t h i r t y o n e

2.8K 289 12
                                    

Sesampainya di rumah Jihan pun langsung memasuki kamarnya dan mengunci kamarnya, agar tidak ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya.

Jihan diam dan menggigit bibirnya. Ia sudah tidak bisa menahan air matanya, Jihan mulai menangis terisak.

Tangisannya semakin menjadi-jadi, ia pun menekukkan kedua kakinya dengan kepalanya yang menunduk.

Air matanya terus-menerus keluar dan tidak henti-hentinya ia terisak.

Sementara dengan Jaehyun, ia masih diam dalam posisi yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara dengan Jaehyun, ia masih diam dalam posisi yang sama.  Bahkan setelah Jihan pergi dua puluh menit yang lalu.

Semua perkataan yang Jihan ucapkan masih teringat. Begitupun ekspresi Jihan saat meluapkan segala amarahnya.

Semuanya masih teringat jelas sekali, Jaehyun tidak menyangka kalau Jihan bakalan seperti ini.

Jaehyun menatap cincin yang Jihan letakkan di atas meja. Cincin yang sengaja dilepasnya.

Jaehyun yang melihatnya hanya tersenyum dengan miris, dan ia pun tidak menyadari bahwa air matanya sudah mengalir dengan bebas.

Jaehyun yang melihatnya hanya tersenyum dengan miris, dan ia pun tidak menyadari bahwa air matanya sudah mengalir dengan bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya di rumah Jihan, ia pun langsung mengetuk pintu rumah Jihan dengan keras.

Tetapi tidak ada satu pun orang yang membukakan pintunya, entah itu di sengaja atau tidak.

Jaehyun terus mengetuk pintu rumahnya dengan keras.

"Jihan, aku mohon kamu keluar dulu"

Suara Jaehyun hampir saja tidak keluar saat memanggil nama Jihan. Tangannya pun tak sekuat saat ia mengetuk pintu. Tenaganya seolah terkuras habis.

"Jihan" lirih Jaehyun seraya menundukkan kepalanya. Sementara tangannya yang masih di tempelkan Ke arah pintu. Ia masih berharap pintu itu terbuka.

Tapi nihil, pintu itu sama sekali tidak terbuka.

"Jihan aku mohon kamu jangan kayak  begini" lirih Jaehyun dengan mata yang berkaca-kaca.

Tidak mau menyerah begitu saja, Jaehyun pun tetap mengetuk pintu rumah Jihan.

Teman Hidup [ Jaehyun ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang