Tin!! Tin!! Klakson mobil berbunyi. Irene melangkah keluar dari dalam rumah, melihat senyum kecil saat Seulgi kembali menjemputnya.
" Nanti pulang jam berapa?" Tanya Seulgi.
" Molla. Aku akan menghubungi mu nanti." Kata Irene. Seulgi mengiyakan saja. Mobilnya masuk ke lingkungan kampus dan berhenti di depan gedung.
Cup! Cium Seulgi di dahi Irene.
" Hati-hati."
" Mhh." Seulgi melambai singkat pada Irene yang sudah keluar dari dalam mobil. Irene melihat kepergian Seulgi. Ia pun berbalik, berjalan masuk ke dalam kampus.
Irene terduduk nyaman di kursinya. Hari ini matakuliah pindah ruangan yang cukup untuk kelasnya. Tidak untuk hari ini di ruang besar. Jadi Irene duduk di tengah-tengah temannya sambil memainkan sebentar HP-nya melihat SNS.
Tap! Wendy berhenti di ambang pintu. Ia melihat sekitar kelas sudah penuh. Ada satu kursi dan itu di samping Irene. Itu karena semua orang malu saat harus duduk di samping Irene. Jadi mereka menyusahkan kursi untuk Wendy yang memang biasanya duduk di sanding Irene.
Wendy ragu. Tiba-tiba dosennya datang membuat Wendy bergerak mendekati kursi itu.
Irene mengangkat kepalanya. Ia melihat dongak Wendy yang menatap sekilas dirinya sambil berbalik dan terduduk di sebelahnya.
Canggung itu pasti. WenRene dalam posisi yang kurang bagus hari ini.
Tanpa sadar lengan mereka bersenggolan. Wendy menoleh cepat ke samping, menatap Irene yang menyingkir sedikit karena dia pikir Wendy tidak nyaman.
" Saya akan bagi kelompok nya." Kata dosen itu yang sudah mulai menyemburkan kelompok mata kuliahnya hari ini.
" Emhh...." Dosen itu berdehem panjang sambil menatap sekitar. Mencari sesosok seseorang yang ia dapat di tengah-tengah sana.
" Wendy dengan Irene saja." Katanya membuat Irene dan Wendy sedikit terkejut tapi dalam diam.
" Kalian kelompok berdua ya. Tidak apakan kalau kurang 3 orang lagi? Lagian kalian pintar." Jelas dosen itu membuat Wendy melirik Irene yang mengangguk senyum pada Mr. Lee.
-----
" Emh...kau...--" Irene menoleh pelan ke samping. Melihat Wendy yang ragu sekali untuk bicara padanya. Padahal saat masih dekat, Wendy dengan santainya bicara apapun pada Irene. Senang sekali saat berkelompok dengan Irene membuat tugas. Tapi sekarang kecanggungan mengendalikan semuanya.
" Besok tugasnya di kumpul. Kapan kau buat?" Tanya Wendy.
" Sekarang saja di perpustakaan. Lagian tidak ada jam habis ini." Wendy mengangguk manut. Keduanya membuang wajah ke arah lain. Wendy yang membuang resah nafasnya, Irene yang memejamkan matanya sejenak.
-----
Keduanya terduduk di kursi. Meletakkan laptop dan juga tasnya disana.
Wendy bangkit lagi dari duduknya. Ia berjalan menuju rak buku untuk mencari buku penuntun. Sedangkan Irene menghidupkan laptopnya dan ia atur sebelum membuat tugas.
" Yang ini?" Tanya Wendy. Irene mengangguk. Akhirnya pria itu kembali terduduk di kursinya lagi. Membaca 2 buku tebal ini untuk ia ringkas dan ia ketik sebagai tugasnya.
-----
" Hei Rose." Panggil seseorang. Rose menoleh ke belakang. Melihat temannya, Jennie datang mendekat dengan kekasihnya sekali, Lim.
" Kau kenapa belum pulang?"
" Ah supirku sedang di jalan."
" Kenapa tidak dengan Wendy pulang?" Rose tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back for Me ✓ [C]
FanfictionBukan suatu masalah jika memang mereka dekat. Tapi yang jadi masalah jika teman bisa menjadi cinta. Problem yang mereka dapat hanya merasa kesal saat keduanya dekat dengan yang lain. ingin selalu mengisi kekosongan bersama, tapi seseorang sudah mere...