10. Gelisah, galau, merana

1.5K 187 156
                                    

"Ini bukan keinginan ku, tapi keadaan yang memaksa ku untuk pergi darimu."


Happy reading...

***

"NARA PULANG BARENG GUE!"

"Sial." Umpat Nara dalam hati, kenapa hidupnya tidak bisa tenang sehari saja tanpa gangguan dari cowok aneh bin nyebelin itu.

Alvino dan Nara menoleh bersamaan, melihat cowok yang baru saja meneriaki nama Nara. Kenapa juga dia harus muncul di waktu yang tidak tepat seperti sekarang.

"Lo udah janji pulang bareng gue!" kata cowok itu sambil menunjuk Nara.

"Gue gak pernah janji apapun sama lo!" Nara menatap tajam cowok didepannya itu.

"Nara udah janji duluan sama gue." ucap Alvino menengahi pembicaraan mereka.

Cowok itu maju selangkah mendekat ke arah Nara, kemudian berbicara suatu kalimat yang membuat Nara tidak bisa berkutik sekali pun.

"Hai babu, masih inget tugas lo kan?!" ucap cowok dihadapan Nara pelan, dengan tatapan tajam menghunus mata Nara.

Kalian pasti tau siapa cowok menyebalkan itu? Siapa coba?

Alexandra Tangkas Wijaya, cowok tampan dengan senyum manisnya itu sekarang sedang berdiri tepat di depan Nara.

"Pulang bareng gue atau hukuman lo gue tambah!" ancam Andra, membuat Nara ingin mencabik-cabik wajah tampan Andra sekarang.

Gadis cantik itu bingung harus berbuat apa. Ia tidak tega melihat Alvino yang sedari tadi menunggunya, tiba-tiba saja Nara tolak begitu saja karena permintaan Andra. Nara juga tidak mau jika hukumannya ditambah oleh Andra.

"Tuhan tolong hilangkan Nara saat ini juga." batinnya meringis.

Dengan sekuat hati, Nara harus menolak salah satu ajakan dari kedua cowok itu.

Dia harap keputusannya sudah benar dan tidak membuatnya menyesal diakhir.

"So..sorry, Vin. Kayaknya gue gak bisa pulang bareng lo."

Deg.

Saat itu juga rasanya hati Alvino sakit, tapi tidak berdarah. Bisa-bisanya Andra yang baru saja datang, dengan mudahnya mengajak Nara pulang bersamanya. Dan lebih menyebalkannya lagi, Nara menerima ajakan Andra!

Oh, shit. Alvino sudah kecolongan start dari Andra.

"Oke gue ngerti, hati-hati, Ra."

***

Saat ini, kedua sejoli itu tengah berada di sebuah kedai ice cream yang sangat terkenal di Jakarta. Andra menepati janjinya untuk membelikan Nara ice cream. Tetapi Andra juga yang membuat Nara merasa bersalah sudah menolak Alvino.

Entah mengapa jika bersama Andra, suasana hati Nara selalu memburuk, tetapi pada akhirnya Andra juga yang membuatnya bahagia. Ia menjadi mood breaker sekaligus mood booster bagi Nara.

NARANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang