Paginya gue bangun dan tidak terjadi apa-apa sama gue. Tidak ada appa yang nyiksa gue dan tidak ada keributan. Artinya Hyuni tidak mengadu. Tumben dia ga ngadu.
Gue pun siap-siap pergi sekolah. Selamat datang hari yang indah. Sekarang hari-hari gue mulai indah, banyak teman, dan ada Heejin.
Gue turun untuk sarapan bersama appa, karena eomma ternyata menjaga Hyuni. Dan keheningan terjadi di antara kami. Awkward banget rasanya jika berdua saja.
Setelah selesai sarapan, gue buru-buru berdiri untuk pamit tapi appa menahan tangan gue.
"Hyunjin"
Appa menatap gue dengan lembut. Gue aja sampai mengucek mata saking kagetnya. Ga pernah appa menatap gue selembut itu.
"Hyunjin, appa mohon kita periksa ke dokter, appa yakin pasti kamu bisa jadi pendonor Hyuni, karena kalian kembar. Hyuni butuh pendonor itu segera jika tidak penyakit Hyuni bertambah parah dan ga bisa lagi disembuhkan dengan cara donor, apa kamu tega melihat saudara kamu seperti itu?"
"Jadi appa tega, jika aku ga bangun lagi setelah operasi dan Hyuni yang sehat, itu mau appa?"
"Kamu pasti bangun, kamu pasti sehat setelah operasi, kamu kuat Hyunjin"
"Appa tahu darimana?"
"Hyunjin, appa mohon, Hyuni sangat butuh, jika ada yang mau menolong Hyuni appa pun akan memberikan uang yang banyak untuknya, jika kamu mau appa juga akan memberikanmu apa yang kamu inginkan, semuanya"
"Semuanya ga ada artinya jika kita sakit, apalagi jika aku meninggal, untuk apa, jangan karena aku bodoh appa kira aku ga sayang sama diriku. Aku juga pantas hidup bukan Hyuni saja"
"Appa tahu, tapi appa yakin kamu kuat"
"Ga appa"
"Kamu mau apa? Akan appa beri yang kamu ingin"
"Nggak appa, aku hanya ingin sehat seperti ini, udah cukup"
"Kamu benar-benar keterlaluan ya Hyuni, ga mau berkorban sedikit saja untuk saudaramu sendiri"
"Itu bukan sedikit appa, itu nyawa, taruhannya nyawa."
Gue langsung pamit dan meninggalkan appa. Appa yang kesal langsung membanting gelas, dan cerek kaca ke lantai. Dan gue menoleh ke belakang melihat wajah appa yang merah padam menahan emosi ke gue. Setelahnya gue langsung kabur takut ditarik dan disiksa.
"DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI, JANGAN KEMBALI KAU KE RUMAH!!!"
***
Setelah Hyunjin pergi appanya mengendurkan dasinya saking sesaknya menahan amarah ke Hyunjin.
"Tidak ada gunanya dengan kelembutan, dia hanya bisa dipaksa dengan kekerasan. Bagaimanapun aku harus memaksanya, dia anakku dan masih tanggungjawabku"
Ia lalu pergi ke rumah sakit untuk menemui putra kesayangannya.
Sesampainya di sana ia melihat istrinya menangis di depan ruang rawat Hyuni dan ia bisa melihat Hyuni dari kaca di pintu ruang rawat sedang mendapatkan pertolongan dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyunjin & Hyuni
Fiksi PenggemarBeberapa part pada setiap cerita saya di-private, silahkan follow sebelum membaca😊 [Completed story] #2nd in hyunsung 191228 #3rd in hyunsung #3rd in hyuni Kehidupan seputar Hyunjin dan Hyuni yang mendapat perlakuan berbeda dari orangtuanya. Hyunj...