Budidayakan vote dan komen shareTok tok tok
"Permisi pak saya mau minta berkas yang tadi" ucap aku sambil menatap pak Janson yang setia dengan layar laptop nya
"Ambil saja,saya sudah tanda tangan semuanya"jawab dia yang benar benar focus,lalu tanpa basa basi aku mengambilnya semua lalu aku berpamitan untuk pulang,ya di kontrak itu tertulis jika pekerjaan sudah selesai di persilahkan pulang,entah aku tak mengerti pemikiran bapak Janson seo ini¶
"Ibu...aku pulang"ucap aku,tapi nihil,dimana ibu ku,aku cari ke kamar,ruang dapur,kamar mandi,halaman belakang semua nihil,dan ternyata....
"Sayang"suara ibu ku,hufftt aku bernapas lega,dia membawa bawa kantung kresek,"ibu...itu apa?"ucap aku sambil menunjuk ke kantung kresek itu
"Ibu mau membuat masakan kesukaan mu"ucap ibu sambil menaruh kantung kresek itu di meja makan"memangnya ibu dapat uang dari mana?aku kan belum gajian"ucap aku,sambil menatap ibu ku yang tengah membuka satu per satu isi di kantung kresek itu,"waktu kamu kerja,ada seorang anak muda yang sangat tampan dia melihat ibu sedang memilih sayur sayuran,lalu dia bilang bu belanja lah sepuas mungkin akan saya bayar semuanya, seperti itu,ibu tak kenal dia,tapi dia sosok laki yang baik"jelas ibu,sambil membersihkan sayuranAku berfikir keras,siapa dia?tidak mungkin Jhonny,kenapa? Tidak mungkin,ibu tau sifat dari anak tuan seo itu sama seperti ayahnya,lalu siapa?temanku?tidak mungkin,ahhh entahlah aku tak mau ambil pusing lebih baik aku istirahat
¶
Malam pun tiba,aku keluar dari kamar ku untuk makan malam bersama ibu ku dan adik ku,ya aku lupa memberitahu aku mempunyai adik bernama Yuna dia duduk di sekolah menengah pertama kelas akhir,dan aku berharap dia tidak senasib dengan ku dan ibuku yang selalu di remehkan dan di sakiti hatinya
"Ayo kita makan malam dulu" ucap ibu ku,aku dan Yuna bergegas ke ruang makan
Aku,ibu,Yuna,pun memulai makan malam tanpa berbincang hanya hentakan sendok khas orang makan
Selesai makan aku dan Yuna membereskan semua piring kotornya," biar ibu saja nak" ucap ibu,"bu, istirahat aja biar aku sama Yuna yang membereskan semua nya"ucap ku pelan,sambil memegang tangan ibu ku"ya Bu,kita aja ibu istirahat"sahut Yuna sambil membawa piring piring ke wastafel,ibu ku hanya mengangguk dan tersenyum lalu dia menuju kamar
Aku pun meneruskan membereskan piring,Yuna menyuci piring,lalu aku membuang sampahnya
"Kak"ucap Yuna,sontak aku menoleh
"Kenapa dek?"tanya aku sambil menatap nya yang sedang fokus menyuci piring
"Aku boleh kerja sambil sekolah?"tanya Yuna dengan menatap ku serius,aku menghela nafas berat
"Yuna,tugas mu hanya sekolah,itu tugas kakak untuk mencari uang untuk kamu,dan ibu,ingat!!kamu punya masa depan yang panjang,kamu gapai semua ke inginkan kamu,kamu bawa nama baik ibu,kakak,dan ayah,tugas mu hanya belajar, belajar dan belajar oke?"ucap aku dengan lembut,Yuna hanya mengangguk paham "yaudah sini kakak bantu"ucap ku menata Piring yang sudah bersih¶
Keesokan harinya, seperti biasa aku pergi ke kantor,aku merapihkan berkas yang kemarin sudah di tanda tangani oleh pak Janson siap untuk di bawa untuk meeting nanti,aku menghitung ulang lagi,lagi dan lagi,agar tidak ada yang tertinggal,aku pun berangkat
Tanpa di sadar satu berkas yang penting jatuh dan Yuna melihat nya saat ingin di kejar Wendy sudah naik taxi,lalu Yuna berinisiatif untuk menyusul nya masa bodo yuna telat,karena ini lebih penting jika berkas ini tertinggal kakaknya akan di pecat karena kecerobohan nya
Tiba di kantor
Aku membayar taxi yang ku tumpang lalu aku masuk ke kantor dan duduk di kursi ku "Bu Wendy" ucap wanita dengan lembut,dia sang sekertaris pak Janson,"iya?"ucap aku,"saya ingin minta berkas yang kemarin karena meeting 30 menit lagi akan di mulai"ucap si sekertaris itu,"oh ya nih sudah saya siapkan semua"ucap ku sambil memberikan berkas- berkas,"makasih Bu"ucap si sekertaris itu ke aku,aku mengangguk,dia pun meninggalkan ku
20 menit kemudian
"Bu... berkas nya kurang satu?"ucap si sekertaris itu dengan ngos-ngosan karena dia lari dari ruang meeting ke tempat pegawai
"Apa?bukannya susah 20?"tanya aku ke sekertaris itu dengan cemas dan bingung
"Gak Bu saya cek hanya 19"ucap dia
"KAKAK"
Yuna?kenapa dia kesini?kenapa dia tak sekolah?
"Kak...huff huff..inihhh...berkasnya ketinggalan"ucap Yuna dengan ngos-ngosanHah... syukur lah untung Yuna menemukan nya kalau tidak bisa mati
"Astaga...Yuna makasih,ya ampun kakak cemas karena tadi pas waktu kakak hitung"ucap ku
"Tadi pas kakak mau berangkat berkas ini jatuh,kakak tak menyadari nya"ucap ku,lalu aku memberi kan nya
"Yunaa....makasih ya dah tolongin kakak,oh ya kenapa kamu ga berangkat?ini udah jam 07:30 loh"ucap aku sambil melihat jam
"Tenang kak sekolah ku masuk jam 9 karena ada rapat di sekolah"ucap yuna,aku mengangguk paham
"Yaudah sekarang kamu pulang, sarapan,terus nanti kalo dah waktunya berangkat kamu berangkat, ingat!! Kata kata kakak semalam, belajar yang benar bawa nama baik keluarga kita di masa nanti oke?"ucap aku ke Yuna,Yuna mengangguk cepat,lalu Yuna pergi
Wahh Bu Wendy sangat berprinsip,dia mengajar kan adiknya dengan motivasi nya sungguh aku ingin sekali menjadi sosok bu Wendy
Susah baik,cantik, pintar pula-batin si sekertarisTbc
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG WOMAN ✓[End]
RandomSeungwa song /Wendy Disakiti, direndahkan,dan di remeh kan itu adalah hal yang biasa untuk Wendy Jhonny lelaki brengsek yang sudah menghamilinya dan membuat Wendy pindah negara itu tak bertanggung jawab dengan perlakuan nya Setelah menikah dengan...