7. Pengertian

579 107 8
                                    

Dia sibuk melirik. Bahkan di depannya juga ikut menatap tapi sesekali mata melihat ke arah yang lain.

" Sepertinya aku harus mengambil pesanan dulu. Changkaman." Kata Wendy yang beranjak dari duduknya, meninggalkan Rose dan Irene disana.

Canggung itu pasti, bahkan mulut kaku untuk memulai pembicaraan.

Rose yang nampak malu dan Irene yang nampak gelisah karena Rose banyak diam saat ada dirinya.

" Apa Wendy merepotkan mu?" Tanya Irene. Rose panik saat mendapatkan pertanyaan itu.

" A-ani." Jawab kakunya.

" Kalau dia melakukan sesuatu yang salah, pukul saja." Saran Irene. Namun Rose hanya mengangguk kecil sambil menatap Irene yang memainkan HP-nya lagi.

" Dia cantik sekali." Begitulah batin Rose yang membuat dirinya gugup saat menatap langsung ulzzang kampus yang di puja-puja oleh banyak pria.

Tak bosan mendengar rumor tentang Irene dan Rose penasaran dengan itu. Jadi dia menyuruh Wendy mengajak Irene agar ikut makan malam bersama dengan nya dan Wendy.

Begitu ceritanya.

Gaya pakaian Irene cukup santai. Dia tetap akan jadi cantik meski hanya memakai celana training hitam. Itupun jaket yang ia kenakan punya Wendy dan Rose sadar akan itu karena dia hapal betul jaket hitam bergaris abu-abu itu.

" Kenapa kau memandangku seperti itu?" Pertanyaan Irene membuat Rose sadar dari lamunannya. Ia hampir mendelalak kejut melihat Irene yang menatap biasa matanya.

" Ani! Emhh...kau...cantik sekali.. ternyata..." Ucapnya kaku dan kalut.

" Benarkah? Gomawo." Ucap Irene sambil tersenyum kecil dan tulus.

" Kudengar dari Wendy, kalau kau sudah mempunyai kekasih."

" Mhh." Angguk Irene. Rose pun mengerti dan pertanyaan itu hanya basa basi nya saja karena tidak mau dalam posisi canggung ini.

" Makanan nya datang. Maafkan aku karena lama." Kata Wendy yang kembali lagi dan terduduk di tengah-tengah kedua wanita ini.

Makanan di letakkan satu persatu di meja. Wendy menatapnya dengan rapi di bantu oleh pelayan disana.

" Ini?" Tanya Wendy.

" Ani. Pisahkan sayurnya." Kata Irene membuat Wendy mengambil sayur itu dan ia letak di piring nya.

Rose melihat perhatian Wendy pada Irene. Dia mencoba untuk tetap tenang karena tidak mungkin sang kekasih tidak cemburuan!

Wendy melirik Rose sambil menguyah pelan. Ia bergerak mengambil tisu di depannya dan ia usap ujung bibir empunya.

Rose tersenyum manis. Begitupun Wendy yang menatap bahagia kekasihnya.

Irene santai. Dia tetap dalam jalur keamanan dengan Wendy. Sibuklah wanita itu menguyah tenang makanannya dan sesekali mata melihat hp yang terus mendapatkan pesan dari Seulgi.

-----

" Bagaimana? Apa yang kau bicarakan dengan Irene?" Tanya Wendy di saat dia sesekali fokus pada jalan raya.

" Dia sangat cantik." Jawab Rose. Wendy hanya tersenyum singkat sambil mengelus punggung tangan empunya.

" Dia mengatakan padaku, jika kau melakukan hal yang salah, pukul saja." Lanjut Rose hingga Wendy tertawa sambil memutar kemudinya masuk ke lingkungan kediaman Park.

Berhentilah mobil Wendy di depan rumah Rose. Mereka tidak langsung turun. Wendy membukakan seat belt kekasihnya dulu.

Cup! Wendy mencium kening empunya.

Back for Me ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang