¦07¦

51 18 3
                                    


Fara yang mengerti keadaan langsung memperkenalkan kevin kepada dafa.
"kak ini kak dafa,kak dafa ini kevin."jelas fara.

Kedua lelaki itu saling bertatap sinis.

Owh come on... fara menepuk jidatnya saat sadar mereka tengah menjadin tontonan.
Ya karena dua cogan dihadapannya inilah.

Fara memilih keluar dari supermarket dan menggunakan topinya.
Ia mencari taksi dan memutuskan pergi ke taman kota.

•~•

Fara mendudukan dirinya di salah satu bangku.tiba tiba ada seseorang yang mendekatinya dan menyondorkan es krim padanya.

"eh?'seru fara terkejut.
"Jangan ngelamun aja lah masak cantik-cantik mau kesambet."kata seorang lelaki.
Lelaki itu menyadari tatapan bingung fara.

"gue Adrian.sesekolah ma lu.cuma jarang keliatan aja gue nya."jelas adrian.
"oohh,adrian yang pinter maen gitar pas pensi itu bukan?ma yang suaranya bagus?"tanya fara dengan mata berbinar.

Adrian hanya terkekeh,"gw gak sehebat itu.suara lo lebih bagus.dan lu yang teriak kenceng sendiri kan pas gue selesai pensi."jelas adrian sambil menahan tawa.
Fara hanya menutup mukanya yang merah karena malu.

"Jangan ingetiiin.gua maluu!"seru fara.
"eh ini es krimnya minum aja"kata drian
"eh es krim bukannya di makan?" tanya fara.
"bodo amat dah mau tu es krim mau lu makan,minum,atau lu olesin ke wajah juga gapapa."balas drian.

Fara tertawa lalu menerima es krim vanila yang diberikan adrian.

"boleh minta id line lo?" tanya drian.
"boleh,Fara_nuna."kata fara lalu sibuk memakan es krimnya.

Tak lama fara lalu mengecek jam di tangannya.

"ee,dah buset.dah sore gua belom pulang."seru fara lalu berdiri dari bangku taman.
"gue anter."jelas drian.
"ee..eh gausah,ntar ngerepotin."jelas fara.
"ga baik anak gadis kluyuran malem malem."paksa drian.
"yaudah deh."kata fara pasrah.

Mereka menuju ke salah satu motor ninja berwarna merah.

"gw naik ini?ma drian?mana ga bawa tas lagi."batin fara.

"gausah bingung gw bawa tas buat taro tengah."jelas drian lalu menyuruh fara naik.

Tapi motor itu tak segera pergi dari tempat.
"kok ga jalan?"tanya fara.
"astagaa.lo belum ngasih alamat nyaa.mana gue tau rumah lu arah mana."jelas drian.
"eh,sorry.jalan anggrek no 8.lagian lu gak tanya sii."kata fara cemberut.
"ya tunggu lu peka aja."jelas drian lalu tertawa.
"apaan sih.dah sana jalan."kata fara lalu menepuk pelan pundak drian.

•~•

"dah sampe."jelas drian.
"oh,thx ya yan."kata fara lalu turun.
"ongkosnya neng."kata drian bercanda.
Tapi dengan polosnya fara mengecek dompetnya.

"aduh gue bercanda kali ra."kata drian lalu menjitak dahi fara.
"sakit yaan."seru fara jengkel.
"hahaa. dah yaa. gua pulang dulu."jelas drian.
"yaa,ati ati."seru fara sambil melambaikan tangannya saat melihat motor drian menjauh.

Fara memasuki rumah.

"ehem ehem.dianter pulang saha tuuh?"selidik fanya.
"adrian."balas fara.
"Whut!?adrian anak nya kan tertutup pinter,berbakat
.kok bisa ma kamu?"tanya fanya dan mulai mengabaikan drakor yang ia tonton.
"Ketemu di taman.trus dianter pulang jelas fara.
"ganteng lho tu anak."seru fanya.

FARA[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang