Yeojoo tersenyum menatap wajah pulas Hyunwoo, bersama dengan jemarinya yg mengusap lembut wajah namja itu. Ada lingkar mata yg tergambar jelas diwajah Yeojoo, menandakan yeoja itu menghabiskan malamnya dengan terjaga.
"kau pernah bilang kalau aku seperti alarm bagimu, yg membangunkanmu dari mimpi panjang yg tidak berkesudahan. Padahal sesungguhnya kaulah yg menjadi alarm bagiku, karena berkat deringmu aku jadi terbangun dari mimpi burukku yg mengerikan" bisik Yeojoo dengan senyum yg masih belum memudar
"begitukah" sambut Hyunwoo dengan mata yg masih terpejam
"kau sudah bangun?" Yeojoo menatap lekat Hyunwoo
"hmm" sahut Hyunwoo namun masih belum membuka matanya
"sejak kapan kau bangun?" senyum Yeojoo semakin merekah melihat sikap namja itu
"sejak jemari ini terus menari diwajahku" Hyunwoo membuka matanya dan meraih jemari Yeojoo
Didapatinya senyum yeoja itu, membuat Hyunwoo mengecup pelan punggung tangan Yeojoo
"gomawo" ucap namja itu
Tak ada jawaban dari Yeojoo, dia hanya memandang lurus Hyunwoo yg mengarahkan tatapan mesra padanya
"gomawo...karena kau sudah mau berdiri disisiku dan memegang tanganku" ucap Hyunwoo tulus
"bukankah kau sudah pernah mengatakan hal ini, kenapa sekarang kau mengatakannya lagi?" balas Yeojoo dengan jemari yg menguap helai rambut yg sedikit menutupi kening Hyunwoo
"aku sudah pernah mengatakannya?"
"hmm...kau sudah pernah mengatakannya dulu, ditempat ini dan pada posisi yg sama disaat kita baru menyelesaikan tugas sebagai sepasang suami istri" ucap Yeojoo dengan senyum yg merekah indah
"begitukah? jadi...aku mengulang kata2 itu dengan kondisi yg sama dengan saat pertama kali aku mengucapkannya"
"hmm" Yeojoo mengangguk "saat itulah kau mengatakan kalau aku adalah alarm bagimu, dan aku...merasa bahagia mendengarmu mengatakan hal itu" lanjut Yeojoo kemudian
"whae? kenapa kau bisa begitu bahagia hanya karena aku mengatakan kalau kau adalah alarm bagiku?"
"karena setidaknya kehadiranku berarti, karena itulah aku merasa senang" jawab Yeojoo
"apa hal2 sederhana seperti itu selalu membuatmu bahagia?"
"ne" Yeojoo kembali mengangguk
"apa itu berarti aku tak harus memikirkan hal sulit jika ingin membuatmu bahagia?"
Yeojoo hanya mengangguk kini tanpa mengucapkan apapun, membuat senyum Hyunwoo mengembang
"kau ini...sebenarnya dari apa hatimu terbuat? Kenapa kau selalu terlihat bahagia disisiku, padahal aku tak benar2 memberikan kebahagiaan tersebut padamu?" tanya Hyunwoo diantara senyumnya
"karena sebenarnya kebahagiaan yg kau berikan itu lebih banyak dari rasa sakit yg kau berikan. Hanya saja saat kebahagiaan itu datang kau jarang menyadarinya, dan lebih sering melihatku merasakan sakit dan juga sedih karena sedikit kesalahanmu" balas Yeojoo
"kau berusaha melindungiku maja? kata2mu ini kau ucapkan karena kau ingin menutupi seluruh kesalahanku padamu bukan?"
"anggaplah seperti itu" sambut Yeojoo
"whae? kenapa seperti itu? kenapa kau menutupi seluruh kesalahanku?"
"karena itu tugas seorang istri, selain menjadi pendamping hidup yg menemani langkah namja yg dia cintai. Seorang istri juga bertugas menyembunyikan kekurangan suaminya dari dunia luar, dan merubah kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan"
KAMU SEDANG MEMBACA
In Time ::END:: ✔
FanfictionWhen I feel that The memories are foolish When I think about feeling those moments As they become happiness I bite my lower lips And wrote down the emotions in many notebooks In time, time please stop So I can see that beautiful light In time, so in...