Kin Dhananjaya
(Cinta dari dunia maya)Bagian 13
Pertemuan*
Sesak dada ini membaca untaian kata dari Kin, setelah itu kubuka video yang dia kirim. Terlihat hujan yang tidak terlalu deras. Seperti biasa, Kin duduk di bebatuan pinggir pantai. Bahkan aku hafal tempat itu, karena semua video-video yang dikirim selalu pada tempat yang sama.
Kin masih saja tidak menunjukkan wajah. Memakai jaket putih yang menutup kepala. Hujan itu membuat suara harmonika Kin menjadi samar-samar terdengar. Namun, cukup tahu nada apa yang sedang ia mainkan.
Semua Tentang Kita milik Peterpan, yang kunyanyikan tadi. Bagaimana bisa? Awalnya aku merasa bahwa Kin memiliki ikatan rasa yang sama denganku, sebelum tersadar kalau tadi Adinata memposting videoku di Instagram. Itu artinya, Kin masih aktif di Instagram tapi menggunakan akun aslinya.
Sialan! Aku mengumpat dalam hati. Rasanya benar-benar emosi, apalagi setelah mengirim puisi dan video, Kin kembali tutup akun facebook tanpa memberiku kesempatan bertanya atau berkomentar.
Apa sih maunya? Hanya ingin mempermainkan perasaanku saja atau bagaimana? Setelah semua ungkapan perasaannya, dia pergi begitu saja tanpa bertanya apa aku juga merindukannya?
Ketika benci dan rindu menjadi satu. Aku bisa apa selain ingin mencacinya karena berhasil mengobrak-abrik tatanan hatiku. Membiarkan berserakan begitu saja lalu pergi tanpa ingin memperbaiki.
"Aku akan ikut Adinata ke Makassar sore nanti," kataku pada Talita paginya. Tentu setelah semalaman hati diserang rasa gelisah dan tak nyaman.
"Serius?" Talita mematikan hairdryer, menoleh dan fokus menatapku yang duduk di tepi ranjang sedang menyisir rambut. "Udah jadian? Adinata langsung ngajak lo ketemu orangtuanya gitu? Apa gak kecepetan? Tapi gak masalah sih, malah bagus. Jadi pas wisuda nanti lo udah gandeng suami."
Aku memutar bola mata dan menghela napas panjang mendengar celotehan Talita dan tawanya. "Aku ingin mencari tahu tentang Kin."
"Hah?!" Tawa Talita terhenti. Matanya membulat sempurna, menatap tak percaya. "Gue gak salah denger, kan?"
"Semalam Kin ngirim puisi sama video, tapi setelah itu dia tutup akun lagi."
"Cuma gara-gara itu, lo mau ke Makassar buat cari tau dia? Lo udah gila ya, Ra?"
Aku mendengkus pelan. Sepertinya aku memang sudah gila. Dan Kin adalah penyebabnya. "Gue cuma mau ketemu secara langsung sama Kin, itu aja."
"Lo mau nyari di mana si Kin, Ra? Makassar itu luas."
"Pantai Losari. Gue bisa telusuri tempat itu, dan gue hafal tempat di mana Kin selalu duduk memainkan harmonika."
Talita berdecak, berdiri dengan kedua tangan dilipat di dada. "Terus kalau lo udah ketemu sama Kin, mau apa? Gue tanya sekarang, mau apa dan mau ngapain kalau udah ketemu sama cowok yang bersembunyi di balik akun Kin?"
Aku menggeleng pelan. "Aku gak tau, Ta. Aku cuma pengen ketemu Kin, itu aja. Mungkin kalau ketemu secara langsung, kita bisa ngobrol panjang dan lebih tenang. Dan aku juga bisa dengar langsung alasan dia dan sebagainya."
"Jangan bego, Ra! Apa yang lo lakuin itu cuma buang-buang waktu dan gak guna. Apa jadinya kalau Adinata tau nanti?"
"Makanya lo jangan apa-apa bocor sama dia. Apalagi rencana gue ikut dia," tukasku.
"Gini deh, Ra. Lo mau ke Makassar nyari tau soal Kin. Setelah lo ketemu sama Kin, ini yang sebenernya gue tanyain, lo mau apa setelahnya? Apa lo akhirnya milih Kin dan ngelepasin Adinata?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kin Dhananjaya (Cinta dari dunia maya)
General FictionSiapa yang pantas disalahkan pertama kali ketika hati ini terluka? Diri sendiri! Siapa lagi? Aku yang membiarkannya datang dan singgah. Padahal ia hanya bertamu sedangkan aku menganggap lebih dari itu. Hati ini yang merasakan kenyamanan dengan keba...