009•Perasaan Aneh

105 31 5
                                    

Don't forget to Follow and Voment

Saat ini Putra tengah menuju kelas temannya yang kebetulan berada di ruang atas.

Tiba tiba langkah kakinya terhenti. Ia melihat Qeyla. " Sedang apa? Kok keluar dari ruang itu? Ruangan itu kan.."gumamnya.

Putra agak sedikit penasaran dengan Qeyla. Akhir-akhir ini dia terus memikirkan gadis itu. "Mau kemana?" Katanya. Putra memilih untuk mengikuti Qeyla. Ia ingin tahu kemana perginya gadis itu.

"Bentar. Kok gue kayak stalker yh?" Gumam Putra pada dirinya sendiri. "Ruang musik?" Tanyanya. Putra tersenyum. Entah apa yang dipikirkan dia sekarang

Tanpa pikir Putra membuka pintu. Memasuki ruangan tersebut. Ia melihat Qeyla sedang fokus mencari sesuatu.

Qeyla tak menyadari kehadiran Putra di sana. Putra menatap gadis yang tengah duduk sambil membalik lembaran lembaran yang terlihat usang.

"Dia beneran gak sadar atau gimana?" Tanya Putra di dalam hati. Sebuah ide muncul di kepalanya.

Putra menarik bangku di samping Qeyla. Benar saja dengan begitu kehadiran Putra diketahui oleh Qeyla.
Putra tersenyum simpul. Ia segera duduk.

"Ngapain Lo?" Tanya Qeyla.

"Gak ngapa-ngapain cuma duduk sih" balas Putra. Tanpa bicara pun Putra tahu tatapan mata Qeyla yang sangat tajam seakan memberitahu agar Putra pergi dari duduknya.

"Gue kesini mau ambil gitar sih,Lo ?" Tanya Putra balik. Tentu saja meminjam gitar hanya sebuah alasan yang Putra buat.

"Bukan apa-apa" balas Qeyla.

"Kayaknya ada deh," kata Putra.

"Ada apa?" Tanya Qeyla terlihat raut wajah Qeyla yang penasaran.

"Gak ada apa apa" balas Putra mengikuti nada bicara Qeyla.

Gadis itu memutar bola mata. "Apaan sih" katanya.

Putra tersenyum. Hatinya berdebar saat bertatap langsung dengan Qeyla. Sebaliknya ia tidak tahu bagaimana dengan gadis itu. Dilihat secara langsung Qeyla terlihat tenang dan pendiam.

"Ngapain liatin gue?" Tanya Qeyla.

"Mau main?" Ajak Putra kini ia tengah memegang gitar berwarna hitam. Sengaja ingin lebih lama lagi dengan Qeyla.

"Ya...nggak lah. Ngapain. Gue sibuk gue pergi dulu" balas Qeyla.

Putra terdiam. Sejenak ia merasa kalau ajakannya akan diterima. Sebaliknya ia mendapat penolakan.

"Oke lain kali aja. Kalo gak sibuk" balas Putra. Padahal Qeyla sudah pergi sedari tadi. Putra hanya berbicara pada dirinya sendiri.

Putra menghembuskan nafasnya. Ia harus sabar jika dia ingin dekat dengan Qeyla gadis yang disukainya. Putra mengambil secarik kertas di sebuah laci.

Sambil menuliskan kata..

"Lo..kok beda yah?

🌹🌹🌹

Selepas mendapat daftar siswa angkatan 2009. Kini Qeyla berada di ruang musik. Karena kelas sedang kosong ia berpikir untuk pergi daripada berdiam diri.

"Buku ini..datanya masih utuh gak yah? Kertasnya juga agak koyak" ucap Qeyla.

Tangannya membuka lembaran demi lembaran. Benar saja tulisan dalam buku itu nampak buram. Bahkan fotonya pun lapuk. Ada wajah seseorang yang terhapus tak dapat dikenali.

"Senior..senior.." Qeyla tengah mencari wajah senior. Ia terlihat teliti." Kok gak ada yh? Apa gue kurang teliti?" Ucapnya.

Sekali lagi ia mencari. Tetap saja tak ada. Qeyla kaget dengan kedatangan seorang cowok yang sedang duduk disampingnya. Ternyata ia adalah Putra.

My Mysterious Girl [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang