❣Where am I❣

908 83 5
                                    

Brukk

Gue terbangun karena mendengar suara keras yang mengejutkan gue. Gue sampai terjatuh dari kursi. Astaga suara apa itu?

Gue panik dan berdiri, gue lihat ga ada Hyuni di tempat tidurnya. Kemana dia?

"Hyuni! Lo dimana?"

"Ini di kamar mandi, tolong gue hyung!"

Hyung? Gue mau nangis dengarnya, terharu banget.

"Iya iya, bentar ya"

Gue langsung ke kamar mandi untuk menolongnya. Ternyata Hyuni terbaring di lantai kamar mandi dan infusnya juga berada di lantai.

"Lo kenapa bisa basah gini?"

"Lo jatuh, kepeleset, atau gimana?"

"Lo gimana sih, kenapa ga bangunin gue dulu, sekarang lo jatuh kan, gimana nih, tangan lo berdarah lagi"

"Udah tolong aja kenapa sih!" Hyuni mengulurkan tangannya.

"Gue lemas pas keramas" kata Hyuni.

"Keramas?" Gue bingung, kan dia ga ada rambutnya.

"Iya kenapa?" Hyuni menatap gue bingung.

"Ah lo pasti bingung, kepala gue berkeringat ya gue perlu keramas, ntar kalau kepala gue bau, lo ejek!"

Gue tertawa dan membantunya berdiri. Gue lihat tangannya robek karena jarum infus, tapi dia masih kelihatan tenang-tenang aja.

"Gimana ini, lo ga bisa ganti baju sendiri"

"Panggil perawat aja hyung!"

Hyung? Entah kenapa setiap gue dengar itu, telinga gue adem banget. Gue jadi makin sayang sama dia.

"Ah gimana kalau perawatnya cewe terus mesum, ya gue ga mau lo dipegang-pegang sama dia"

Hyuni menatap gue heran.

"Udah hyung aja!" ucap gue. Gue berasa hyung benerankan. Hyuni tidak menolak tawaran gue.

Gue pun mengusap kepalanya dengan sampo dan menggosoknya lembut. Setelahnya gue membilas sampo di kepalanya pelan agar bajunya tidak semakin basah. Lalu gue membantunya membasuh wajahnya.

Setelah selesai kami keluar dari kamar mandi dan gue membantunya mengeringkan kepalanya dan wajahnya yang basah dengan handuk lalu membantunya mengganti baju.

"Jadi kalau ga ada gue siapa yang bantu lo?"

"Ya eomma, tapi dulu sakit gue belum separah ini"

Gue sedih setiap nyentuh kepalanya, gue kasihan padanya. Gue terbayang wajah tampan dan sombongnya dulu.

"Hyung!"

"Oh.. "

"Ga pulang ke rumah?"

"Iya, jam berapa ini?"

"Jam enam dua puluh"

"Selesai"

"Makasih ya hyung"

Gue tersenyum padanya.

"Iya adikku tersayang" Gue pun mengusap kepalanya lembut. Lalu mencium kepalanya.

"Udah wangi ya sekarang" Gue tertawa sambil kabur.

"Gue lempar lo!"

Gue yakin Hyuni ga marah beneran.

"Pulang bawa ayam ya, gue ingin!" Kan benar ga marah.

Gue yang telah sampai di depan pintu pun menoleh ke belakang.

Hyunjin & HyuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang