Kini hanya tersisa Iffa dengan Mama Marini dan Iffa.
“ Iffa sekarang duduk manis,tngguin kakek dan Okta turun,tante mau ke dapur sebentar” jelas Mama Marini kepada Iffa
“tante,Iffa boleh ikut tante kedapur gak?”jawab Iffa
“boleh”(di dapur)
“tante masak apa,Iffa bantu ya?”
“tenang udah tante siapin semua kok,cuman sisa satu,makanan kesukaan Okta,karna tante baru beli bahanya jadi tante masak ini terakhir”
“makanan apa tante”
“ini makanan yang paling Okta suka Sup Brokoli”
Entah mengapa setelah mendengar perkataan tante marini,Iffa tib tiba teringat sosok sang Ibu,karna sang ibu juga menyukai Sup Brokoli
“ kamu tau,dulu Okta gak pernah mau makan kalok ga dimasakin Sup buah”
Seketika cairan bening itu mulai keluar dari mata Iffa indah,dan hal itu dilihat oleh Tnate Marini
“sayang kenapa kamu menangis” tanya tante marini keapada Iffa,namun Iffa hanya diam,dan tante marini memeluknya
“ Iffa,,,kenapa kamu menangis sayang,ayo cerita sama tante” entah mengapa iya merasakan kehangatan dari pelukanitu,wala[un tidak lebih nyaman dari pelukan ibu dan kekeknya tapi pelukan itu membuat hatinya tenang kembali,dan membuat Iffa kini bersuara.
“Iffa,Iffa kangen Ibu tante” jawab Iffa sambil berlinang airmata
“ibu suka sekali dengan Sup Brokoli sama seperti Okta,dan itu yang buat Iffa juga menyukainnya tantee,tapi semenjak ibu pergi,Iffa ga pernah lagi makan Sup Brokoli” sambil menangis terisak Iffa bercerita kepada tante Marini.
Tante marinipun melapaskan pelukannya dan menghapus air mata Iffa“sudah,sekarang Iffa jangan nangis lagi,tante akan masakkan Iffa Sup Bokoli kapanpun Iffa mau”
“maksih tante,tapi Iffa boleh minta sesuatu sama tante?”
“boleh”
“iffa mau belajar masak sama tante,terutama Sup Brokoli,boleh”
“ya boleh lah sayang, sekarang Iffa tante anggap sebagai anak tante sendiri dan anak anak tante harus bisa masak,kayak Okta dan Aprillo,sekarang Iffa” jelas tante
Iffa sangat bahagia seseorang pendiam seperti Iffa bisa langsung senyaman itu dengan orang baru,ia menemukan seseorang yang memiliki pelukan hangat dan menenagkannya,dan orang tersebut begitu baik padanya yaitu Tante Marini.
Merekapun melanjutkan masak memasak.(dimeja makan,Iffa dan Tante Marini menyiapkan hidangan makan malam)
“sebentar ya Fa,tante panggil kakek dan Okta dulu”
“ya tante”
Tantepun pergi menuju kamar Okta,dan tidak lama kemudian Okta dan kakek turun.
(mereka mulai menyantap)
“jangan malu malu kek,anggap ini rumah kakek sendiri” kata Okta kepada kakek
“iya Okta” jawab kakek sambil tersenyum
“oi lu juga makan yang banyak,biar lo punya tenaga buat ngomong gak diem diem waeee,ehehe” mendengar kalimat Okta tersebut yang ditujukan kepadanya Iffa seperti biasanya hanya terdiam.
“Okta lanjut makanya,jangan gangguin Iffa” tegur mama
“oiya,ta mama ada tugas ni buat kamu”
“apa ma?”
“kan mama sibuk ni dikantor jarang jarang ada dirumah,nah Iffa minta diajarin masak sup brokoli,kan kamu jago ni,bahkan lebih jago dari mama,jadi bolehkan kamu ajari Iffa masak” seketika Okta dan Iffa kaget disaat yang bersamaan,mata mereka saling melotot.
“Okta sibuk ma,banyak kerjaan mau belajar ujian”
“eh ta tapi itu ide bagus loh” kata kakek
“Okta fikir fikir dulu”
Sementara itu dalam hati Iffa sangat kesal,ia tidak mau belajar memasak dengan Okta,orang yang paling menyebalkan didunia menurutnya.
Sesuatu yang tidak dimulai,tidak akan pernah terjadi
Sesuatu yang tidak pernah dicoba,tidak akan berhasil
Tetap dizona nyaman tidak akan membuat aman
Sebab aman jika hidupmu tak sebatas nyaman
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
De TodoPerasaan yang tidak pernah terungkapkan sampai hal yang ditakutkan pun terjadi