4. Tawaran gila

1.9K 517 223
                                    


"Selain bolot lo juga gila ternyata." - Nara queencyla.

***

"Lo..."

"Lo jadi babu gue selama dua minggu, gimana?" tawar Andra, ia sangat semangat jika berkaitan dengan mengerjai orang.

"Lo gila? Lo pikir gue pembantu lo apa, gak gue gak mau!" tolak Nara dengan nada yang sedikit meninggi.

"Padahal itu tawaran paling baik, daripada lo sial seumur hidup." kata Andra dengan muka kecewanya.

"Gak ada yang baik dari kedua tawaran lo!" sarkas Nara.

"Terserah lo sih, gue tunggu keputusan lo 3 menit lagi."

"Selain bolot lo juga gila ternyata!" maki Nara, kesal dengan orang yang ada di depannya saat ini.

"1 menit lagi." hitung Andra.

"Apa-" belum juga selesai bicara, Andra memotong perkataannya.

"Sekarang lo putusin dari dua pilihan yang gue kasih." ujar Andra santai.

"Gue gak milih salah satunya!"

"Oke, mulai besok lo jadi babu gue." ucap Andra diikuti senyuman jail nya kemudian beranjak pergi dari rooftop.

"Dasar gila, seenaknya aja mutusin pilihan." Nara mencak-mencak di tempatnya, melihat punggung Andra yang mulai menghilang dari pandangan.

Kesialan menimpa dirinya lagi, baru juga satu bulan pindah sekolah rasanya Nara ingin pindah sekolah lagi ke luar negri, biar tidak bertemu makhluk sejenis Andra.

***

"Kan, kok lo gak dipanggil Dwi aja sih, padahal lebih keren. Arkana Dwi Keenan." tanya Bams pada Arkan yang berada disampingnya.

"Lo bego apa gimana Bams, Dwi itu kan kaya nama cewek, sementara Arkan kan cowok banget gak kaya lo!" jawab Galang, yang punya nama pun hanya diam tidak minat menjawab pertanyaan Bams.

Mereka sedang berjalan menuju kekantin, Andra and the geng itu memang paling cepat jika urusan makanan.

"Gini-gini gue juga cowok, seenggaknya gue punya roti sobek gak kaya lo, dasar cungkring!" ejek Bams dengan wajah konyolnya.

"Enak aja ngatain gue cungkring, lo kurang gizi!" ejek mengejek pun terjadi antara Bams dan Galang hingga sampai di kantin.

Bangku pojok adalah tempat istirahatnya Andra,Bams, Galang dan Arkan. Kata Bams dari pojok kantin bisa liat cewek cakep lewat, playboy cap kakap!

"Ndra, lo tadi abis ngapain sama si anak baru itu?" tanya Galang memecah keheningan.

"Ada urusan dikit."

"Dikit, apa dikit?" sekarang Bams yang buka suara, karena daritadi cebong satu ini sibuk sama bakso nya yang loncat loncat gak mau dipotong.

"Diem lo cebong!" ucap Galang ketus.

"Heh, cungkring. Gue nanya Andra bukan lo!" setelah mengatakan itu, karena kesal dengan baksonya yang gak bisa dipotong daritadi, mau gak mau si Bams harus makan satu bakso bulat yang gede.

"Rakus lo Bams!" Arkan yang dari tadi diam pun akhirnya bicara karena kelakuan Bams.

"Inuui iti buakan rrakus." bantah Bams dengan mulut penuh bakso.

"Gue sumpahin lo keselek, mampus lo! " sumpah Andra.

Selang satu menit Andra menyumpahi Bams, ternyata omongannya itu menjadi kenyataan, kini Bams keselek bakso yang dia makan sampai mukanya merah padam.

NARANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang