kita & kata*11

23 3 0
                                    

Flashback...

Vino

"Pulang sekolah temui gue"


"Gue harus ngantar keyla"

Vino
"Gue ga punya banyak waktu"

Naufal menghembuskan nafasnya dengan gusar. Sekilas ia melirik kerah kelas Keyla. Sebagian murid-murid sudah banyak yang keluar dari kelas itu. Sedari tadi ia tak melihat keyla keluar dari kelas. Dengan pikiran yang panik takut terjadi apa-apa dengan kembarannya, ia melanjutkan mengirimi pesan keorang yang telah menyuruhnya untuk datang kepadanya tadi.


"Send lokasi!"

Seseorang yang diseberang sana langsung mengirim lokasinya kepada naufal. Naufal hanya mereadnya saja tanpa harus membalasnya, toh dia juga sudah tau alamat yang dikirimkan tadi.

Lalu naufal melanjutkan mengirim pesan kepada Keyla.

"Key lo bisa pulang sendirikan? Gue lagi ada urusan nih, penting banget soalnya"

Setelah beberapa detik centeng dua itu sudah berubah menjadi warna biru.

Keyla
"Iya"

Setelah keyla mambalas pesannya ia merasa lega, ternya adiknya itu baik-baik saja disana. Itu tandanya dia masih ada didalam kelas.

Dengan langkah lebar naufal berjalan menuju keparkir untuk mengambil motor besarnya yang berwarna merah, warna kesukaannya. Pantas saja motor dan mobilnya berwarna merah :b

Disepanjang jalan banyak cewe-cewe yang menatapnya dengan pandangan kagum sebagian mereka juga menyapanya sambil melambaikan tangannya kepada naufal.

"Dia anak baru itukan?"
"Iya. Namanya naufal"
"Ya ampun ganteng banget"
"Naufalll"
"Kak naufall"
"Pangeran gue lewat"
"Hai naufal"

Begitulah sapaan-sapaan dari mereka yang mengagumi seorang naufal. Apalagi dia sudah bergabung dengan most wanted sekolah ini, pastinya naufal akan mudah dikenal banyak orang disana.

Andai saja seorang naufal membalas tatapan atau sapaan dari mereka mungkin mereka sudah lompat-lompat kegirangan disana. Tapi sayangnya naufal tak memperdulikan tatapan dan sapaan dari mereka. Lalu Ia langsung melajukan motornya meninggalkan gedung sekokah.

_

"Kenapa?" tanya naufal diambang pintu.

"Akhirnya lo datang juga. Ternyata lo ga ingkar janji ya, andai aja! Gue juga suka gaya lo yang tepat waktu" jawab orang tersebut basa-basi dengan melipat tangannya didepan dada sambil menyunggingkan senyumannya. lebih tepatnya senyuman miring, yang diidentik dengan senyuman meremehkan.

"Langsung aja!" sanggah naufal sambil menutup pintu yang telah ia buka tadi.

"Okey!"
"Lo taukan akibatnya kalau lo ngebantah perintah gue?" naufal hanya menatapnya saja. Ia terlalu malas untuk berbicara saat ini, mungkin moodnya kurang baik. Atau bisa saja ia terlalu malas jika harus bertemu dengan orang didepannya ini.

"Kalau lo mau kelurga lo aman-aman aja, lo harus patuhi perintah gue"

"Mau lo apa?" tanya naufal sambil meletakkan tasnya diatas meja kaca yang panjang didepannya.

Kita Dan KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang