*Don't forget to Follow and Voment"
Tuk tuk tuk..
Siang ini Putra memilih pergi ke perpus. Ia harus mengerjakan tugas Fisika yang ia terima kemarin. Langkah panjang nan cepat itu menciptakan sebuah bunyi dari hentakan sepatunya. Putra terus berjalan menatap fokus ke depan tak peduli akan tatapan orang orang bak memuja kepadanya.
Walau ia sudah lama mendapat perlakuan perlakuan seperti itu, namun nyatanya ia masih saja merasa risih. Bohong jika ia bilang tidak terganggu;
"Kak Putra.."
"Eh liat liat ganteng yah"
"Unch,makin hari makin tampan aja"
"Ka.."
Banyak sekali cewek yang mencoba mendekati Putra. Sesekali jika sudah ada yang berani nembak,ngasih hadiah,ngajak ngedate, Putra hanya menolak dengan senyuman. Ia memang sungkan. Tetapi semata mata karena ia menghargai akan keberanian cewek tsb.
Ia sampai di perpus. Pada jam seperti ini biasanya perpus sepi pengunjung. Hal itu membuat Putra semakin betah di sana.
Ia segera melangkah masuk ke dalam. Biasanya ia mendapati Mba Siti penjaga perpus di sana. Namun kali ini yang pertama ia lihat adalah kosong. Putra tak melihat siapapun di sana. Bahkan ia sampai berteriak kecil memanggil manggil Mba Siti.
"Kok gak ada orang sih?!" Gumamnya.
Lima belas menit lagi bel masuk akan bunyi. Tak ingin membuang waktu, Putra bergegas menghampiri deretan rak rak besar di sana. Mencari satu persatu buku yang akan dibutuhkannya.
Putra tersenyum,tak butuh waktu lama ia sudah menemukan buku yang ia butuhkan. Segera ia melangkah keluar namun ia mendengar nyanyian.
"Hmm hmm hmm hmm"
"Suara ini!" Kejut putra dalam hati. Ia tahu betul siapa pemilik suara nan merdu itu. Ia mencari cari di setiap sudut dengan matanya. Dan..benar saja ia mendapati sesosok gadis sedang mengangguk anggukan kepala. Terpasang earphone di telinganya. Mungkin ia sedang menikmati lagu.
Gadis itu sangat cantik. Tanpa Putra sadari ia tengah memandangi gadis itu lekat lekat. Sepertinya ia sudah terhipnotis olehnya.
Ingin rasanya Putra mendekat. Menanyai siapa gadis itu. Putra melangkah sambil memegang buku di tangan kanannya.
Baru saja tiga langkah ia mengambil. Seorang cowok tengah duduk di hadapan gadis cantik tadi. Putra tahu siapa cowok itu. Ia segera mengurungkan niatnya untuk mendekat. "AZRIL BODOH!" umpatnya dalam hati.
Sahabatnya itu tengah duduk di hadapan Qeyla. Sekarang ia tahu namanya karena tak sengaja menguping pembicaraan mereka.
Terlihat beberapakali Qeyla mengusir.
Namun Azril tetap bersih kukuh untuk disampingya. Putra menggeleng, ia benar benar tak tahu apa yang ada di otak sahabatnya sekarang.Ia terus mendengar cekcokan keduannya. Namun pada akhirnya Qeyla, gadis itu memilih pergi. Sesaat ketika Qeyla pergi Putra melihat Mba Siti. Ia segera menghampirinya. Azril terkejut saat tau akan keberadaan Putra di sana.
"Mba aku pinjem buku ini"
"Iyah Put"
Setelah Putra keluar. Si Azril mengekorinya dari belakang. "Put lo denger semuanya?!" Tanya Azril was was. Biasanya ia tidak takut jika mendekati seorang cewek. Bahkan ia blak blakan pada siapa saja.
Namun entah kenapa, menurut Azril
Ia perlu perjelas akan hal ini. Merasa penting baginya dan..bagi Putra."Put!" Sahut Azril.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl [Hiatus]
Teen FictionSTOP PLAGIARISME ! 🚫 Percuma Kelihatan Bijak, Ternyata Hasil Copy Paste ⚠️ WARNING: cerita belum di REVISI jadi masih banyak Typo bertebaran. Ini kisah tentang QEYLA ANDIRA TIRANI, cewek cantik berjuta rahasia. Ini juga kisah tentang ALAN FAHREZA...