002•Dingin

176 71 11
                                    

*Don't forget to Follow and Voment*

"Lo bukan pengecutkan? Tinggal keluar aja repot!" Bentak Qeyla.

Entah untuk siapa bentakan itu ditujukan.
Kelas yang masih kosong membuat Suara Qeyla sedikit menggema di seluruh ruangan. Ia sudah kesal. Merasa terganggu,ia memasang earphone di telinganya.

Di samping itu, Angga yang sedang lewat kaget.Ia tahu betul siapa pemilik suara itu.
Bergegas ia memasuki pintu kelas Qeyla.
"Qey,lo kenapa?!". Keadaan hening, Qeyla yang melihat Angga di hadapannya bergeming hanya kedua matanya saja yang berkedip.

"Napa lo teriak teriak sendiri? Gw pikir ada apaan!" Katanya dengan nada tinggi naman tergambar jelas rasa kekhawatiran di sana.

"Gk papa nasehatin temen doang," balas Qeyla dengan tampang polosnya. Sementara Angga memperhatikan setiap sudut di kelas Qeyla. Angga bingung tidak ada siapa siapa di dalam.

"Mana temen lo? Gk ada"

Qeyla mendengus kesal. Jari lentiknya menunjuk earphone yang terpasang di kedua telinganya. Angga mengangguk seolah paham dengan apa yang di sampaikan sepupunya itu.

Ia menarik bangku di depannya dan duduk dihadapan Qeyla.

"Jadi, lo gak jajan?" Tanya Angga.

"Jajan. Nitip"

"Lagi apa?"

"Salin materi"

"Owhh..kirain nyalin contekan,hehehe"

"Pergi gih gw jadi gak konsen nih!" Usir Qeyla.

"Gk! Gue udah PW" Balas Angga.

Mata Qeyla menyorot tajam. Ia tak ingin ada yang melihat mereka berdua nanti disangka pacaran dan lain lain .Karena memang dirinya menyembunyikan fakta kalo Angga memang sepupunya. Angga juga tahu jelas kalo Qeyla sepupunya itu menyembunyikan atau tidak mengakuinnya sebagai sepupu. Namun ia tak ambil pusing dengan itu dengan begitu temen temen cowoknya tidak menanyainnya akan Qeyla.

"Pergi atau gue yang pergi" ancam Qeyla.

"Lo kenapa sih? Sepupu sendiri kok di usir. Ah...lo gk kuat yh sama kegantengan gue,yang gantengnya ngalahin Justin Bieber" ledek Angga dengan alis naik turun kayak roaller coaster.

"Oke, gue pergi" Qeyla bergegas keluar tak memedulikan gerutuan Angga. Angga yang melihat kepergian sepupunya itu mendumel sendiri. Sesekali ia mengeluarkan sumpah serapah yang konyol dari mulutnya.

🌹🌹🌹

Terlihat kantin sedang ramai dipenuhi siswa siswi SMA Gemilang Garuda yang memanjakan perut mereka masing masing.
(Ya iyala masa perut barengan? Hehehe :-!?)

Mata cantiknya mencari cari apa yang di tuju. Dan Yap!! Segera ia melangkah dan duduk di meja paling pojok . Sesekali banyak orang yang sekedar melihatnya sampai membicarakannya. Mereka takjub akan kecantikan paras ciptaan Tuhan yang satu ini.

Ia duduk di hadapan seorang gadis sambil menipang dagunya. "Gk beliin?" Tanya Qeyla pada cewek berambut pendek di depannya.

"Astaghfirullah!!" Keberadaan Qeyla membuat windy kaget. Ia segera meminimalisir rasa kagetnya.

"Lo sih gk bilang tadi.eh, malah tiba tiba nongol, gimana kalo gue kesedek olos mang Ujang ini? Kan gak lucu! Untuk kerongkongan gue lebar selebar pantat gue" Racau windy tak jelas.

Qeyla manggut manggut dan pergi saja memesan es teh dan bakso kuah kesukaanya. Mata windy mengikuti kemana sahabatnya itu pergi sambil mengunyah apa yang dilahapnya tadi.

"Pak es teh satu bakso satu pedes" pesannya pada mang Ujang pedagang terfavorit di sekolahnya. "Assyiapp neng geulis.." jawab mang Ujang berlagak hormat seperti tentara. Selain lucu Mang ujang juga ramah pada setiap siswa siswi Gemilang Garuda.

Qeyla melihat meja yang kosong. Bukannya pergi kemeja Windy ia malah memilih duduk disana. Alasannya klise ia tak ingin waktu makannya di ganggu oleh Wiindy.
Windy yang melihat tingkah sahabatnya itu tak peduli. Asalkan perutnya kenyang baru mengurus si Qeyla.

Sambil menunggu Qeyla mengamati keadaan di sekitar. Sangat ramai dan___tentunya sangat berisi






My Mysterious Girl [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang