^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Note : Makasih atas apresiasi kalian di cerita ini. Stay safe buat semuanya dan semoga kita semua terhindar dari pendemi yg membuat dunia gempar ini.
Take care ya....
.
.
Mereka memutuskan makan malam di apartemen Chanyeol setelah mengikuti misa sore hari tadi.
Baekhyun dibantu dengan temannya, menyiapkan sajian makan malam untuk mereka.
Chanyeol ada di ruang tengah, dengan Jackson, Jongin dan Yejin.
Prok!
Betul! Jongin ikut penerbangan Yejin dan Jackson karena dia tak menemukan lagi tempat untuk melarikan diri. Ehm... Melarikan diri dari kisah cintanya yang masih bertepuk sebelah tangan.
Dan untuk teman Baekhyun, Baekhyun mengundangnya makan malam di apartemennya ini, karena tahu sang teman akan kesepian di malam natal ini.
Dari cerita temannya, selama ini dia sendirian di New York. Orang tuanya memilih Kanada sebagai tempat tinggal.
Suasana tampak riuh, karena Jongin terus berdebat dengan Jackson, padahal mereka hanya main game.
Sedangkan Chanyeol tampak memperhatikan dengan wajah malas.
"Kalian hanya main game, kenapa berisik sekali?"
"Kalau kau tak paham, diam saja hyung." sahut Jongin. "Ya! Apa yang kau lakukan?"
"Mwo? Ini namanya bertahan."
Dan perdebatan kecil pun berlanjut.
Yejin yang sama halnya dengan Chanyeol. Menjadi penonton, membuang nafasnya jengah.
Dia lalu melirik Baekhyun yang sedang sibuk di dapur.
Dia ingin membantu, tapi dia juga paham, Baekhyun mungkin akan terganggu dengan kehadirannya.
"Ah hyung! Mana kado natal untukku?" tanya Jongin di sela keseruannya bermain game.
"Kado apa?"
"Kado natal. Tahun kemarin kau tak mem... Ya!" seru Jongin yang membuat Jackson kaget. "Ya haish!" kesalnya karena tak bisa membalas serangan Jackson.
Jongin tak melanjutkan ucapannya, dia fokus pada game yang dimainkan dengan Jackson.
Chanyeol menarik nafas perlahan. Dia lalu beranjak dari duduknya.
Natalnya tahun ini, benar-benar berbeda dengan natal-natal sebelumnya.
Biasanya, dia cukup kesepian melewati malam natal, tapi tahun ini, semua membaik, terutama hubungannya dengan Baekhyun.
Pria itu berjalan ke balkon. Matanya menatap ke sekeliling tempat tinggalnya saat ini. Cukup banyak orang berlalu lalang di jalanan. Saling bercengkrama menikmati malam indah ini.
Grep
Pria itu langsung menoleh pada seseorang yang merangkul pinggangnya.
Baekhyun berdiri di sampingnya, memamerkan senyum cantiknya.
"Apakah setiap tahun, natal di New York selalu seramai ini?"
"New York selalu ramai, bahkan jika itu bukan malam natal. Disini kota yang sangat sibuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Ending [ END ]
Fanfiction"Dua tahun itu lama Hyung, ada 24 bulan, dan lebih dari 700 hari, apakah selama itu, hatinya tak pernah terbuka untukmu? Kau bodoh atau apa sih hyung?" Aku hanya diam menatap pria yang duduk di depanku. Wajahnya terlihat kesal karena sejak tadi aku...