kita & kata*21

25 2 0
                                    

Naufal mengacak rambutnya frustasi. Dengan langkah cepat ia mengambil motornya dan memasang helmnya lalu menyalakan mesin motornya dengan kecepatan tinggi. Disepanjang perjalanan banyak pengendara lain mengklaksonnya dengan keras. Tetapi tak diperdulikannya ia terus mengendari motornya dengan laju.

Naufal sudah ahli dalam mengendarai, memang sewaktu masih dibandung ia selalu mengikuti balap liar disana. Dan ia yang slalu mendapat juara pertama diperlombaan itu. Jadi wajar saja jika ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi karena ia sudah lihai dalam hal itu.

Hanya beberapa menit saja naufal sudah sampai disebuah restoran yang sudah ia lacak dari ponsel keyla menggunakan GPS.

Disana ia dapat melihat keyla dan vino sedang makan didalam sebuah restoran yang lumayan besar ini.

Ia dapat bernafas lega, ternyata adik semata wayangnya itu tidak apa-apa disana.

Tetapi ia tak ingin pergi begitu saja sebelum keyla sampai dirumah dengan aman. Sudah satu jam lebih ia menunggu diluar, akhirnya keyla dan vino keluar dari reatoran itu.
Dapat ia lihat wajah keyla yang tampak ceria.

Naufal langsung menyalakan motornya dan mengikuti mobil vino dari belakang. Hingga mobil itu masuk diperkarangan rumahnya. Ia juga dapat melihat keyla yang sudah masuk kedalam rumah bersama vino.
Naufal langsung memutar motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Hingga ia sampai disebuah taman yang cukup lumayan ramai disini.
Naufal merogoh handphonenya disaku jaket yang ia pakai. Lalu mencari nama seseorang dikontaknya.

Tak butuh waktu lama, orang disebrang sana langsung mengangkatnya dengan cepat.

"Malam ini gue nginap dirumah lo"

"Hm"

Naufal langsung mematikan sambungan telfonnya sepihak lalu bangkit dari kursi yang ia duduk ditengah taman tadi untuk mengambil motornya yang sudah terparkir rapih didepan sana.

Lagian besok hari minggu, jadi tidak apa-apa dong jika ia menginap dirumah gibran untuk malam ini. Naufal terlalu malas untuk pulang kerumahnya jika nanti akan membuatnya semakin muak dengan orang itu. Ia juga tak ingin membenci orang itu, semarah-marahnya ia dengan orang itu tetapi dia tetap ayahnya. Mana mungkin bisa naufal membenci ayahnya sendiri.

Tak lupa naufal untuk mengabari orang yang sangat ia sayangi agar tak mengkhawatirkannya nanti.

Mama

"Ma, naufal malam ini nginap dirumah teman. Mama langsung tidur aja jangan nungguin naufal".

Setelah naufal mengetikkan pesan itu kepada mamanya ia langsung menyimpan handphonenya disaku celananya. Lalu mengambil motornya tak lupa ia juga memakai helmnya untuk menjaga keselamatan dijalan. Naufal memang ahli dalam mengendari tetapi dia juga peduli dengan keselamatannya, karena memang keselamtan itu lebih penting.

Hanya memerlukan waktu sepuluh menit buat naufal sampai diperkarangan rumah gibran.

Lalu naufal turun dari motornya dan mengetuk pintu terlebih dahulu.
Tetapi belum sempat naufal mengetuk pintunya, ternyata pintu itu sudah dibuka dulu oleh sang pemilik rumah.

"Kok lo tau gue udah sampai?" tanya naufal dengan mengerutkan keningnya.

"Gue denger suara motor lo" jawab gibran. Lalu menyuruh naufal untuk masuk kedalam rumahnya. Naufal hanya menganggukkan kepalanya sekilas lalu ikut masuk bersama gibran.

Diruang keluarga naufal dapat melihat keluarga gibran yang sedang asik menonton TV bersama. Tadinya naufal ingin menyapa keluarga gibran, tetapi mereka sudah melihat naufal terlebih dahulu.

Kita Dan KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang