::: 8 :::

29 7 0
                                    

"apa ada yg bisa kubantu tuan?" tanya Minji salah satu pegawai Yeojoo, pada Hoseok yg tengah memperhatikan lukisan yg terpajang di galery mereka

Hoseok menoleh, dan melemparkan senyum hangat pada Minji

"aku ingin bertemu dengan pembuat lukisan ini, apa bisa?" balas Hoseok

"jweisonghaeyo, saat ini nyonya Son belum datang jadi anda tak bisa bertemu dengannya" tukas Minji

"nyonya Son?" ulang Hoseok

"ne...nyonya Son adalah pemilik galery ini sekaligus orang yg membuat lukisan2 ini. Dan Saat ini dia belum datang, jadi anda tak bisa bertemu dengannya" terang Minji membalas ucapan Hoseok

Hoseok tak membalas, namja itu hanya mengangguk lemah menerima penjelasan Minji

"jam berapa biasanya dia akan datang kemari?" tanya Hoseok kemudian

"saya tidak bisa memastikan, terkadang nyonya Son akan datang lebih pagi tapi sesekali dia datang sedikit terlambat" terang Minji

"tapi dia pasti datang kemari bukan?" Hoseok memastikan

"ne...biasanya nyonya Son akan datang kemari, walau hanya sebentar" jawab Minji

"kalau memang dia akan datang, bisakah aku menunggunya" ujarnya kemudian

"anda mau menunggu nyonya Son?" Minji memastikan

"hmm" Hoseok kembali mengangguk

"kalau memang anda mau menunggu, anda bisa menunggu nyonya Son diruang tunggu" ucap Minji

Hoseok kembali menganggukkan kepalanya, membuat Minji menunjuk pada sebuah arah

"silahkan ikut dengan saya" ujarnya sopan

Hoseok tak membalas, dia hanya mengayunkan langkah mengikuti Minji yg membawanya kesebuah ruangan. Sementara jauh dari penantian yg baru dilakukan oleh Hoseok, Hyunwoo terlihat memperhatikan sosok yeoja yg ditunggu oleh namja itu. Sepasang matanya terus mengikuti tubuh Yeojoo, membuat yeoja itu balas memandangnya karena menyadari tatapan tersebut.

"Hyunwoo whaeyo?" tanya Yeojoo pada Hyunwoo

"mwoya?" Hyunwoo balik bertanya

"kenapa kau terus menatapku seperti itu? apa ada sesuatu yg ingin kau bicarakan denganku?" Yeojoo mengurai maksud pertanyaannya

"aniyo" sahut Hyunwoo seraya bangkit

Dengan gerakan pelan Hyunwoo menyambar jasnya, kemudian beranjak dari sana. Namun sebelum namja itu benar2 berlalu dari kamarnya, tangan Yeojoo menagan lengan Hyunwoo membuat langkahnya tertahan.

"apa kau masih marah padaku?" kembali Yeojoo mengurai pertanyaan saat Hyunwoo mengarahkan pandangan padanya

"marah? untuk apa?" lagi2 Hyunwoo membalas pertanyaan Yeojoo dengan pertanyaan

"untuk sikapku kemarin" terang Yeojoo

"bukankah bagimu itu bukan kesalahan, jadi...kenapa kau berpikir aku marah karena hal itu?" Hyunwoo kembali bertanya

Yeojoo tak membalas, dia hanya memandang Hyunwoo lurus

"kalau kau merasa itu bukan kesalahan, jangan berpikir aku marah padamu. Karena kurasa aku tak berhak marah pada sesuatu yg bukanlah sebuah kesalahan" Hyunwoo menarik tangannya dari Yeojoo

"kalau kau merasa tak berhak marah padaku atas hal itu, kenapa kau bersikap sedingin ini sekarang?" ucap Yeojoo kemudian

"karena untuk bersikap hangat aku tak bisa, sebab perasaanku menjadi kacau karena seseorang" balas Hyunwoo

In Time ::END:: ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang