❣Betelgeuse❣

874 98 8
                                    

Esok harinya gue bertanya pada Hyuni dan Hyuni menceritakan apa yang ia alami sehingga ia sangat ketakutan tadi malam. Gue ga nyangka Hyuni mau berbagi cerita dengan gue.

Ternyata Hyuni mengatakan jika ia pingsan, setelah terapi dan saat itu ia melihat dirinya sendiri di tempat yang gelap tanpa ada seorang pun. Hyuni jadi takut akan kematian. Ia tidak ingin sendiri dan ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya.

"Gue minta maaf ya Hyunjin" ucap Hyuni pelan.

"Selama ini gue udah sombong dan nganggap lo saudara gue"

"Iya, gue juga, gue sering ngejek lo"

"...."

Hyuni tersenyum menatap gue.

Astaga? Dia akhirnya mau senyum ke gue, senyumnya manis. Gue ingin mengabadikan senyum itu karena saking jarangnya gue melihatnya.

"Boleh gue foto lo, tapi lo senyum kaya tadi ya, gue ga punya foto lo"

Sebenarnya gue punya tapi hasil foto curian.

"Kita selca aja, biar ada foto berdua"

"Wah iya" Gue ga nyangka, gue semangat banget, mendekat ke samping Hyuni dan merangkul pundaknya lalu kami tersenyum dan selca.

Senyum Hyuni terlihat mendung tapi manis, gue bingung menjelaskannya karena keadaan Hyuni tidak seperti dulu lagi.

"Gue nyesal, udah jelek begini baru foto sama lo" ucapnya.

"Ga ah lo ga jelek"

"..."

Hyuni diam dan suasananya jadi kaku kembali. Gue ga suka keheningan seperti ini.

"Gue mau pergi, lo ada titipan sesuatu?"

Hyuni hanya menggeleng.

Gue pun keluar dari dalam ruangan itu sambil melambaikan tangan, gue ga berhenti menatap wajahnya sampai pintu ruangan itu benar-benar tertutup, entah mengapa gue seperti ga rela meninggalkannya.

Apa ini artinya sekarang gue sangat menyayanginya? Gue ga bisa berhenti mengkhawatirkannya

***

"Hyuni"

Gue masuk ke ruang rawat Hyuni, gue lihat ia hanya duduk di atas tempat tidurnya sambil menatap ke jendela yang memperlihatkan kota Seoul dan isinya yang terlihat terang di kegelapan malam.

Gue dengar saat makan malam tadi, eomma membicarakan kondisi Hyuni pada appa. Eomma mengatakan apa yang disampaikan dokter padanya bahwa Hyuni mungkin tidak ada kesempatan sembuh, dan kondisinya semakin lemah sekarang.

Gue yang mendengar itu semakin takut dan dihantui rasa bersalah. Kenapa gue ga bisa rela sekarang kalau dia ga sembuh, di saat gue telah menyayanginya gue ga mau kehilangan dia.

"Lo lihat apa?"

Hyuni hanya menoleh dan tidak menjawab, ia selalu irit bicara gue kesel.

"Lo mau ini? Gue tadi beli edisi terbarunya seperti keinginan lo di sticky note yang ada di meja belajar lo"

"Terimakasih" Gue melihat Hyuni tersenyum senang dan memeluk buku itu.

"Gimana bisa lo? "Dan kenapa lo lihat-lihat kamar gue?"

"Gue udah pintar sekarang, diajari Seungmin, gue kan hyung lo sekarang, gue berusaha jadi hyung yang benar, karena itu gue ingin beri lo sesuatu, tapi gue ga mungkin asal beli, nanti lo ga suka"

Hyunjin & HyuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang