Part 01

8.6K 1K 112
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

"Baek-ah! Aku bisa minta bantuanmu?" tanya seorang perempuan berpotongan rambut pendek sebahu, perempuan itu langsung duduk di samping Baekhyun yang sedang sibuk memeriksa pekerjaannya.

"Bantuan apa?" tanya Baekhyun tanpa mengalihkan tatapannya dari kertas-kertas kerjanya.

"Bisa kau bujuk Chanyeol-ssi agar mau ku wawancara?"

Baekhyun meletakkan kertas kerjanya, lalu menatap temannya itu.

"Kau tak punya narasumber lain ya, kenapa harus dia?"

"Memangnya kenapa? Dia eksekutif muda, yang namanya saat ini sering dibicarakan orang. Kenapa aku minta bantuanmu, karena kau istrinya dan siapa tahu kalau kau yang membujuknya, dia bersedia di wawancara."

"Aku tidak ada urusan dengannya." sahut Baekhyun tegas. Dia kembali menekuri pekerjaannya.

"Kau masih membencinya?"

"Kau tahu jawabannya jadi aku tak perlu menjawabnya lagi."

"Dua tahun Baek-ah. Tidakkah hatimu tersentuh oleh semua yang dia lakukan untukmu?"

"Pergilah! Aku malas kalau kau mulai membahas masalah ini eonnie."

"Baek-ah!"

"Jangan ikut campur urusanku, itu yang pertama dan yang harus kau tahu."

"Aku hanya ingin kau tak menyesal nanti."

"Satu-satunya yang membuatku menyesal adalah kenyataan kalau aku menikah dengannya. Pria yang sama sekali tak pernah ada dalam daftar orang yang ku kenal." Baekhyun menatap rekan sekaligus sahabatnya itu dengan tatapan marah.

Perempuan berambut sebahu itu menghela nafas panjang.

"Timjangnim!"

Perempuan berambut sebahu itu mendongak, menatap perempuan lain yang baru saja memekik keras memanggilnya.

"Wae?"

"Sekretaris Tuan Park memberi balasan!" beritahu perempuan yang memekik tadi.

"Jinjja? Apa jawabannya?"

"Tuan Park bersedia di wawancara besok. Sebelum jam makan siang."

Perempuan berambut sebahu itu berdiri dari duduknya sambil memekik kegirangan.

"Ok! Kau siapkan pertanyaan yang akan kita ajukan padanya, lalu hubungi Jongdae, aku butuh dia untuk memotret."

"Ok! Ah... Tadi aku tanya, sebaiknya kita melakukan wawancara dimana? Pihak Tuan Park mengundang kita ke perusahaannya."

"Ok! Tak masalah."

"Baiklah! Aku kembali ke tempatku."

"Euhm. Jangan lupa hubungi Jongdae."

"Euhm."

Setelah pembicaraan singkat itu, perempuan berambut sebahu itu menatap Baekhyun yang terlihat sibuk menekuri pekerjaannya. Nafasnya kembali dia buang perlahan sebelum dia pergi dari tempat kerja Baekhyun.

Sepeninggal perempuan tadi, Baekhyun mendesah kecil.

Park Chanyeol!

Mengingat dan menyebut nama itu, membuatnya merasakan kesakitan. Membuat rasa bencinya semakin terpupuk.

The Best Ending [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang