Disini lah Jaehyun berada, ia masih terduduk dengan kedua kakinya yang tertekuk, dengan kedua tangan nya yang masih memeluk kakinya.
Sudah ada tiga jam, Jihan belum keluar dari kamarnya.
Jeno pun sedari tadi belum kembali.
Jaehyun pun bingung harus mengetuk pintunya atau tetap berdiam diri disini menunggu Jihan keluar dari kamarnya.
Jaehyun pun diam sejenak memikirkan apa yang ia harus lakukan.
Ia pun memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan segera meninggalkan kamar Jihan dengan pintu kamarnya yang masih tertutup rapat.
Pada saat ia hendak turun, seketika pintu kamar Jihan terbuka. Jaehyun pun seketika langsung menoleh kebelakang dan mendapati Jihan dengan wajah yang sangat sedih sekali.
Kedua matanya sembab dan terlihat ada lingkaran hitam dibawah matanya. Hidungnya yang memerah, serta rambutnya yang terurai berantakan.
Jaehyun pun diam dan menatap Jihan dengan tatapan yang penuh arti.
Jihan yang masih belum menyadari ada Jaehyun yang sedang berada di hadapannya sekarang.
Jaehyun pun masih diam memperhatikan Jihan, ia bingung harus melakukan apa Sekarang.
Jihan pun seketika terkejut, matanya membulat dengan sempurna saat mengetahui keberadaan Jaehyun yang sedang memperhatikannya.
"Ngapain disini?" Tanya Jihan dengan nada suara yang dingin dan tatapannya yang datar.
"Aku mau liat keadaan kamu Han." Ucap Jaehyun dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Nggak usah peduli sama aku, urusin aja dulu masalah kamu sama perempuan itu" ucap Jihan dengan penuh sindiran.
"Han, aku bisa jelasin semua. Kamu jangan kayak gini please..."pinta Jaehyun.
"Kan aku udah bilang sama kamu, yakinin dulu hati kamu. baru kamu ketemu sama aku" Jelas Jihan.
"Aku udah yakin sama kamu Han, aku nggak mau sama perempuan lain selain kamu Han" ucap Jaehyun dengan penuh keyakinan.
"Basi"ketus Jihan.
Jaehyun pun menghampiri Jihan dan menggenggam kedua tangannya.
Jaehyun menatap mata Jihan dengan serius dan penuh keyakinan.
"Dengerin aku, aku nggak mau sama perempuan lain selain kamu Han. Aku itu udah tulus sama kamu, kamu tau sendiri kan aku nggak mudah buka hati sama perempuan lain."
Jihan pun masih menatap mata Jaehyun dengan penuh arti.
"Nyaman bisa cari dimana aja Han, tapi kalo yang cari satu frekuensi itu nggak mudah Han. Aku milih kamu karena aku udah yakin sama kamu, karena kamu yang bisa ngertiin aku Han. Aku sayang sama kamu Han."
Kedua mata Jihan pun mulai berkaca-kaca.
"Aku kalo nggak yakin sama kamu, mana mungkin aku mau ketemu sama orang tua kamu dan ngelamar kamu Han."
"Kalau aku buat kamu nangis, apalagi nyakitin kamu, ninggalin kamu gitu aja, aku sama saja nggak jaga amanat orang tua kamu Han. Aku sama aja ingkar janji, aku nggak mau yang kayak gitu Han. Aku itu mau nya kamu one and only."
Seketika air mata Jihan terjatuh. Sementara dengan Jaehyun ia menggenggam kedua tangan Jihan dengan erat.
"Ini aku buat kamu nangis kayak gini aja. Aku sangat bersalah banget sama orang tua kamu Han, karena buat kamu kayak gini."
"Aku nggak mau kita berakhir kayak gini Han. Aku mau kita berakhir di pelaminan, bukan kayak gini."
Seketika Jaehyun melepaskan genggaman nya dan ia pun mulai berjongkok di hadapan Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup [ Jaehyun ]
Fanfictioncari yang nyaman bisa dimana aja, tapi kalo nyari yang satu frekuensi itu susah. jadi harus lebih selektif lagi dalam memilih teman, apalagi buat teman hidup. - t e m a n h i d u p - chocoreoxx, 2019 [ note : bahasa non baku ]