1. Meet

806 36 7
                                    


Waktu telah menunjukan pukul delapan pagi, seorang pria muda terlihat begitu tergesa-gesa menghampiri mobil nya untuk bergegas ke kantor, sebenarnya terburu-buru bukanlah sifat dari seorang Park Jimin pengusaha muda yang kini telah berusia 31 tahun, namun entah mengapa pagi ini dia begitu sangat ingin segera sampai di tempat kerja nya.Dia bahkan sampai melupakan sarapan pagi nya yang sudah di siapkan oleh Seunbi seorang asisten rumah tangga nya.
Setelah menjalankan kendaraan nya hampir dua puluh menit dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba saja ponsel nya berdering hingga beberapa kali dan itu benar-benar mengganggu konsentrasi nya menyetir,terdengar sesekali dia mengumpat.

"Benar-benar sialan!mengapa ponselku terus saja berdering?tidak bisakah kau memberiku waktu untuk menyetir dengan tenang, huh", ucapnya sembari tetap berusaha fokus menyetir.

Namun karena ponsel nya terus saja berdering akhirnya pria berbibir tebal ini berusaha mengangkat ponsel nya dengan posisi dia tetap menyetir, dan saat dia hendak mengangkat telfon nya tiba-tiba mobil yang di kendarainya mulai menepi dan tanpa bisa di hindari menghantam pembatas jalan yang cukup besar dan menghancurkan sebagian besar body mobilnya itu.

Keesokan hari nya dia baru menyadari bahwa dirinya kini telah berada di sebuah ruangan rumah sakit di daerah Seoul, dia benar-benar tidak ingat sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri dan terbaring di tempat tidur yang memiliki aroma khas rumah sakit ini.
Pertama kali dia membuka kedua matanya, dia hanya sendiri di tempat itu tanpa ada satu orang pun yang setidaknya bisa dia tanya sebenarnya apa yang telah terjadi pada diri nya saat ini.
Namun tiba-tiba sebuah langkah kaki terdengar berjalan mendekat dan pintu ruangan dimana dia di rawat pun terbuka, kemudian masuklah seorang dokter muda, dia memang masih sangat muda karena usia nya kini baru memasuki 23 tahun, dokter cantik berlesung pipi ini bernama Yoo soo ra.

"Seperti nya kau sudah mulai membaik, Tuan", ucapku sembari tanganku mulai memeriksa keadaan nya dengan stetoskop.

Kulihat Jimin sempat terdiam sesa'at memandangiku dan perlahan menganggukan kepala nya.

"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri disini, dokter?",tanya Jimin dengan tatapan kedua bola mata nya yang sayu.

"Kau sudah tidak sadarkan diri selama dua hari, Tuan", balasku tersenyum dan mencoba memeriksa luka di kepala nya akibat benturan saat kecelakaan itu.

"Benarkah?aku sama sekali tidak ingat", ucapnya lagi mulai terkekeh dengan mata nya yang terpejam menggemaskan.

"Mungkin akibat benturan yang terlalu keras sehingga mengakibatkan kau mengalami amnesia ringan, Tuan",balasku terkekeh.

Perlahan tapi pasti, Jimin mulai memandangiku dengan seksama, tatapan mata nya begitu sangat menggoda dan juga menyebalkan.

"Ada apa, mengapa kau memandangiku seperti itu?",tanyaku pada nya.

"Seperti nya aku pernah bertemu denganmu sebelumnya,tapi aku lupa dimana?",ucapnya dengan wajah serius dan tetap memandangiku.

"Mungkin kau melihat wajahku di papan iklan yang di pasang di depan rumah sakit ini, Tuan",balasku mencoba tersenyum.

Jimin menggeleng pelan dan mencoba memperbaiki posisi duduk nya agar tetap bisa bersandar pada sebuah bantal dan membuatnya merasa nyaman.

Saat kami tengah berbincang tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar pelan dan begitu hati-hati.

"Rupa nya kau berada disini, dokter", Ucap Moonji seorang perawat senior yang sangat dekat denganku.aku sudah menganggap nya seperti kakak kandungku sendiri.

"Aku baru saja selesai memeriksa Tuan Jimin", Ucapku bergegas berdiri.

"Baiklah kalau begitu, kau harus memeriksa pasienmu yang lain dokter Yoo Soora",balas Moonji dan mencubit gemas lesung di pipi kananku.

"Jangan seperti itu Eonni, ini masih di ruangan pasien", ucapku yang sebenarnya sangat malu karena Moonji memperlakukanku seperti anak balita di depan Jimin.

Ku lihat Jimin justru tersenyum melihat keakrabanku dengan Moonji.

"Baiklah Tuan, kau beristirahatlah dengan nyaman disini, jika kau perlu sesuatu panggil saja perawat atau dokter jaga",Ucapku pada Jimin yang sedari tadi masih memandangiku.

Jimin hanya mengangguk pelan dan tersenyum.

"Kau akan datang lagi untuk memeriksa keadaanku, bukan?",tanya Jimin tiba-tiba.

"Apa?"Umm" tentu saja, Tuan",balasku gugup.pria ini benar-benar sialan, mengapa dia terus saja menatapku dengan tatapan tajam nan menggoda seperti itu.

"Aku akan menunggumu", ucap Jimin lagi tersenyum.

"Ba-baiklah, Tuan",balasku lagi dan segera bergegas pergi dari ruangan itu.

"Jadi dokter muda itu bernama Yoo soo ra,dia dokter yang sangat menggemaskan", ucap Jimin terkekeh.

Saat Jimin tengah menikmati lamunan nya, tiba-tiba saja ponsel nya berdering dengan suara yang cukup nyaring dan menggema di ruangan yang hanya ada diri nya saja saat itu, Jimin pun segera mengangkat nya.

"Apakah kau sudah lebih baik, Jimin?", tanya seseorang di balik telfon nya itu.

"Aku sudah tidak apa-apa, tapi seperti nya aku belum di izinkan untuk pulang dari rumah sakit",balas Jimin tegas.

"Kalau begitu kau beristirahatlah dulu, Yoon bi sudah melaksanakan sebagian tugasmu",ucap seorang pria itu lagi dengan nada serius.

"Baiklah", balas Jimin dan segera mematikan ponsel nya.

Aku yang ceroboh meninggalkan stetoskop ku di ruangan Jimin akhir nya harus kembali lagi menemui nya.
Perlahan aku mulai mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.

"Ma'afkan aku sudah mengganggu waktu istirahatmu lagi, tapi aku hanya ingin mengambil stetoskopku yang yang tertinggal di atas makas itu, Tuan",Ucapku sembari menundukan kepalaku beberapa kali.

"Tidak apa-apa dokter, aku senang kau kembali, itu arti nya aku bisa memandangimu lagi, bukan", balas Jimin tersenyum dengan kedua mata nya yang terpejam.

"Tolong fokus lah Soora, kau jangan sampai terlihat konyol dan memalukan di hadapan nya", Gumamku di dalam hati dan segera berlalu pergi meninggalkan ruangan dan tentu nya pria berbibir tebal menggoda itu.

****

Sampai ketemu di episode selanjutnya yah 😘😘
Ma'af kalo tulisan nya masih kurang bagus dan rapi 😀😀 soalnya ini pertama kali nya aku nulis cerita di Wattpad 😂😂
Cerita ini udah aku salin yah dari asli nya yang aku tulis di fb, untuk di fb sendiri cerita ini udah masuk episode 21 loh 😍😍

❤️ Serendipity ❤️ 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang