26. Waktu yang Kuhabiskan untuk Mendengar Masa Lalu Alana

32 8 4
                                    

Orang itu kayak Ezzi...

Alana mengerjapkan mata beberapa kali sampai sosok di depannya terlihat jelas.

"HYAAAH! EZZI!"

Alana terperanjat, hampir jatuh kalau tidak berpegangan pada meja. Ternyata Ezzi duduk di meja sebelah, tertidur dengan kepala bertopang di tangan, seperti Alana tadi.

Mengerling ke arah jam dinding, Alana langsung berdiri dan mencolek bahu Ezzi.

"Ezzi, bangun. Perpusnya mau tutup..."

"Hnngg, lima menit lagi..."

Alana melotot. Ezzi memang tidak pantas diperlakukan selembut itu olehnya. Dengan kekuatan penuh, ia timpuk bahu Ezzi menggunakan buku tebal. Suara buku yang berdebuk keras terdengar bersamaan dengan ringisan Ezzi yang kesal.

"Doh! 'Paan sih?!"

"Bangun, woy!"

"Iyaa! Bawel!"

***
Kini mereka di luar perpustakaan.

"Jadi kita ke mana?"tanya Ezzi seraya melirik Alana.

Mulut Alana tertutup, tapi suara perut yang keroncongan mewakilkan jawabannya.

"Oke, siap bosque..."

Alana menunduk malu. Bahkan ketika sudah sampai di dessert cafe favoritnya, dihidangkan es krim dan bakpau kacang merah, ia masih terdiam.

"Jangan malu gitu. Aku tahu kamu laper. Aku orang yang peka, kan?"

Bodo amatlah, lagian cuma sama Ezzi! batin Alana menenangkan diri. Ia lalu menyendok es krim di depannya.

"Apa lihat-lihat?!"sentaknya.

Ezzi tersenyum menatapnya. "Aku senang lihat orang yang makan dengan bahagia, hehe. Makan, makan! Jangan sungkan,"tawarnya.

"Uhm... ya... Makasih... Tapi, kenapa kamu traktir aku bakpau kacang merah?"

"Kenapa, ya... Karena kamu kayak bakpau kacang merah?"

Sebuah sendok besi melayang ke arah Ezzi. Beruntung Ezzi menghindar. Sendok malang itu menghantam dinding.

"Eh! Gini-gini, aku pernah kurus, tahu. Pas SMA, aku cuma segini!"

Alana menunjukkan foto SMA-nya. Ezzi tersenyum usil. Pipi bakpau itu sudah terlihat, tapi badannya masih langsing.

"Iya, tahu. Aku nggak masalah. Cobain bakpaunya, rasanya kayak kamu."

Sebelum sendok lain kembali melayang, Ezzi menangkap tangan Alana. Alana yang sudah memegang sendok dan bersiap melemparnya, terpaku saat Ezzi menggenggam pergelangan tangannya.

"Bakpau kacang merahnya manis, kan?"

Waktu yang Kuhabiskan Bersamamu - RAWS Festival 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang