jinjja neomu neomu mianhae baru bisa post sekrang

21 7 2
                                    

Pagi yang mendung setelah hujan reda,aroma tanah masih tercium,entah kenapa hari ini perasaan Iffa tak semendung langit,apa mungkin ia sudah memiliki teman yang setidaknya bisa diajak berbicara saat ia merasa sendiri,Grace dan Alfiyan adalah teman pertamanya selama di SMA.

"Faa,tukeran nomer hp yuk,masak kita ga punya nomer hp masing-masing" Ledek Grace keapada Iffa.
Iffa tersenyum dan menyodorkan Hpnya kepda Grace.
(Beberapa menit kemudian)
"Nahkan sekarang enak,kalok ngapa ngapain bisa saling kontak,kalok lo butuh apa apa hubungi gue yaa" Celoteh Grace kepada Iffa.
Saat mereka asyik mengobrol datanglah sosok laki laki yang tak asing bagi mereka dan laki laki itu menyodorkan sebotol susu kepada Iffa.

"Nih buat kamu"

Iffa kebingungan mengapa Al (singkat saja Al) memberikan susu padanya.

"Hem,disini ada dua orang loh,bukan satu orang" Ledek Grace.

"Maaf aku kira Iffa hanya sendiri,jadi aku beli satu"

"Ehehe becanda dong,sante aja"

Iffa kemudian meraih botol susu itu,namun Al menahan dan membukakan tutup botol terlebih dahulu kemudia memberikannya pada Iffa.
Tanpa di sadari sepasang mata menatap mereka dari jauh.

Bel pulang telah berbunyi.

"Fa lo ingetkan hari ini ada eskul" Tanya Grace

"Iya" Jawab Iffa dengan wajah murung.

"Loh kok murung?"

"Aku belum mebeli peralatan yang dibutuhkan untuk hari ini"

"Sante sante,masih ada waktu 30 menit,ayo pergi"
Iffa tersenyum.

Sesampai mereka ditoko Iffa langsung bergegas mencari pensil dan skatcbook serta peralatan lainnya,ketika Iffa ingin beranjak kekantin tiba tiba iya menabrak seorang perempuan.

"Maaf maaf gue ga sengaja" Iffa heran kenapa perempuan itu yang meminta maaf bukankan dia yang bersalah.

"Maaf" Kata Iffa tanpa basa basi kemudian beranjak pergi,perempuan itu masih menatap Iffa.

Setelah memabayar Iffa dan Grace kemabali kesekolah dan masuk keruang seni.

Seperi biasa hidup Iffa tidak pernah tenang sejak kemunculan seorang penggangu dihidupnya.

"Tuli,hey Tuli" Teriak Okta dari jauh sambil menggendong gitarnya.
Tapi Iffa tidak menghiraukannya.

" Fa orang itu manggil kita ya?" Tanya Grace,namun Iffa tak menjawab.

"Tuli,kapan lo bakal bisa denger? Atau lo bisu??" Teriak Okta lagi.

" Faa lo kenal Kakel itu?" Tanua Grace,ia merasa bahwa Okta memanggik salah satu dari mereka berdua,karena tidak ada orang lain yang berjalan masuk selain merka berdua.

"Tidak,ayo cepat" Kata Iffa.

Grace mengangguk,dan mereka mempercepat langkah mereka memasuki ruang seni lukis,dan beruntung mereka tidak telat.

Ketika kelas seni sudah mulai,tiba tiba mata Iffa tertuju keada seorang perempuan,dengan rambut panjangnnya yang berwarna coklat,Iffa melihat keteduhan diwajah perpuan tersebut,bahkan ketika tersenyum matanya juga ikut tersenyum,dalam hidupnya Iffa tidak pernah memuji perempuan lain selain  ibunya sendiri.

"Grace,perempuan di sebelah sana itu siapa? " Iffa bertanya ada Grace sambil menatap perempuan  itu.

"Emang betul betul yaa lo,masak lo ga kenal ka El sih,padahal dia termasuk famous lo di sekoalah kita,dia juga pinter banget,dia sering menjuarai lomba lukis loh,bukan hanya nasional tapi juga internasinal" Jelas Grace.

"Tapi ngapain lo nanyak?"

"Tadi aku ga sengaja nabrak dia waktu di toko,tapi malah dia yang minta maaf" Jelas Iffa

"Dia emang terkenal baik,sudah baik cantiik pula,beruntung banget yang cowo yang dapet dia" Kata grace dan seketika  hujanpun turun.

(OKTA POV)

"Gua pinjam eraphone lo dong ka" kata Okta sambil mengambil earphone diatas salon.

Cakka sahabat terbaik Okta dari zaman mreka maen tanah tanahan. Tau semua tentanh Okta dan sudah dianggap anak sebagai mamanya Okta.
"Ta udah hampir 4,lo masih belom bisa?"

"Belum ka,semuanya masih tergambar jelas di benak gue" Jelas Okta sambil menatao hujan dari Jendela.

"Gue selalu doain yang terbaik buat lo Bro" Kata Cakka sambil tersenyum dengan lesung pipi serta mata sipitnya yang menggemaskan.

"Njir jijik gue liat lo"ledek Okta,sambil beranjak ke ruang kelas seni,dan Cakka meletakkan gitar kemudian mengikutinya.

" Lo ngapain disini? " Tanya Cakka

"Lo juga ngapain disini? Ngikutin gue?"

"Aaa oppa,mianhae" Smbil memegang pundak Okta

"Enyah lo sekarang,kebanyakan nonton drakor lo,jadi miring deh,jijik gue" Sambil menepis tangan Cakka,namun Cakka hanya tersenyum dan mengikiti langkah Okta menuju jendela tempat Iffa berdiri.
" Ka,menurut lo apa istimewa jendela ini?" Tanya Okta spontan.
"Hmm mana gue tau,ngapaen lo nanyak sama gue,gue bukan arsitek"

" Okedeh pertanyaannya gue ubah,apa yang bisa lo liat dari jendela ini"

"Lo mau jadi filsuf ya,ya halaman lah" Jawab Cakka dengan nada sedikit heran karena pertanyaan aneh dari sahabatnya,seketika matanya tertuju pada bunga bunga falmboyan yang berguguran karena hujan,dan tiba tiba iya tersenyum.

"Ih lo udah kemasukan jin jendela ini deh kayaknya,ih ogah ah" Kata Cakka pergi meninggalkan Okta dengan senyumannya.

(Back to Iffa POV)

Kelas seni sudah berakhir,dan kini waktunya untuk pulang,tapi beberapa orang masih diam dan menunggu hujan reda termasuk Iffa yang selalu berjalan pulang.
"Fa lo mending ikut mobil gue aja ntar,daripada lo nunggu lama,ini ujan awet lo fa" Bujuk Grace.

"Gak papa kok,aku jalan aja,lagian aku harus mampir ke supermarket"

"Yah terus apa masalahnya,nanti gue minta sopir tungguin lo di supermarket "

"Seri..." Kalimat Iffa terpotong ketika seseorang tiba tiba menyapanya.

"Hai" Sapa seseorang sambil tersenyum

"Hai juga jawab Grace"

"  Kalian masih nungguin hujan reda ya?" Tanya permpuan itu kepada mereka berdua.
" Iya" Jawab Grace singkat,menanggapi hal tersebut permpuan itu seperti melupakan sesuatu.
" Duh,sorry sorry,maaf mungkin gue terlalu SKSD sama kalian,padahal belum kenal,kenalin gue Elsa,panggil aja El" Sambil menjulurkan tangannya.
"Grace"
" Iffa" Dengan ragu menjabat tangan El.

"Hei tunggu bukannya tadi lo yang di toko kan? Wah maaf" Kata El kepada Iffa.

"Iya,seharusnya aku yang minta maaf,karena aku yang menabrak"

Permpuan itu tersenyum dengan matanya kepada Iffa,menggunakan aku kamu kepadanya.

"Tidak apa apa" Jawab El

"Kalian baru masuk eskul seni ya? "  Tanya El,namun sebelum menjawab tiba tiba sesorang memanggil Iffa

"Fa!!!" Panggil Al sambil menghampiri mereka,dan Iffa sedikit tersenyum melihat kedatangan Al.
Namun langkah Al terhenti seketika,dan matanya berkaca kaca.

Koresi kalok ada typo yaaaaa,
Jangan lupa kasi bintang ❣
Stau safe all

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang