Kali ini apa lagi?
Banyak orang-orang yang sibuk mengintip Wenrene. Penasaran rasanya jika belum tau kabar keduanya hari ini.
Apa masih seperti kemarin atau malah makin romantis lagi?
" Kau meninggalkanku?"
" Aniyo. Mana mungkin aku meninggalkan mu."
" Kau mau pergi kemana?"
" Gedung sebelah tapi nanti."
Irene perhatikan. Dia menempatkan diri di dekat Wendy. Melihatnya beberapa saat saat senyuman manis di tampakkan olehnya.
" Kau mau semua orang tau?" Tanya Irene. Wendy berani mengangguk dengan keputusannya.
" Bagaimana jika tidak lama kemudian kau berakhir dengan Rose?"
" Emhh...... yasudah. Berarti kenyamanannya hanya sesaat denganku." Jawab Wendy sambil membelakangi kedua tangannya. Mengapit sebuket bunga di belakang punggung. Irene sudah melirik. Tapi rasa-rasanya ini berbeda tidak seperti yang ia pikirkan.
" Untuk mu." Wendy memberikannya pada Irene. Saat yang tepat juga pandangan orang lain langsung terdiam kejut.
Apa Wendy benar-benar pacaran dengan Irene!!!? Itulah yang mungkin mereka pikirkan.
" Kenapa memberiku? Tidak untuk Rose?" Wendy tersenyum lagi.
" Dia tidak suka bunga Lily. Apa kau tidak sadar sekarang hari apa?" Irene menerka omongan Wendy. Mencari tau cepat lewat hp. Menatap tanggal yang familiar hari ini.
" Hari kasih sayang." Jawab Irene yang menatap ke depan lagi sekaligus terkejut saat Wendy mencium pipinya.
" Ya!" Kesal Irene.
" Kau bilang hari kasih sayang kan? Aku memberikan kasih sayangku padamu lewat ciuman." Jelas Wendy walau Irene bosan mendengarnya. Tapi ia santai dan tetap tenang. Mata melihat sekitar. Memberi pandangan luas pada orang-orang yang sudah memperhatikan mereka dari tadi.
" Apa kau tidak mau memberikan sesuatu padaku?" Tanya Wendy. Irene menatap cepat temannya ini di hadapan.
" Apa kau baru saja memberiku flirting?" Tanya Irene dengan nada bercanda. Wendy memberi gelengan nya.
" Bukannya aku sudah terlihat loyal padamu?" Wendy merundukkan badannya. Ia bungkuk di hadapan Irene.
" Kau terlihat manja hari ini."
" Apa tidak boleh? Menurut ku, kau teman rasa pacar."
" Apa kau berfikir hal yang sama?" Tanya Irene lagi.
" Aku rasa." Irene berdengus kesal. Ia mencubit pinggang Wendy dengan siksaan kecil yang terasa sedikit sakit.
" Kau benar-benar mencubitku!?" Kejut Wendy karena biasanya Irene hanya menyenggol pinggang nya.
" Apa kau pikir aku melakukan fanservice!?"
" Tidak. Tapi aku menganggapnya seperti kekasih." Irene memukul jidatnya. Wendy tersenyum malu menatap wanita ini sambil mengangkat berdiri lagi tubuhnya.
Mungkin Irene letih. Tapi ia suka saat Wendy melakukannya secara tiba-tiba. Ntahlah kenapa dia nampak terbuka dan biasa dalam hal ciuman Wendy yang sering ia dapatkan. Tapi ia masih menganggap itu suatu hal biasa yang teman dekat berikan karena sayang dan gemas.
" Ayolah.... berikan sesuatu di pipiku." Wendy memukul pipinya sesekali. Irene menatap dirinya yang sudah menurunkan lagi jarak tinggi badan.
Irene menurunkan tangan kirinya yang memegang buket bunga pink ini. Ia mengangkat tangan kanannya dan ia sentuh pipi Wendy.
Sedikit meninjit karena Irene sadar diri pendek. Tapi toh enak jadi pendek. Dapat pelukan dari pria tinggi seperti Wendy yang bisa membuatnya serasa terlindungi.
Cup! Bibir Irene mendarat di pipi kanan Wendy. Ia segera menurunkan tubuhnya lagi, menatap Wendy yang berdiri tegap kembali, lalu ia melihat senyum kecil saat Wendy melebarkan senyum senangnya.
Tidak tau kalau di sekitar sudah ada beberapa orang yang terlihat berlari menjauh. Menahan cairan merah yang keluar dari hidung.
Benar-benar romantis kali ini. Beda jauh dari sebelumnya dan sekarang keduanya serasa dunia hanya milik mereka.
Wendy.Son
Wendy.Son Aku menyayangimu. Selalu akan aku jaga. Di manapun. Akan aku berikan banyak cinta padamu. Zona sekarang sudah terlihat nyaman. Ku pikir aku akan mulai tertarik tapi aku rasa, dia hanya akan memberikan ku senyuman manis. I love you more @Irene.Bae
#selamatharikasihsayangLihat semua 35.159 komentar
😭😭😭😭...pengen nangis coba....
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for Me ✓ [C]
FanfictionBukan suatu masalah jika memang mereka dekat. Tapi yang jadi masalah jika teman bisa menjadi cinta. Problem yang mereka dapat hanya merasa kesal saat keduanya dekat dengan yang lain. ingin selalu mengisi kekosongan bersama, tapi seseorang sudah mere...