7.Jangan menyerah, Andra

1.6K 344 195
                                    

"Gue yakin lo kuat, jangan nyerah ya? demi semua orang yang sayang sama lo." -Nara Queencyla.


Happy reading...

***

Mereka memandangi laut yang begitu tenang dengan udara sejuk yang menghembus,ditambah dengan keindahan langit yang begitu memukau.

Nara tidak pernah tau, bahwa Jakarta pun memiliki tempat ternyaman. Walaupun bagi Nara, Bandung merupakan tempat terindah dihidupnya. Tetapi, ia juga berterimakasih kepada Jakarta, yang telah memberinya pengalaman baru.

"Lo ngapain ngajak gue kesini?" tanya Nara pada cowok disampingnya yang sedang memandang langit sama seperti dirinya.

"Ini tempat favorit gue, walaupun tempat ini udah familiar banget tapi gue suka sama suasananya, gue juga gak tau kenapa ngajak lo kesini. Karena yang ada dipikiran gue cuma tempat ini." Andra mengalihkan pandangannya ke arah Nara.

"Lo mirip Ra." ucap Andra yang sama sekali tidak dimengerti oleh Nara.

"Mirip siapa?" Tanya Nara, penasaran.

Andra tersenyum sekilas, "Mirip nenek lampir." kemudian ia tertawa mengejek.

Kesal, Andra selalu saja membuatnya naik darah. Perubahan sikap nya yang kadang menyebalkan, romantis, bahkan gila, membuat Nara bingung dengan manusia yang ada disamping nya ini.

"Sialan lo, gue cantik gini dibilang nenek lampir!" Nara terus memukul Andra sekuat tenaga, yang dipukul pun hanya meringis walaupun pukulan Nara tidak ada rasa.

"Udah woy, lo kira gue samsak yang bisa lo pukul seenaknya." ujar Andra meminta agar Nara menghentikan pukulannya.

"Lo cantik, mirip banget sama dia. Tapi sayangnya lo sama dia itu beda." ucap Andra serius, disertai senyum yang manis melebihi gula jawa.

Jangan tanya bagaimana reaksi Nara, karena saat ini Nara sedang menggigit pipi bagian dalamnya agar tidak tersenyum dan berteriak, karena melihat pemandangan yang langka.

"Fokus Ra, jangan salah tingkah didepan Andra." batin Nara bersuara, membuatnya sadar kembali dari kehaluannya.

"Kalo boleh tau, dia siapa yang lo maksud?" Nara kembali menanggapi ucapan Andra dengan nada setenang mungkin, karena jantungnya kini sedang berdisko.

"Orang yang selama ini gue cari." kata Andra.

"Gue gak tau lagi harus nyari dia kemana, dia ngilang gitu aja tanpa kabar. Gue udah nyari kerumahnya berkali-kali dan jawaban yang gue dapat juga tetap sama, dia udah pergi." Andra menghela napas kasar, cukup sulit baginya untuk melupakan orang yang sangat dia sayang.

"Lo mirip banget sama dia, bahkan gue pernah mikir kalo lo itu dia, tapi gak mungkin karena sifat kalian berbeda." timpal Andra menceritakan semuanya.

Nara hanya mengangguk, kali ini dia ingin menjadi pendengar yang baik, walaupun ia tidak tahu siapa orang yang dimaksud Andra.

"Kalo udah takdir, pasti dia bakal balik kok buat ketemu lo." ucap Nara dengan senyuman yang tulus.

"Gue yakin lo kuat, jangan nyerah ya? Demi semua orang yang sayang sama lo." kata Nara memberikan saran.

NARANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang