Gue membuka mata perlahan sesuai perintah dokter setelah perban dilepas oleh dokter, dan yang pertama gue lihat dengan samar adalah wajah eomma. Semua masih terlihat buram tapi lama-kelamaan menjadi jelas dan terang. Gue bisa melihat lagi, gue senang banget.
Benar itu eomma dan matanya sembab. Hyuni? Hyuni mana? Gue bilang gue ingin lihat dia pertama kali. Kenapa dia ga ada.
"Hyunjin, kamu bisa melihat?"
Gue hanya mengangguk.
Gue tidak peduli apa yang dokter katakan, gue hanya mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan mencari Hyuni.
"Hyuni mana?"
Ga ada seorang pun menjawab pertanyaan gue. Jantung gue berdetak kencang.
"Hyuni mana eomma?"
"Hyuni di ruangannya"
"Aku mau melihat Hyuni"
"Nanti saja ya Hyunjin!"
"Aku mau melihat Hyuni!"
Gue berusaha turun dari tempat tidur. Tapi eomma menahan gue.
"Iya, sabar! Ayo eomma temani!"
Gue dibawa ke ruang rawat Hyuni dan di sana gue lihat dia yang sangat kecil, berbaring di tempat tidurnya dengan matanya yang terpejam. Banyak alat menempel di tubuhnya dan ada masker oksigen di hidungnya.
Bukannya Hyuni bilang dia udah mau pulang kenapa sekarang ia terlihat lebih lemah daripada waktu itu.
Gue langsung memeluknya erat, sehingga ia terbangun. Matanya terbuka tetapi tatapannya tampak kosong.
"Hyunjin! Ini lo?"
Jantung gue berdetak cepat kembali. Apa maksudnya? Kenapa Hyuni seperti mencari-cari tangan gue.
Dia tersenyum tapi matanya tidak menunjukkan ia tersenyum.
"Hyuni!" Gue memegang wajahnya dan ia memegang tangan gue yang ada di pipinya.
"Ini bukan mata lo kan?"
Hyuni hanya diam.
Gue menangis. "Bukan kan Hyun! Bilang ke gue ini bukan mata lo, gue ga mau!"
Dan Hyuni masih diam.
"Gue ga mau! Bukan ini yang gue mau!"
"Hyunjin" Hyuni memegang tangan gue dengan tangannya yang lemah.
Ia menarik tangan gue lembut dan meletakkannya di dadanya yang tertempel banyak alat.
"Lo ada di sini Hyunjin! Gue sayang sama lo, lo terima ya" ucap Hyuni pelan banget.
Detak jantung Hyuni lemah banget. Gue langsung tersadar dengan alat yang berbunyi di dekat Hyuni. Apa itu menunjukkan detak jantungnya?
Gue langsung memeluknya erat.
"Gue sayang lo juga" Gue menangis sekuatnya. dan mengusap punggungnya lembut.
"Hyung" ucapnya seiring tubuhnya yang lemas dan terlepas dari pelukan gue. Dan alat itu memekakkan telinga gue.
"HYUNI!!" "HYUNI!!!"
Gue memeluknya semakin erat dan ia tidak bergerak lagi.
"Lo kenapa? Lo bilang mau jalan-jalan sama gue dan teman-teman"
Gue melepaskan pelukan gue dan membaringkannya pelan.
"Eomma, Hyuni hanya pingsan kan?"
Eomma hanya menangis, sementara dokter datang dan menggeser gue untuk menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyunjin & Hyuni
أدب الهواةBeberapa part pada setiap cerita saya di-private, silahkan follow sebelum membaca😊 [Completed story] #2nd in hyunsung 191228 #3rd in hyunsung #3rd in hyuni Kehidupan seputar Hyunjin dan Hyuni yang mendapat perlakuan berbeda dari orangtuanya. Hyunj...