Thank You Galang [Completed]

18. || Duka Hilangnya Masa Lalu

HARAP BACA (ALVARETTALAM & SOMEDAY) KARENA INI ADALAH TRIOLOGI MEREKA

Happy Reading❤
Play music (Kepastian-Rossa)
Jangan lupa Vote dan Komen

-Sampai kapan pun cinta pertama itu punya posisi, porsi dan tempat spesial di hati-

Gracia menangis di depan ruangan IGD serta ada keluarga Adit yang berdatangan setelah Gracia menemukan ponsel Adit.

"Pa Adit enggak mungkin tinggalkan kita kan pa dia masih hidup kan pa hiks hiks"

Gracia melirik Nisa mama Adit yang sudah menangis di pelukan Surya dan ada 2 adik kecil yaitu Sabrina yang kelas 2 SMP dan Abi kelas 6 SD. Gracia mungkin dulu mempunyai hubungan baik bahkan sangat baik pada Keluarga adit. Kalian tahu? Nisa adalah Ibu Tiri Adit dan adik adiknya pun saudara Tiri.

Dokter keluar dari ruangan dan Gracia pun bangkit

"Maaf apakah semua keluarga bersedia melihat Dokter Adit?" Tanya dokter perempuan itu

"Gimana sama anak say dok?"

"Masuk lah pak, bu"

Gracia dan Keluarga Adit masuk nampak nya saudara Tiri Adit menyukai Gracia dengan memeluk mereka. Gracia melihat Adit pilu dia tak pernah membayangkan seseorang di posisi nya.

"Pak Surya saya izin akan berusaha untuk menormalkan Jantung dokter Adit tapi jika sekali ini gagal maaf kami tidak bisa berkata apapun"

Nisa semakin menangis, walaupun Adkt bukan darah dagingnya namun kasih sayang di berikan adalah Kasih sayang untuk seorang anak.

"Lakukan apapun menolong Adit dok"

Dokter dan perawat di sana sudah berusaha dan sekali lagi alat EKG sudah semakin melemah tekanan darah sudah 50/10 dan bunyi lah menjadi Garis Lurus. Dada Gracia semakin bergemuruh gelengan para perawat dan juga Dokter membuat ia mengerti apa maksud dokter itu ia lalu melepaskan pelukan nya pada Adik nya Adit.

"Maaf pak kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun--"

"ADIT!"

Gracia berhamburan pada Adit ia memeluk Adit ini posisi ini mengingatkan Gracia pada Galang 2 tahun lalu kenapa ia harus merasakan nya lagi?

"Bangun Adit bangun hiks hiks hiks kamu tega ninggalin aku Adit kamu tega bangun dit adit!"

Gracia menangis meraung sebisa mungkin sesak rasanya sangat sesak

"Kematian pasien pukul 3 lewat 56 menit dini hari pada hari Rabu 17 Januari 2019"

Gracia harus ikhlas lagi Keluarga Adit lebih memilih menangis di luar tapi beda dengan Gracia. Ia setia memeluk Adit

"Cinta pertama punya posisi, porsi dan tempat spesial tersendiri dit. Dan posisi kamu enggak tergantikan dit posisi kamu masih sama hiks hiks"

"Terima kasih, Maaf dan Cinta kata itu belum pernah aku ucap in buat kamu sampai habis nya masa nafas mu dit"

"Permisi mbak saya akan merawat jenazah"