kecewa dan cinta

35 1 0
                                    


BRAK!!!

dyco membuka pintu rumahnya dengan kasar,hingga Wendy dkk kaget saat mereka sedang bercanda di kamar milik wendy dan Dio.

Dyco menghampiri Wendy dan Dio dengan membuka pintu kamar nya dengan kasar,muka dyco memerah rahangnya mengeras,tangannya mengepal

"Kenapa dyco?"tanya Wendy,Dio membawa renjun dan Jeje keluar dan membawanya ke kamar mereka,setelah itu Dio Kembali ke kamar nya.

"Guasah pura pura ga tau deh Lo!"Wendy kaget,saat dyco berbicara kasar kepadanya.wendy mengkerutkan keningnya.

"Jelasin semuanya sekarang!"perintah dyco,Dio yang di belakangnya yang bersandar di ambang pintu berkata."sudah tau?kenapa marah?"

Dyco memutar balikkan badan nya dan menghadap ke dio,dyco menarik kera baju dio,"kenapa Lo sembunyiin ini semua!!"

Wendy bangun dan memisahkan dyco yang tadi menarik kera baju dio.wendy menangis,"maaf...maafin mommy sama papi..."dyco menghempaskan tangan Wendy dengan kasar.lalu dia mendorong Wendy hingga terkena meja cokelat."gue kecewa sama Lo berdua!!"dio memukul rahang dyco dengan keras.

Dio membangunkan dyco dan memukul kan beberapa kali sampai babak belur.dio tak mengampuni dyco yang begitu kasar oleh wendy.

Dari ujung kamar, sebenarnya jeje mendengar suara itu.untungnya renjun sudah tidur di samping jeje,renjun adalah tipikal orang yang mudah tidur.jadi Jeje ga repot repot harus manggil Wendy untuk di tidurkan.

Skip

Di kamar itu,Dio masih setia memukul dyco.wendy bangkit dengan sekuat tenaga yang ia miliki dan memisahkan dyco dan Dio.

"Sudah Dio...."wendy menahan tangan Dio,dan Dio pun berhenti.rahangnya masih mengeras.wendy mendorong pelan dan mengarah kan dio untuk duduk di kursi.












"Apa?!"dyco terduduk lemas di sofa ruang tamu sambil meremas remas bajunya,Wendy hanya bisa diam melihat dyco.

"Kenapa dia tega?!"Wendy hanya menjawa dengan mengangkat bahunya.
"Ntahlah,bersihkan badan mu setelah itu istirahat."perinta Wendy ke dyco dan meninggalkan nya begitu saja.dyco menatap punggung Wendy yang kini pergi ke kamar nya.

Dyco mengacak-acak rambutnya frustasi,disisi lain ia cinta dengan jisa.tapi disisi lain pun dyco ga bisa egois,karena ia adalah kembar.

***

Jisa pulang dengan muka yang sangat masam,Lucas yang menyadari itu pun memanggil nama jisa."jisa,kenapa muka mu masa seperti itu hm?sini duduk di samping papa."ucap Lucas sambil menepuk nepuk sofa mengisyaratkan jisa untuk duduk di samping nya,jisa mengangguk.

Ia duduk di samping sang papa,mulutnya masih terkunci tidak ingin berbicara sepatah kata pun.lucas hanya menghela nafas.

"Tidak mau berbicara?"tidak ada jawaban dari jisa."tidak mau berbicara,papa akan kekamar."saat ingin beranjak pergi.jisa menahan tangan Lucas dan menyuruh Lucas untuk duduk kembali

"Eumm...dyco udah tau semuanya.."Lucas membulat kan matanya."kenapa bisa?"tanya Lucas.

Akhirnya jisa menceritakan semuanya dari awal hingga akhir,sampai ia tak sengaja mengucapkan hal itu.hal yang seharusnya di beritahu kan dari awal tapi di rahasia kan.

Lucas menghela nafas,yuqi yang baru saja datang dari kamarnya dan mendengarkan sedikit pembicaraan jisa langsung menghampiri jisa.

"Lalu, bagaimana dia sekarang?"tanya yuqi dengan raut wajah yang serius."aku ga tau.."








"Tolong maafkan Kami semua dyco,kami memang tak bermaksud untuk merahasiakan ini semua,papa kandung mu lah yang sudah merencanakan ini semua."ucap jelas yuqi dengan jujur,agar dyco bisa menerima kenyataan.wendy hanya diam dan tak mau berbicara.mungkin ia masih sakit hati atas perlakuan dyco semalam.

Di sisi lain,agar Jeje dan renjun tidak mengetahui hal ini,jisa mengajaknya pergi ke taman bermain anak anak.

"Tapi kenapa jisa tau?sedang kan aku ga?mommy sama papi egois!"ucap dyco yang agak keras.

"Dyco, sebenrnya Tante juga tidak ingin memberitahu jisa.karena pembicaraan kami yang tak sengaja di dengar oleh nya itu membuat kami menjelaskan semuanya,dan tolong jangan membenci kami dan jangan membenci ayah kandung mu."ucap yuqi yang membuat dyco bungkam tak berkata.wendy hanya menatap anak nya yang kini menunduk kan kepalanya.

Dyco merasa kepalanya di hanyutkan oleh banyak pertanyaan,tiba tiba bel rumah Wendy bunyi,Wendy bangkit dan membukakan pintu.

"Ya-"

***

Dua sejoli ini masih setia berduaan di taman belakang kampus, padahal jam pelajaran akan di mulai,dan tandanya Yuna dan hyunjin akan mengajar kan anak anak.

"Kau....semakin hari semakin cantik."ucap hyunjin sambil membenarkan rambut yuna.yuna hanya tersenyum malu saat hyunjin memuji nya.

"Seperti ingin memiliki mu sepenuhnya."ucapan itu membuat Yuna tertawa malu.

"Semoga saja haha."
Yuna mengecek jam tangannya, ternyata 14 menit lagi kelas akan di mulai.

"Seperti nya kita harus pergi,akan masuk kekelas."hyunjin mengangguk,mereka berdua pun kembali ke ruang dosen dan akan mengajar.


















"Kapan kita mau rencana nikah?"tanya hyunjin, membuat Yuna tersedah saat minum.

Seusai mengajar,hyunjin mengajak yuna untuk makan di restoran dekat kampus.

"Maaf."Yuna hanya menangguk,hyunjin masih mengelus punggung Yuna.

Yuna tak menjawab pertanyaan dari hyunjin dan ia lanjut makan,hyunjin hanya mengangguk kecil ia tahu mungkin ini belum waktu nya menanyakan hal seperti itu.tapi lebih baik di pertanyakan lebih awal agar tidak kelamaan berpacaran. Ibu hyunjin juga bilang seperti itu.










Malamnya, seperti biasa hyunjin mengajak jalan Yuna setiap hari,ia belikan Yuna barang barang yang Yuna suka.padahal Yuna bisa membelinya sendiri dengan uangnya tapi dilarang oleh hyunjin.

Yuna memijit mijit tumit kakinya yang sangat pegal,karena Yuna mengenakan sepatu hak tinggi.

"Kan udah saya bilang,kamu ngeyel sih capek kan."hyunjin menyerahkan belanjaan nya ke yuna,dan yuna mengambil nya.hyunjin menggendong Yuna ala bridal.

"Eh?ih malu lah.."yuna menenggelamkan wajahnya di dada hyunjin.hyunjin hanya tertawa kecil melihat tingkah Yuna,lalu ia bawa ke mobil untuk langsung pulang.karena dirinya juga merasa sangat lelah.

Di mobil,Yuna memainkan ponsel nya dengan serius sampai mengabaikan hyunjin,karena hyunjin kesal di anggurkan.hyunjin memberhentikan mobilnya di pinggi jalan.

"Loh,kok-"belum sempat berbicara, hyunjin mengambil ponsel Yuna dan mencium bibir Yuna, sesekali ia lumat.

"Mmphh"Yuna kehabisan nafas,karena hyunjin semakin agresif melumat bibir Yuna.yuna memukul dada hyunjin pelan,hyunjin melepaskan ciumannya.

"Jangan seperti itu lagi atau saya hukum."Yuna hanya menangguk,Yuna jadi takut sendiri karena hyunjin, hyunjin menaruh ponsel Yuna di saku nya dan menggandeng tangan Yuna di tangan kanannya sedang kan tangan kirinya menyetir.








*****



Helooo selamat pagi,kalian sehat kan?yaa kan?jangan sampe sakit

Semoga kita bisa bersatu lagi di lebaran kali ini sama saudara" yaaa jangan putus untuk berdoa.

Ah yaa aku mau bilang.kalo rencana ku setelah usai lebaran aku mau buat wattpad gay nih ada yang mau request ngga casting nya siapa?atau yang Yuri?atau dua dua nya??
Komen yaaa jangan lupa di vote kawan

Byeee

STRONG WOMAN ✓[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang