"Aku tidak meminta mu untuk datang ke kantorku hari ini, bukan?", tanya Jimin pada jessika seorang wanita blasteran yang sangat cantik dan tidak lain adalah mantan kekasihnya yang saat ini tengah berada di ruang kerjanya.
"Ada apa? apakah kau tidak merindukanku, Jimin? aku bahkan sangat merindukanmu selama ini", ucap wanita berambut pirang itu.
"Jangan berbicara sesuatu yang tidak penting! aku sudah sangat muak dengan ucapan yang keluar dari bibirmu", balas Jimin.
Entah apa yang ada dalam fikirannya, tiba-tiba saja jessika mendekati Jimin kemudian ia pun duduk di pangkuannya lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Park Jimin hingga mereka berdua pun saling menatap.
"Bisakah kau tidak melakukan hal gila seperti ini? ini kantor ku dan aku tidak ingin jika staff ku melihat kita seperti ini", ucap Jimin dengan suaranya yang mulai meninggi.
"Apa yang terjadi pada dirimu, Jimin? sebelumnya kau tidak pernah sekasar ini padaku, kau bahkan tidak pernah berbicara dengan nada tinggi kepadaku, aku rindu sikapmu yang dulu padaku Jimin, dan aku juga merindukanmu yang terbiasa mengecup keningku dengan lembut setiap kita bertemu", balas jessika dengan mengendurkan sedikit dasi berwarna biru navy milik Jimin dan melepaskan beberapa kancing kemejanya.
Jessika menggigit bibir bawahnya sendiri sembari mengusap lembut bibir bawah Jimin yang tebal namun sexy dengan jari-jarinya yang lentik dan sangat terawat, dia sangat menginginkan agar pria yang kini tepat berada di hadapannya itu melumat bibirnya yang sensual dan juga begitu menggairahkan, namun alih-alih mendapatkan ciuman dari Jimin, tapi sebaliknya, Jimin justru dengan sangat cepat memalingkan wajahnya menghindari wajah mantan kekasihnya itu.
"Ma'af Jessie, hari ini aku banyak pekerjaan dan urusan, aku mohon, keluarlah dari ruangan kerjaku", ucap Jimin dengan tegas sembari dia menurunkan wanita bertubuh sintal itu dari pangkuannya.
"Baiklah, jika kau tidak menginginkanku keberada'anku disini, aku mohon setidaknya kau temani aku untuk makan siang, bagaimana?", balas jessika dengan memeluk Jimin dari belakang sembari mengecup punggung pria berbibir tebal ini dari balik kemeja putihnya yang transparan.
"Umm" aku benar-benar merindukan aroma tubuhmu ini Jimin, kau masih memakai aroma parfum yang aku berikan dulu", ucapnya lagi dengan suaranya yang dibuat menjadi lebih sexy.
"Oke baiklah, aku akan menemanimu makan siang hari ini, tapi setelah itu,aku mohon kau pergi dari kantorku", balas Jimin lalu melepaskan pelukan wanita itu.
Jessica terlihat tersenyum bahagia karena memenangkan keinginannya untuk makan siang bersama dengan pria yang kini lengan kanannya sudah dalam rangkulannya. Dan akhirnya Jimin dan mantan kekasihnya itu pergi makan siang bersama, Jessica menggandeng lengan kanan Jimin dengan mesra, mereka benar-benar seperti pasangan kekasih yang sangat serasi dan romantis.
Sebenarnya siang ini jadwalku sedikit padat dirumah sakit, tapi entah mengapa, aku sangat ingin mengunjungi Jimin ke kantornya dan karena memang aku juga berniat mengantar Ipad milik Jimin yang tertinggal di rumahku saat dia berkunjung semalam.
Aku sudah menunggu hampir satu jam di lobby untuk menemui Jimin secara langsung, tapi menurut sekertarisnya Jimin tengah menjamu tamu yang sangat penting diruang kerjanya, dan untuk sementara tidak bisa diganggu hingga makan siang tiba.Sebenarnya Jimin pernah melarangku untuk berkunjung ke kantor miliknya tanpa sepengetahuannya dan juga tanpa dirinya.Saat aku tengah duduk di sofa lobby untuk menunggu Jimin, tiba-tiba saja ponselku berdering tanda ada sebuah telfon masuk, kulihat sebuah nomor telfon yang tidak asing bagiku, nomor telfon rumah ayahku di London menghubungiku.
"Hallo Ayah, ada apa kau menghubungiku? apakah Ayah baik-baik saja?",ucapku dengan nada serius karena memang sudah lama Ayahku tidak menelfonku.
"Lee yoo ra putriku, ini ibumu nak, Ayahmu saat ini tengah sakit dan dia terus saja menyebut namamu hingga beberapa kali, sepertinya Ayahmu begitu sangat merindukanmu, yoo ra", balas seorang wanita yang suaranya tidak asing di telingaku, dia adalah ibu tiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
❤️ Serendipity ❤️ 🔞
General Fiction( No Copast, please) 😊😊😊😊 Park Jimin adalah CEO muda sekaligus seorang mafia berdarah dingin yang jatuh cinta pada dokter muda berusia 23 tahun bernama Yoo soo ra, mulai dari pertemuan yang manis hingga konflik pembunuhan sadis mewarnai kehidu...