Part 05

12K 1.1K 216
                                    

^_^ Happy Reading ^_^

.

.

.

Tiga hari berlalu

Baekhyun duduk diam di atas sofa, matanya boleh saja menatap layar televisi, tapi pikirannya sedang berkelana entah kemana.

Tiga hari ini, itulah yang dia lakukan, berdiam tanpa banyak bicara.

Dia mengambil cuti yang entah akan berakhir kapan.

Chanyeol juga semakin sibuk dengan pekerjaannya. Suaminya itu baru akan masuk ke dalam rumah setelah tengah malam.

Sebenarnya, Chanyeol mengijinkan dia keluar rumah. Kemanapun asal bisa membuatnya bahagia, bahkan pria itu menyuruh Jackson stand by di basement apartemen mereka untuk berjaga-jaga kalau dirinya ingin keluar.

Tapi...

Dia tak ingin melakukannya. Kalau pun keluar, paling hanya memutari Seoul, lalu kembali.

Selama tiga hari ini, dia lebih banyak diam, lalu menangis, lalu melakukan hal-hal yang sekiranya membuatnya sedikit tenang.

Berbenah rumah.

Furniture di apartemen ini, sudah lebih dari sepuluh kali berganti posisi. Isi dalam kulkas juga begitu. Pakaian pun menjadi sasarannya, bahkan yang baru kering, dia masukkan lagi ke mesin cuci.

Dia ingin menceritakan dukanya, tapi dia terlalu malu melakukannya. Karena pasti, mereka yang jadi tempatnya bercerita, akan mentertawakannya.

Satu-satunya yang tidak akan melakukan hal itu, dia pikir hanya suaminya.

Chanyeol bisa menjadi pendengarnya, pria itu pasti bisa menenangkannya. Sayangnya, waktu yang dimiliki pria itu sangat sedikit untuknya.

Inikah hukuman yang diberikan Tuhan padanya?

Atas kejahatan yang dia lakukan pada suaminya, dia di hukum seperti ini.

Air mata Baekhyun kembali menetes.

Sesakit ini, menjadi orang yang terabaikan, ternyata sesakit ini.

Tit

Tit

Tit

Klek

Kriet

Baekhyun berdiri dari duduknya. Chanyeol masuk dan berjalan gontai.

"Kau sudah pulang?" Baekhyun bertanya lirih. Ada kebahagiaan di matanya melihat pria itu pulang ke rumah ketika jam baru menunjuk angka enam.

Chanyeol mengangguk. "Aku ingin istirahat sebentar. Kalau tak keberatan, bangunkan aku jam setengah delapan."

"Euhm." Baekhyun menyanggupi permintaan suaminya.

Chanyeol terlihat lelah. Pria itu juga tampak mengantuk.

".... Yang pasti saya dibayar pakai dollar."

"... Enam puluh persen gaji saya, masuk ke rekening istri saya."

Dada Baekhyun terasa sesak luar biasa.

Bagian itu, dia tak pernah tahu. Saat dia menginginkan 5juta won sebagai bentuk kompensasi dari pernikahan mereka, dia tak berpikir Chanyeol akan memberinya lebih.

Uang itu bahkan tak pernah dia pedulikan. Dia biarkan mengendap direkeningnya yang lain.

Apakah dia tak penasaran dengan gaji Chanyeol dan enam puluh persen yang masuk ke rekeningnya?

The Best Ending [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang