4 Pesona Harmonika Kin

1.1K 137 2
                                    

Kin Dhananjaya
(Cinta dari dunia maya)

Bagian 4
Pesona Harmonika Kin

*

Laut Losari masih ramai lalu lalang orang walau matahari telah naik dan panasnya begitu menyengat. Mataku terpejam dengan tangan memetik gitar. Atmosfer kenangan memenuhi pikiran bersama kerinduan. Tanpa suara, aku seolah sedang berlari ke masa silam. Di mana aku tersenyum seiring debar di dada yang mengencang. 

Pesan messenger Kin yang memujiku membuat dada ini terasa tak keruan. Lama aku membacanya. Berulang-ulang. Tanpa sadar aku belum membalas pesannya hingga hampir sepuluh menit lamanya. 

Titik tiga biru di bawah menari-nari menandakan Kin sedang menuliskan pesan lagi. Aku terbangun dari rebahan. Duduk bersila menunggu tak sabar. Sedangkan Talita pun tengah sibuk dengan ponselnya. Ia tengah merencanakan janji bertemu dengan kenalannya dari aplikasi interplas. Lelaki keturunan Turki. 

'Azzura, kamu ingin mendengarkan musik harmonika? Aku bisa memainkannya dengan lagu sepertimu tadi.'

Mataku membulat tak percaya. Kin menawarkan diri tanpa diminta. Dia akan memperlihatkan diri memainkan alat harmonika dengan lagu 'bukti'.

'Mau sekali. Mana mana?' Antusias sekali aku membalas.

'Tapi jangan meledek, ya, jika saya memainkannya tak sebagus petikan gitarmu. Saya juga tidak bisa bernyanyi. Percayalah, kamu akan lebih suka saya memainkan harmonika saja dibanding mengeluarkan suara.'

Tawaku pecah seketika. Membuat Talita melempar boneka panda dan melotot tak suka karena merasa terganggu. Aku tak memedulikan dan buru-buru mengetik balasan  

'Baiklah, Daeng. Segeralah kirim video permainan harmonikamu, dan jangan membuatku tak sabar menunggu.'

Kin membalas dengan stiker tertawa. Kemudian sebuah video dikirimkan. Membuat dadaku berdebar-debar tak keruan bahkan sebelum membuka dan mendengarkan.

Video kubuka. Menampilkan seorang lelaki yang duduk di atas bebatuan besar di pinggir laut. Suara debur ombak terdengar beriringan dengan angin yang bisa kurasakan membawa hawa kedamaian. 

Lelaki itu mengenakan celana jins dan jaket hitam yang menutupi kepala. Wajahnya tak terlihat, apalagi gelap disekitar, hanya cahaya lampu-lampu dari kejauhan sedikit menerangi. 

Perlahan, suara musik yang keluar dari harmonika terdengar. Lagu 'bukti' yang ia bawakan begitu apik dan merdu sekali walau hanya lewat tiupan harmonika. 

"Siapa?" Talita mendekat, ikut duduk di sebelahku menonton video dari Kin. 

"Manis, ya?" Aku berkata. Tak henti-hentinya bibir melengkung dengan mata berbinar manatap Kin dari balik video. Entah mengapa, kharismanya memancar menyilaukan. Padahal, aku tak melihat rupa wajahnya. Hanya gerakan tangan dan kepala memainkan harmonika. 

"Ini beneran si Kin?"

"Ya siapa lagi?"

"Jangan-jangan video orang lain atau dari youtube mungkin." Talita berkomentar menyebalkan. Membuatku ingin sekali menyumpal kaos kakiku yang seminggu belum dicuci. 

"Duh, aku tuh bisa bedain mana asli mana yang dari youtube. Walau permainan harmonikanya terdengar bagus, tapi ada nada yang sedikit salah. Beda dong kalau dari youtube."

"Ya ya ya. Itu video asli. Tapi apa buktinya kalau itu adalah Kin? Bisa jadi itu orang lain. Ya kan?"

"Ya gak mungkin si Kin bohong. Buat apa coba? Lagian kan dia gak share di facebook. Dia cuma kirim ke aku."

Kin Dhananjaya (Cinta dari dunia maya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang