alfiyan menggunakn bahasa sepertinya.
Setelah membaca surat dari Okta,Iffa beranjak kekamar mandi,dan setelah menyelesaikan ritual kamar mandinya dan mengganti bajunya Iffa keluar kamar untuk persiapan makan malam,Iffa langsung mencari sang kakek untuk menanyakan menu makan malamnya dan apakah sang kakek sudah makan siang ini,karena Iffa terlambat pulang. Namun kakek tidak ada diruang tamu,dan tidak ada dikamarnya,Iffa berfikir mungkin kakenya berada ditaman belakang rumah sedang mengurus bunga bunganya,berapa tumbuha sayur dan ikan ikan koi kesayangannya,Iffa memulai langkah menuju taaman belakang.Betapa kagetnya ia melihat Okta masih duduk bersama sang kakek dan berbincang bincang sambil memberi makan Ikan Koi,namun Iffa tetap menghampiri sang kakek .
“kek...”
“iya sayang” jawab sang kake sambil menengok kebelakang
“kakek sudah makan siang?”
“sudah,kamu sudah kan tadi kamu pulang telat?”
“sudah kok kek,tadi Iffa sempet beli roti dikantin,oiya kek menu makan malam kita apa malam ini?” tanya Iffa pada sang kakek,namun sebelum kakek menjawab Okta terlebih dahulu menjawab
“oiyaa,kita belum kasih tau diani jadwal kita malam ini kek” kata Okta kepada kakek dengan antusias
“iya ya,heheh kamu aja yang kasitahu”“oke jadi gini,kedatangan seorang Okta Mahardika kesini bukan tanpa maksud,gue kesini ingin menyampaikan pesan dari mamah gue tercinta teruntuk kakek sudarmawan dan cucunya yang baku ini,”sambil berpose layaknya pembaca puisi,kakekpuntertawa kecil melihat tingkah Okta kepada Iffa
“langsung ke inti” sahut Iffa ketus
“wah ternyata lo penasaran juga ya,hehehe oke oke,jadi mama gue ngundang lo sama kakek buat makan malam dirumah,yaa biar tambah akrab lagi gitu loh”jelas Okta kepada iffa,
“gimana fa?” tanya kake pada Iffa
“Iffa ngikut kakek aja”
“wokke,langsung cus yuk kek” ajak Okta
“eh tunggu,pe...perginya sekarang ya?” tanya iffa
“2 tahun lagi”jawab Okta diselangi tawa kakek
“ya sekarang lah masak,masak 2 tahun lagi,kita tu nungguin lo dari tadi sebenernya biar sama sama jalan kerumah gue,gitu loh yakan kek?” jelas Okta kepada Iffa yang di iyakan oleh sang kakek.
“tunggu sebentar,mau ambil earphone dulu dikamar”
“ye elah,gausah pakek earphone melulu,nanti lo tuli,lagian mau bertamau gausah pakek earphone”
“bener kata okta fa,yuk berangkat"
“hmmm iya sudah kek”
Merekapun berjalan menuju rumah Okta yang tepat berseblahan dengan rumah Iffa
(sampai depan pintu rumah Okta)
“ma,Okta pulang”
“iya sayang,tunggu”
Mama membuka pintu“eh ada Iffa dan kakek,ayok masuk” sapa mama dengan ceria.
Mrekapun masuk kedalam
“Okta mandi ya dan langsung ganti baju” perintah mama
“oke ma,tapi Okta boleh ajak kakekkan kekamar,kasia kalok kakek maen sama ibu ibu,yakan kek” kakekpun tersenyum
“boleh,nanti mama sama Iffa,yakan fa”
“iya tante” jawab Iffa
Okta dan kakek menuju kekamar Okta,sejak perta bertemu Okta memang langsung Akrab dengan kakek karna hobby mereka sama,sama sama maniak ikan dan Okta teringak dengan sosok almarhum kakeknya,jadi dia sudah menganggap kakek Sudarmawan sebagai kakeknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
RandomPerasaan yang tidak pernah terungkapkan sampai hal yang ditakutkan pun terjadi