12. Kabar buruk

1.2K 105 43
                                    

"Ada dua hal yang terlalu menyakitkan, pertama kenyataan dan kedua adalah penolakan."


Happy reading...

***

"Gue mau lo ban-" ucapan Andra terputus karena dering telfon yang sangat kencang.

Drtt.. Drtt..

"Sebentar, gue angkat telfon." kemudian Andra menjauh dari Nara, untuk mengangkat telfonnya.

"Halo, ada apa Pak." tanya Andra to the point pada sang penelfon.

"...."

"Serius?" raut wajah Andra seketika berubah menjadi cemas.

"...."

"Saya segera kesana." sambungan telfon itu terputus secara sepihak. Andra segera menghampiri Nara, dengan raut wajah yang sangat cemas.

Nara yang melihat perubahan sikap Andra pun merasa bingung. "Kenapa, Ndra?"

Sedangkan yang ditanya hanya diam membisu, seakan mulutnya tak bisa mengeluarkan satu kata pun.

"Ndra, kenapa,jangan bikin gue bingung." Nara semakin dibuat bingung oleh sikap Andra yang berubah menjadi diam.

Andra bangkit dari duduknya begitu pun dengan Nara. "Gue harus ke rumah sakit sekarang."

"Sorry, gue gak bisa anter lo pulang, biar gue pesenin ojol." ucap Andra dengan nada  yang sangat datar.

"Gue ikut lo ke rumah sakit."

"Pulang!"

"Gak,"

"Pulang, Ra!"

Nara sangat kesal dengan sikap egois Andra, bisa-bisanya ia ditinggal sendiri disini. "Lo yang bawa gue kesini, jadi gue juga harus pulang bareng lo!"

"Ini keadaan darurat, gue gak bisa bawa lo ke rumah sakit!" ucap Andra memberi penjelasan pada Nara.

"Ini bukan waktunya buat debat, keluarga lo yang lagi sakit itu lebih penting!"

"Fine, lo boleh ikut." Andra segera menuju motornya dengan Nara yang mengikuti dari belakang. Andra berharap tidak akan terjadi apapun, pada seseorang yang sedang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.

***

Sesampainya di rumah sakit, mereka segera menaiki lift yang akan membawa mereka pada ruang IGD. Di depan ruangan itu terlihat seorang lelaki dengan wajah yang mirip dengan Andra.

"Bang, gimana keadaan Mamah, gue ditelfon Pak Yatmo katanya Mamah masuk IGD." tanya Andra kepada lelaki yang umurnya tidak terpaut jauh darinya.

Orang yang menelfon Andra tadi adalah Pak Yatmo-supir pribadi Mamahnya. Pak Yatmo bilang bahwa Mamahnya menjadi korban tabrak lari di depan sebuah kafe.

Dan lelaki yang berada dihadapannya ini adalah Naufan Kavindra Wijaya, ia merupakan satu-satunya saudara kandung Andra.

NARANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang