Hyunwoo duduk dengan menyilangkan kakinya disebuah coffe shop tak jauh dari perusahaan milik Hoseok. Namja itu terlihat menunggu Hoseok yg dihubunginya beberapa waktu lalu seraya mengarahkan pandangan keluar jendela.
Rintik hujan yg menghiasi pagi di kota Seoul tertangkap mata Hyunwoo. Membawa sedikit perasaan tenang kedalam hati namja itu dalam penantiannya.
"jweisonghaeyo, apa aku membuat anda menunggu lama sajangnim" suara Hoseok membuat Hyunwoo menoleh
"aniyo...aku baru tiba beberapa waktu lalu" balas Hyunwoo berbohong
Hoseok menatap namja itu lekat, sebelum kemudian menatap cangkir kopi dihadapan Hyunwoo. Segera dia dapati kebohongan Hyunwoo padanya, melihat kopi yg hanya tinggal setengah dalam cangkir tersebut.
"aku datang secepat aku bisa, saat anda meminta bertemu denganku ditempat ini. Tapi ternyata aku tetap membuat anda menunggu, aku sangat menyesali itu" Hoseok mengurai basa-basinya seraya duduk
Hyunwoo yg tahu pasti Hoseok hanya berbasa-basi nampak tersenyum tipis, tanpa coba membalas ucapan namja itu padanya.
"kenapa anda meminta bertemu denganku sajangnim? Apa ada hal penting yg ingin anda bahas denganku?" tanya Hoseok kemudian menanggapi kediaman Hyunwoo
Masih tak ada balasan yg diberikan Hyunwoo, hanya jemarinya yg mengarahkan sebuah amplop cokelat kehadapan Hoseok
"apa ini?" tanya Hoseok tanpa meraih benda itu
"kau bisa membukanya jika kau penasaran benda apa yg kuberikan padamu" jawab Hyunwoo
Hoseok menatap lekat Hyunwoo mendengar jawaban yg diberikan namja itu, kemudian dengan ragu meraih ampolp tersebut dan membukanya.
"surat cerai" ucap Hoseok saat melihat isi amplop tersebut
Hyunwoo tak bereaksi, dia terlihat memperhatikan Hoseok yg meneliti surat cerai dihadapannya
"kenapa kau memberikan ini padaku? apa kau ingin aku meminta Yeojoo menandatangani ini?" tanyanya kemudian karena mendapati hanya ada tanda tangan Hyunwoo disana
"ani...aku tak harus memintamu melakukan itu karena aku bisa melakukannya sendiri" balas Hyunwoo
"kalau memang kau bisa melakukannya sendiri, kenapa memberikan surat ini padaku?" Hoseok mengerutkan keningnya
"agar kau tahu apa yg diinginkan oleh Yeojoo, untuk itulah aku membawa surat itu padamu" terang Hyunwoo
"apa maksudmu?" Hoseok mengerutkan keningnya
"untuk mengerti lebih banyak dari apa yg kau lihat, kau harus memandang sesuatu yg kau temui dari dua sisi. Karena dengan begitu kau bisa mendapatkan jawaban yg kau inginkan dengan mudah" Hyunwoo berujar penuh maksud
"aku tak terbiasa bermain teka-teki, jadi katakan saja apa maksudmu dengan jelas" pinta Hoseok dengan ekspresi yg terlihat sedikit kesal
Hyunwoo tersenyum mendengar itu, kemudian meraih surat cerai yg masih dipegang Hoseok dan mengarahkan tulisan tangan Yeojoo yg ada disana kehadapan namja itu. Hoseok yg melihat itu cepat menarik kertas itu lagi dari tangan Hyunwoo, dan membaca tulisan Yeojoo yg ada disana.
"otte? apa kau sudah tahu apa yg paling Yeojoo harapkan?" tanya Hyunwoo melihat perubahan ekspresi yg Hoseok tunjukkan saat membaca tulisan Yeojoo
Hoseok mengarahkan pandangannya pada Hyunwoo, dan mendapati senyum tipis yg namja itu kembangkan
"tak mungkin...ini tak mungkin, semua yg tertulis disini bukanlah keinginan Yeojoo. Semua yg ada dikertas ini kaulah yg menulisnya, karena Yeojoo tak mungkin mengharapkan hal ini. Pasti kau yg membuat ini semua, untuk membuatku menyerah mendapakan Yeojoo" Hoseok coba menyanggah kebenaran yg dia dapatkan
KAMU SEDANG MEMBACA
In Time ::END:: ✔
FanfictionWhen I feel that The memories are foolish When I think about feeling those moments As they become happiness I bite my lower lips And wrote down the emotions in many notebooks In time, time please stop So I can see that beautiful light In time, so in...