Hyunwoo adalah seorang pengusaha muda yang jatuh cinta dengan Yoo Sang Ah, yang tak lain adalah sepupu dari pihak sang ibu. Akan tetapi cintanya tak bersambut, sebab Sang Ah justru menautkan hatinya pada seorang Lee Jooheon. Namja manis berlesung pipi yang merupakan sunbaenya disekolah.
Berusaha melarikan diri dari rasa sakit hatinya pada cinta yang tak berbalas, Hyunwoo pun menyetujui perjodohan yang diatur oleh keluarganya. Namja pekerja keras itupun dipertemukan dengan Choi Yeojoo, seorang pelukis berbakat yang juga merupakan aktivis kemanusiaan.
Berbeda dengan Hyunwoo yang tak merasakan apapun ketika dia bertemu dengan Yeojoo, Yeojoo justru terpikat dengan pesona Hyunwoo sejak pertama bertemu. Sikap hangat namja itu segera membuat Yeojoo jatuh cinta. Walau pada akhirnya dia harus kecewa, karena sikap hangat yg Hyunwoo tunjukan bukan karena dia menyukai Yeojoo. Melainkan karena Hyunwoo ingin menyembunyikan lukanya dari dunia
-aku harus puas mencintaimu dalam diamku, karena fakta bahwa hatimu bukan milikku. Dan jika seumur hidupku aku hanya bisa menatapmu dari sisi gelap ini, tak mengapa. Karena senyum yg kau perlihatkan lebih dari cukup membuatku merasa beruntung masih dibiarkan hidup didunia ini-
Tulisan yang tak sengaja Yeojoo temukan didalam sebuah buku milik Hyunwoo menyadarkannya dari angan. Yeoja tersebut segera tahu, hati Hyunwoo bukan untuknya. Meski namja itu tetap bersikap hangat padanya.
Seolah ingin mengalahkan keadaan, Yeojoo berusaha keras membuat Hyunwoo menyukainya. Berpura2 tak menemukan sakit yg terus coba Hyunwoo tutupi, Yeojoo berusaha terus berada disisi namja itu. Walau usahanya berpura2 harus gagal, karena Hyunwoo dengan mudahnya tahu kepura2an yg dilakukannya.
"jika kau ingin mundur, inilah waktunya. Buku dihadapanmu sudah terbuka, dan kau sudah melihat halaman buram didalamnya. Tinggalkan buku itu di rak usang dimana kau mendapatkannya, sebelum kau menyesal saat kau membawanya pulang" dengan wajah tenang dan dingin Hyunwoo berujar, seolah siap kehilangan Yeojoo tanpa penyesalan
Sebuah kecupan hangat dibibir Hyunwoo, namja itu dapatkan sebagai balasan dari kalimat panjangnya pada Yeojoo. Sempat terkejut, Hyunwoo membeku menerima kecupan singkat itu. Hingga perlahan Yeojoo menarik wajahnya menjauh, dan menatap dalam netra gelap Hyunwoo.
"biarkan aku membawanya pulang bersamaku, buku dari rak usang itu" setengah berbisik Yeojoo berujar "aku sudah jatuh hati pada setiap baris kata dalam lembaran buku itu, jadi...biarkan aku memilikinya"
Hyunwoo yg tak percaya dengan jawaban yg didengarnya, terlihat diam seraya membalas tatapan sendu Yeojoo. Membiarkan yeoja itu menyelami matanya yg dipenuhi kesedihan karena rasa sakit yg Hyunwoo sembunyikan.
"ada satu halaman dari buku itu yg tak bisa kau miliki, dan itu adalah sebuah halaman yg penting. Apa itu tidak masalah?" balas Hyunwoo ikut bersuara rendah
Mengerti makna dari ucapan Hyunwoo, Yeojoo tersenyum getir. Sebelum dengan pasti menjawab "selama buku itu ada dalam jangkauanku, kurasa tak masalah"
"itu akan melukaimu" Hyunwoo coba membuat Yeojoo merubah keputusannya
"jika kau bisa mencintainya dalam diammu, dan bahagia melihatnya tersenyum. Maka aku juga akan mencintaimu dalam diamku, dan bahagia jika kau tersenyum. Kita merasakan hal yg sama, walau posisi kita berbeda. Dan kupikir....dua orang dengan luka yg sama saling melengkapi akan lebih baik, daripada saling berpisah dan jalan sendirian" masih tak ada ragu dari nada bicara Yeojoo
"Yeojoo..."
"aku tak akan memaksamu mencintaiku, karena aku tahu cinta tak akan mudah dipaksa. Hanya biarkan aku disisimu, aku tak akan meminta lebih setelah itu"ucap Yeojoo menahan kata2 Hyunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
In Time ::END:: ✔
FanfictionWhen I feel that The memories are foolish When I think about feeling those moments As they become happiness I bite my lower lips And wrote down the emotions in many notebooks In time, time please stop So I can see that beautiful light In time, so in...